Senin, 04 Mei 2020

Flamingo Berduyun-duyun Terbang ke Mumbai Saat Lockdown

Manusia mungkin tengah terkunci di India. Di saat yang sama puluhan ribu burung flamingo memanfaatkan kedamaian dan ketenangannya.
Diberitakan CNN, kawanan burung flamingo dalam jumlah besar berbondong-bondong ke Mumbai, ibu kota negara bagian Maharashtra, India. Foto-foto hewan itu pun viral di media sosial.

Burung-burung flamingo akan rutin bermigrasi ke daerah itu dan mencari makan dari bulan September hingga akhir Mei, menurut Rahul Khot, asisten direktur di Bombay Natural History Society (BNHS), yang memantau flamingo.

Tahun lalu adalah rekornya, yakni terhitung 134.000 flamingo ada di daerah itu. Tapi, Khot yakin rekor baru akan dipecahkan tahun ini.

Dalam hitungan sementara BNHS, sudah ada 125.000 flamingo sebelum pekerjaan mereka terganggu oleh aturan lockdown virus Corona di India. Data itu diungkap pada 25 Maret dan diharapkan populasi flamingo akan melampaui rekor sebelumnya yang berlangsung hingga akhir Mei.

Bukan hanya besarnya jumlah burung yang menarik perhatian. Keberadaan flamingo itu kini telah menyebar ke lahan basah di mana sebelumnya tak pernah dijamah oleh mereka.

"Mereka dilaporkan dari tempat-tempat di mana mereka sebelumnya dilaporkan kurang jumlahnya karena tidak ada aktivitas manusia di sana sekarang," katanya.

Minimnya aktivitas manusia di lahan basah Mumbai telah memberi ruang gerak baru bagi makhluk lain, flamingo. Berbagai kota besar di dunia dikunjungi hewan liar yang turun gunung karena terlihat sepi akibat lockdown.

India telah lockdown selama lebih dari sebulan. Kereta, penerbangan, dan bus komersial sudah tidak beroperasi.

Pada bulan Maret, Mumbai mencatat kualitas udara terbaiknya, menurut analisis terbaru oleh IQAir. Monyet di Delhi turun bergerombol dalam jumlah besar, dan ada lumba-lumba terlihat di Sungai Gangga untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Awalnya lockdown India akan berakhir pada 14 April tapi diperpanjang hingga 3 Mei. Sejak 22 April, beberapa negara bagiannya telah mengalami penurunan kasus infeksi virus Corona tapi transportasi massal tetap dibekukan.

AS Klaim Ada Bukti Signifikan Corona Berasal dari Lab Wuhan

Pemerintah Amerika Serikat tengah menyelidiki intensif apakah virus Corona COVID-19 berasal dari laboratorium virus di Wuhan. Setelah Presiden Donald Trump mengaku punya bukti keterkaitan itu, kini giliran Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengutarakan hal serupa.
"Terdapat bukti besar sekali kalau di sanalah hal ini bermula. Ada jumlah signifikan bukti bahwa ini (virus Corona-red) datang dari laboratorium itu di Wuhan," kata Pompeo, dikutip detikINET dari Reuters.

"Lihat saja, para pakar terbaik sejauh ini berpikir bahwa virus itu buatan manusia. Pada titik ini, saya tidak punya alasan untuk tidak mempercayainya," tambah dia.

Namun setelah dikonfrontir oleh hasil sementara penyelidikan intelijen AS, bahwa konsensus ilmiah menyebutkan virus itu bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis, Pompeo tampaknya menjadi ragu-ragu.

"Saya mengetahui apa yang telah dikatakan oleh komunitas intelijen soal itu. Saya tidak punya alasan mereka salah," katanya, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Jenderal Mark Milley dari militer AS yang menjabat Kepala Staf Gabungan belum lama ini menyatakan virus Corona cenderung dari alam. "Pada saat ini, memang belum konklusif meskipun bukti cenderung mengindikasikan (virus itu) natural," sebutnya.

Sedangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengutarakan klaim bahwa ia punya bukti COVID-19 berasal dari laboratorium virus di Wuhan. Awalnya, reporter menanyakan apakah sang presiden telah melihat ada bukti yang memberi keyakinan tinggi bahwa Corona berawal di Wuhan Institute of Virology.

"Ya, saya punya," kata Trump, tapi dia mengaku tidak bisa menunjukkan buktinya. "Saya tidak bisa memberitahu Anda soal itu. Saya tidak diizinkan untuk memberitahukannya," ucap sang presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar