Jumat, 08 Mei 2020

Kemenkes Bayar Uang Muka Klaim Perawatan Corona Rp22 M

- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membayar uang muka pembayaran klaim perawatan pasien virus corona sebesar Rp22 miliar kepada 88 rumah sakit untuk 931 pasien. Pembayaran tersebut berdasarkan pengajuan klaim dari 95 rumah sakit untuk 1.389 pasien.

"Kami mengimbau rumah sakit harus segera mengajukan klaim," ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Tri Hesty dalam konferensi pers, Jumat (8/5).

Pemerintah, sambung Try, menyiapkan dana klaim penanganan pasien covid-19 untuk membantu arus kas rumah sakit agar mutu pelayanan terjaga. Karenanya, klaim rumah sakit dibayarkan dengan prinsip cepat, mudah, tetap sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan.


"Prinsip cepat dengan membayar uang muka. Mudah dengan verifikasi yang tidak rumit. Tepat sasaran yaitu betul-betul untuk rumah sakit yang melayani covid-19, dan dapat dipertanggungjawabkan melalui verifikasi," ujarnya.

Rumah sakit dapat mengajukan klaim ke alamat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan cq Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes. Kemudian, pengajuan ditembuskan kepada BPJS yang bertugas sebagai verifikator.

Rumah sakit yang bisa mengajukan klaim adalah semua rumah sakit yang telah berkomitmen memberikan pelayanan bagi pasien virus corona, baik rujukan maupun nonrujukan.

"Dari hasil verifikasi BPJS kami baru menerima 3 rumah sakit sehingga diharapkan BPJS bisa mempercepat untuk verifikasi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Deputi Direksi Bidang Jaminan dan Pembiayaan Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan Budi Muhammad Arief menyatakan proses verifikasi didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit yang Menyelenggarakan Pelayanan Coronavirus Disease 2019.

Lihat juga: Cara Cek Lebih Bayar Iuran BPJS Kesehatan
Selain itu, proses juga dilakukan berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.02.01/MENKES/295/2020 Tahun 2020 tentang Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit yang Menyelenggarakan Pelayanan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"BPJS Kesehatan mengharapkan bagi rumah sakit yang mengalami kesulitan dalam pengajuan klaim mohon untuk tidak ragu menyampaikan kepada kantor-kantor cabang BPJS Kesehatan. Kami akan siap memberikan bantuan penjelasan dan dukungan bagi rumah sakit," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi juga mengingatkan kriteria masyarakat yang mendapatkan jaminan pelayanan covid-10 adalah seluruh penduduk Indonesia, baik peserta BPJS Kesehatan maupun nonpeserta.

"Bahkan, WNA yang mereka sedang ada di Indonesia dan kebetulan menderita covid-19 itu pun dijamin pemerintah," jelasnya.

Airy Tutup Operasional Mulai 31 Mei

Startup jaringan hotel murah Airy Rooms akan menutup operasional mereka karena terdampak pandemi virus corona. Airy akan menutup seluruh rekanannya pada 31 Mei 2020 mendatang.

Dilansir Tech in Asia, informasi ini diketahui dari surat elektronik Airy kepada para mitra mereka. Dalam surat tersebut, pihak Airy menyatakan akan melakukan pemutusan kontrak kerja sama dengan rekanan seiring rencana mereka menutup usaha secara permanen.

Pihak Airy menjelaskan pandemi virus covid-19 telah mengancam seluruh sektor bisnis, khususnya pariwisata.


"Kami telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi dampak dari bencana ini. Namun, mengingat penurunan teknis yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki. Kami telah memutuskan untuk menghentikan bisnis kami secara permanen," bunyi pernyataan platform penyedia hotel murah tersebut.

Alasan tersebut membuat Airy tidak akan menyediakan layanan lagi untuk mitra kami.

Dalam wawancara dengan Tech in Asia pada Maret lalu, CEO Airy Lous Alfonso Kodoatie tak memungkiri pandemi covid-19 telah memengaruhi tingkat hunian. Namun, ia optimistis pandemi bisa segera teratasi dan sektor pariwisata bisa segera pulih.

"Dengan teknologi yang tepat dan pelayanan berkualitas, kami yakin Airy bisa bangkit lebih cepat dan memulihkan bisnis kami seperti sebelumnya," ucapnya.

Namun, faktanya April lalu Airy dilaporkan memberhentikan 70 persen pegawai mereka. Airy sendiri didirikan pada 2015 lalu dan memiliki dua ribu jaringan properti dengan total 30 ribu unit kamar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar