Minggu, 03 Mei 2020

Tanda di Lengan Kim Jong Un Diduga Bekas Ambil Darah

Sebuah tanda di lengan kanan Kim Jong Un ramai dibicarakan menyusul kemunculannya yang pertama sejak diisukan meninggal dunia. Pakar dari Amerika Serikat meyakininya sebagai bekas luka pengambilan darah.
Mengutip NK News, Nypost menyebut bahwa tanda di lengan kanan penguasa Korea Utara ini adalah bekas luka dari sebuah prosedur kardiovaskular yakni 'radial artery puncture'. Ini adalah prosedur pengambilan sampel darah untuk analisis.

Penampakan tanda yang disebut-sebut sebagai 'bekas luka' tersebut muncul dalam sebuah video saat Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Suncheon. Tanda tersebut tidak ada dalam penampilan Jong Un sebelumnya.

Spekulasi tentang prosedur kardiovaskular mencuat karena Jong Un dinilai memiliki sejumlah faktor risiko penyakit jantung. Selain mengalami obesitas, ia juga suka merokok.

Riwayat sakit jantung juga ditemukan di keluarganya. Sang kakek, Kim Il Sung, meninggal akibat serangan jantung, dan ayahnya Kim Jong Il juga punya riwayat penyakit serupa.

Saat dirumorkan meninggal baru-baru ini, Jong Un juga tidak lepas dari spekulasi seputar sakit jantung. Sebuah sumber menyebut Jong Un meninggal usai menjalani operasi jantung. Rumor ini terbantahkan dengan kemunculannya di depan publik baru-baru ini.

Masker Scuba Ngehits Gara-gara Corona, Bahannya Apa Sih?

Sejak pemerintah dan organisasi kesehatan dunia WHO menyarankan pemakaian masker kain, berbagai variasi masker nonmedis banyak bermunculan. Salah satu yang cukup populer adalah 'masker scuba'.
Di berbagai lapak online, jenis masker yang satu ini memang dijual sangat murah, tidak lebih dari Rp 20 ribu perlembar. Selain karena murah, juga nyaman karena bahannya bisa stretch atau melar mengikuti bentuk wajah.

Namun banyak juga yang meragukan efektivitas masker scuba dalam menyaring partikel debu maupun virus Corona. Apalagi, lapisan kain pada masker ini umumnya tidak didobel alias cuma selapis. Nyaman sih jadinya, tapi aman nggak ya?

Dikutip dari Sewport, scuba merupakan nama lain untuk neophrene atau polychloroprene, salah satu jenis kain sintetis. Disebut scuba karena cukup populer digunakan sebagai bahan pakaian untuk para penyelam 'scuba'.

Termasuk jenis kain double knit yang kuat tetapi cukup ringan. Mirip-mirip dengan spandex atau lycra yang juga banyak dipakai untuk pakaian olahraga.

Untuk keperluan membuat masker, sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Disaster Med Public Health Preparedness menyebut bahan masker bedah paling efektif menangkal partikel berukuran 0,02 mikron.

Perbandingan berbagai bahan untuk masker kain.Perbandingan berbagai bahan untuk masker kain. Foto: dr Erlina Burhan, SpP
Bahan lain yang diteliti adalah sebagai berikut:

Masker bedah: 89 persen
Filter vacuum cleaner: 86 persen
Kain lap: 73 persen
Bahan cotton blend: 70 persen
Sarung bantal antimikroba: 68 persen
Linen: 62 persen
Sarung bantal biasa: 57 persen
Sutra: 54 persen
Katun: 51 persen
Syal: 49 persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar