Selasa, 12 Mei 2020

Tidur Terlalu Larut Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

 Ternyata waktu tidur juga bisa berpengaruh pada kesehatan, seperti imunitas, emosional, hingga penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan tidur lebih lambat satu menit saja bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Para ahli menemukan bahwa tidur malam yang lebih lambat 1-30 menit dari biasanya bisa meningkatkan denyut jantung istirahat atau resting heart rate (RHR). Hal ini karena tidur larut malam adalah salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan jantung.

Semakin malam kamu tidur, maka semakin tinggi juga peningkatan RHR. Mereka akan mengalami peningkatan detak jantung sepanjang malam, hingga keesokan harinya. Bahkan jika tidur 30 menit lebih cepat pun punya efek negatif juga.

"Jika kamu tidak tidur tepat pada waktunya tiap malam, detak jantung akan terus meningkat bahkan saat tidur, hingga keesokan harinya," kata Dr Nitesh Chawla, dari Universitas Notre Dame di Indiana, dikutip dari The Sun.

Agar hal ini tidak terjadi, Dr Chawla terus mengingatkan untuk tetap menjaga waktu tidur tiap harinya sesuai dengan waktunya. Ini menjadi langkah utama untuk menjaga kesehatan jantung.

45 Tahun ke Bawah Boleh Beraktivitas, Usia Berapa Paling Banyak Kena Corona?

Pandemi virus Corona atau COVID-19 memberikan dampak badai PHK. Terbatasnya aktivitas sosial dan ekonomi menjadi penyebab utamanya.
Pemerintah sendiri saat ini tengah mencari titik keseimbangan agar masyarakat tidak banyak terpapar virus Corona dan juga tidak terpapar PHK. Salah satunya dengan mempersilahkan masyarakat berusia 45 tahun ke bawah untuk beraktivitas kembali.

"Kelompok ini tentunya kita berikan ruang untuk bisa beraktivitas lebih banyak lagi, sehingga potensi terkapar karena PHK akan bisa kita kurangi," kata Kepala BNPB yang juga Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Senin (11/5/2020).

Doni menjelaskan kebijakan tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat memulai kehidupan 'new normal'. Namun menurut data yang dimuat dalam laman Covid19.go.id pada Senin (11/5/2020) menunjukkan yang paling banyak terkena virus Corona COVID-19 dimulai dari rentang usia 31 tahun.

Persentase kasus positif Corona di Indonesia paling banyak ditemukan pada rentang usia 46 hingga 59 tahun yaitu sebanyak 29,5 persen. Selisih 0,5 persen, rentang usia 31 hingga 45 tahun juga dilaporkan terbanyak pada kasus positif Corona yaitu sebanyak 29 persen.

Sementara persentase terbanyak lainnya ada di rentang usia 18 hingga 30 tahun dengan angka 18,8 persen. Meskipun, laporan kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia yang meninggal terbanyak ada pada usia di atas 60 tahun yaitu 45,3 persen. Lalu menyusul di rentang usia 46 hingga 59 tahun dengan angka 39,5 persen.

Berikut data lengkap yang dikutip dari laman peta sebaran Covid19.go.id:

0-5 tahun 1,2 persen
6-17 tahun 4,3 persen
18-30 tahun 18,8 persen
31-45 tahun 29 persen
46-59 tahun 29,5 persen
60 tahun ke atas 17,2 persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar