Jumat, 31 Januari 2020

Di IMEX Frankfurt 2019, Indonesia Target Jaring 2 Juta Wisatawan Eropa

Kementerian Pariwisata terus berupaya untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Tanah Air. Kali ini, Kemenpar membidik wisatawan Eropa lewat event IMEX Frankfurt 2019.
Adapun strateginya berupa penguatan konsep MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Lewat MICE, Kemenpar memasang target kunjungan 2 juta wisman.
IMEX Frankfurt 2019 yang akan digelar 21-23 Mei dinilai berpotensi besar, lantaran pameran dagang tersebut punya 3.500 exhibitors. Mereka datang dari 160 negara di berbagai belahan dunia. Komposisinya di antaranya, hotel, airlines, penyedia konferensi dan pameran, juga resort spa, kapal pesiar, dan lainnya. Komposisi ini memiliki buying power 5.100 pembeli plus.
"IMEX Frankfurt 2019 merupakan event besar. Pameran ini bagus untuk mengatrol pergerakan wisman MICE menuju Indonesia. Sebab, kami memiliki target besar untuk wisatawan MICE. Jumahnya sampai 2 Juta orang wisman. Kesempatan terbuka lebar kini datang dari IMEX Frankfurt," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4/2019).

Nia menjelaskan, ada 16 industri MICE Indonesia yang akan dlibatkan di IMEX Frankfurt 2019. Mereka membawa paket berupa program rekreasi. Presentasi eksotisnya alam dan budaya akan diberikan di paviliun Indonesia. Informasi cukup akan diberikan kepada pengunjung IMEX Frankfurt 2019.
"Selain spesialis MICE, industri yang dilibatkan juga ahli dalam paket wisata. Mereka sudah siapkan banyak alternatif untuk menarik kunjungan wisman. Yang jelas, momentum IMEX Frankfurt tersebut akan dimanfaatkan secara optimal. Sebab, ada banyak value yang dimiliki pameran tersebut," ujarnya.
Nia menambahkan, sedikitnya ada 16 kota yang disiapkan sebagai destinasi MICE. Destinasi tersebut memiliki kekhasan dan daya tarik masing-masing. Kota-kota tersebut adalah, Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Lombok. Ada juga Medan, Palembang, Padang, Batam, Bintan, Makassar, Manado, hingga Balikpapan.
"Destinasi yang disiapkan untuk MICE adalah yang terbaik. Artinya, didukung oleh berbagai fasilitas terbaik. Kami percaya wisatawan akan mendapatkan experience terbaik selama menikmati MICE di area kota-kota tersebut," tegasnya.
Menurut Nia, Indonesia dikenal dunia sebagai destinasi eksotis. Terkait MICE, Indonesia menawarkan keseimbangan yang sempurna antara infrastruktur modern dengan keindahan alam dan budayanya. Indonesia juga memiliki track record positif terkait status sebagai tuan rumah event besar dunia. Pada 2018, Indonesia sukses menggelar Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali pada 14-18 Oktober.
Indonesia juga sukses sebagai penyelenggara KTT ASEAN 2011. Ada juga program Forum Pariwisata ASEAN di tahun 2012. Daftar prestasi MICE semakin penjang dengan status tuan rumah KTT ASEAN 2011, Forus Pariwisata ASEAN, juga Forum Ekonomi Dunia pada 2015. Semakin meyakinkan, Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 juga sukses dihelat pada 2015.
"Track record Indonesia sebagai penyelenggara event besar dunia sangat bagus. Lebih penting lagi, kami selalu bersikap ramah kepada 'tamu-tamu' mancanegara. Semua prestasi ini tentu akan kami sampaikan di IMEX Frankfurt 2019. Bagaimanapun, potensi wisatawan MICE sangat menjanjikan," tegas Nia.
Mengacu World Travel & Tourisme Council (WTTC) 2017, kontribusi revenue MICE mencapai 25% dari pergerakan wisatawan keseluruhan. Riil fisik wisatawannya hanya 3%, namun kemampuan spendingnya 3 kali lebih besar dari leisure. Untuk Indonesia, business traveler memiliki jumlah spending hingga 24,8% dari keseluruhan transaksi wisata.
"MICE memiliki market yang jelas. Seperti pemetaan potensi yang ditawarkan di IMEX Frankfurt 2019. Kami optimistis bisa memenangkan persaingan untuk menarik banyak event MICE ke Indonesia," katanya.
Mengacu sebarannya, MICE memiliki market yang terbagi menjadi 4 varian. Ada corporate, association, government, dan universitas-others. Meeting punya sebaran merata dengan corporate 40%, association 20%, government 30%, dan 10% universitas. Slot Incentive didominasi 95% corporate, lalu government 5%. Untuk Convention terpusat 40% association, 30% government, dan universitas 25%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar