Rabu, 29 Januari 2020

Beruntunglah Kamu di Indonesia, Kalau Gosip di Kota Ini Bisa Didenda

 Akui saja, mungkin di antara kamu ada yang doyan bergosip. Beruntunglah kamu di Indonesia. Soalnya, kamu bisa kena denda kalau bergosip di kota Filipina ini.

Di kalangan orang Indonesia, membicarakan tetangga, teman atau figur publik tentu jadi hal yang dibicarakan baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.

Selain jadi bahan perbincangan, bergosip seringkali jadi salah satu cara untuk mengisi waktu. Saat traveling breng teman pun, kegiatan bergosip seringkali tak terpisahkan.

Hanya saja, kemungkinan besar kegiatan bergosip tak dapat kamu lakukan jika berkunjung ke Kota Binalonan di Filipina. Untuk informasi, kota ini berjarak sekitar tiga jam perjalanan darat dari Manila.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (10/5/2019), larangan itu diketahui baru saja dikeluarkan oleh Walikota Binalonan, Ramon Guico III seperti diberitakan media The Guardian.

"Ada begitu banyak gosip di sini. Masalahnya, gosip di sini adalah tentang konflik seputar properti, uang, hubungan orang dan semacamnya," ujar Guico.

Dijelaskan oleh Guico, larangan itu diterapkan untuk mengingatkan pentingnya tanggung jawab sebagai individu sekaligus bagian masyarakat Binalonan. Citra itu adalah apa yang ingin ditunjukkan Guico.

"Kami ingin menunjukkan pada kota lain kalau Binalonan dihuni orang baik. Bahwa Binalonan adalah tempat yang bak dan aman untuk dihuni," jelas Guico.

Larangan itu pun dipertegas dengan adanya sanksi berupa hukuman yang bukan main-main. Barangsiapa kedapatan bergosip di tempat umum akan dikenai denda 200 pesos serta tiga jam pelayanan publik seperti memungut sampah secara sukarela.

Guico meyakinkan, kalau sejumlah warganya telah ditindak gara-gara kedapatan bergosip. Hukuman itu pun diakuinya telah berhasil meredakan sengketa lokal yang seringkali terjadi karena gosip.

Tak sampai situ, Walikota Guico juga membatasi kegiatan karaoke sampai pukul 22.00 waktu setempat. Aturan itu juga dilakukannya untuk membuat Binalonan lebih tertib dan berbudaya.

"Melarang gosip merupakan cara kami untuk meningkatkan kualitas hidup di kota kami. Kota yang sepi gosip akan lebih baik, karena saya percaya kalau orang-orang akan dapat melakukan aneka hal yang lebih baik selain bergosip dan bicara buruk tentang orang lain," tutup Guico.

Upaya Walikota Guico yang melarang masyarakatnya untuk bergosip di satu sisi bisa disebut sebagai bentuk pelanggaran kebebasan berekspresi. Hanya saja ia mengaku kalau larangan itu sama sekali bukan bentuk pelanggaran.

"Aturan ini tidak melanggar kebebasan berbicara atau berekspresi, tapi bentuk perlindungan dari fitnah dan lainnya," tutup Guico.

Menarik sekali ya. Apa jadinya kalau aturan serupa diterapkan di Indonesia, di Jakarta misalnya?

10 Peringkat Negara dengan Kekuatan Paspor Paling Lemah di Dunia

Setelah posisi pertama kini diduduki negara asal Timur Tengah, Uni Emirat Arab, ada sejumlah negara yang memiliki kekuatan paspor paling lemah. Apa saja?

Passport Index, setiap tahunnya merilis daftar Global Passport Index untuk mengurutkan sejumlah paspor berbagai negara dengan akses masuk luar negeri dan kemudahannya. Semakin mudah, maka paspor itu dianggap semakin kuat.

Berdasarkan informasi yang dilihat detikcom dari Passport Index, Kamis (9/5/2019) 10 negara pertama diisi oleh berbagai wilayah. Seperti UAE (1), Finlandia dan Jerman (2) dan Singapura (3).

Dari 88 posisi, ada 10 daftar yang masuk ke dalam kekuatan paling rendah. Hal ini, karena akses ke luar negeri yang minim dan sangat terbatas. Akses pun dipengaruhi banyak faktor, yang paling utama adalah perjanjian antar negara.

Dalam satu posisi, bisa diisi oleh lebih 1 negara. Faktornya adalah jumlah akses yang dimiliki bisa jadi sama dari satu negara dengan negara lain.

Di posisi 88 terdapat satu negara saja, yakni Afghanistan. Posisi Afghanistan berada di bawah Suriah (86), Iraq (87) dan Korea Utara (80).

Dalam data Global Passport Index, Afghanistan hanya memiliki akses ke 5 negara bebas visa, 25 negara dengan akses Visa on Arrival dan 168 negara dengan aplikasi visa.

Bisa dibilang, negara-negara yang memiliki konflik berada di 10 terbawah. Umumnya diduduki oleh negara dari Benua Afrika dan beberapa dari Asia.

Berikut selengkapnya, 10 negara dengan kekuatan paspor paling lemah:

79. Nigeria, Lebanon, Republik Dem. Kongo, Sudan Selatan
80. Korea Utara
81. Bangladesh, Palestina, Ethiopia
82. Libya
83. Iran, Eritrea, Sudan
84. Yaman
85. Somalia
86. Suriah, Pakistan
87. Irak
88. Afghanistan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar