Beberapa negara mengeluarkan travel advice ke Indonesia terkait Aksi 22 Mei. Tapi rupanya travel advice ini tak berdampak bagi kunjungan turis ke Bali.
"Untuk Bali tidak berdampak bahkan kita lihat trennya meningkat dari semester lalu ke sekarang meningkat. Masih positif," kata Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di kantornya, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Jumat (24/5/2019).
Cok Ace, sapaan karibnya, mengatakan memaklumi para negara yang mengeluarkan imbauan tersebut. Sebab, tujuannya untuk melindungi warga negaranya.
"Untuk Bali tidak ada. Wajar bagi masing-masing negara melindungi warganya," terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Association Tour and Travel Agent (ASITA) Bali Ketut Ardana. Dia mengatakan anggotanya sudah terbiasa memberikan informasi bagi para turis yang akan bepergian ke Bali.
"Bali sebagai destinasi wisata, satu karena tempatnya cukup jauh dari sini ke Jakarta, sepanjang anggota kami (perusahan wisata) partner kami bisa komunikasi dengan partnernya di luar negeri dan menginfirmasikan Bali is very secure, sangat aman dan nyaman, Jakarta cukup jauh, yakni dengan penerbangan 1 jam 30 menit, kita sampaikan dengan baik," urainya.
"Anggota kami yang berjumlah 400 sekian itu sudah terbiasa memberi informasi seperti itu," sambungnya.
Ardana mengatakan pihaknya tak menerima laporan adanya pembatalan kunjungan turis mancanegara. Dia menambahkan hanya ada beberapa turis yang bertanya soal situasi keamanan di Indonesia.
"Anggota kami yang menangani Eropa, India, China tak ada cancel, yang menanyakan 1 atau 2 ada terkait kondisi tapi kami sudah jelaskan," ujar Ardana.
Negara-negara yang mengeluarkan travel advice ke Indonesia yaitu Kanada, AS, Inggris, Australia dan beberapa negara di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Peringatan itu diberikan bagi warganya yang hendak atau sedang berada di Indonesia terkait aksi protes yang dilakukan massa pada 22 Mei 2019 lalu.
Pingsan 40 Menit, Pilot di Australia Mendarat Selamat di Tujuan
Sungguh ajaib apa yang dialami pilot di Australia ini. Dia pingsan selama 40 menit, tapi berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di tujuan.
Seorang pilot yang tidak disebutkan identitasnya selamat setelah mengalami insiden yang nyaris fatal. Dia pingsan saat sedang menerbangkan pesawat latih Diamond DA40 dari Port Agusta menuju ke Parafield di Australia.
Tak tanggung-tanggung, selama 40 menit dia tak sadarkan diri di dalam kokpit pesawat. Beruntung, pesawat Diamond DA40 yang dia kemudikan mendarat dengan selamat di bandara yang dituju.
Dihimpun detikcom, Jumat (24/5/2019), pilot ini diketahui tak sadarkan diri pertama kali oleh petugas menara kontrol ATC Bandara Adelaide. Dia tidak menjawab setelah dikontak berkali-kali oleh petugas ATC.
Dari laporan pesawat lain yang berada di wilayah udara yang sama dengan pesawat Diamond DA40 itu, baru diketahui kalau pilot yang mengemudikan pesawat itu pingsan. Pesawat itu pun ditugaskan untuk mengawasi pesawat yang pilotnya pingsan tadi.
Setelah beberapa saat, akhirnya sang pilot pun mulai sadar. Petugas ATC pun berhasil membuat kontak dan memandu pilot ini mendarat dengan selamat di Bandara Parafield.
Usut punya usut, ternyata pilot yang pingsan ini tidak sarapan sebelum terbang. Mungkin karena kelaparan, dia jadi pingsan ketika sedang mengudara.
Beruntung sistem autopilot pesawat itu aktif dan bekerja dengan baik sehingga pilot ini selamat dari kejadian yang tidak diinginkan. Ada-ada saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar