Rabu, 29 Januari 2020

Dibuat Takjub dengan Seoraksan, Sampai Narsis Pakai Hanbok

Minggu (5/5) d'Traveler Goes to Korea mengunjungi banyak destinasi. Dari Seoraksan, sampai jalan-jalan di Seoul.

Pagi hari di Kota Sokcho, perjalanan dimulai ke Seoraksan National Park. Inilah taman nasional paling terkenal di Korea Selatan yang menawarkan panorama indah.

Suasananya sejuk, hijau dan asri. Rangkaian pegunungan gagah terbentang, dengan puncak tertinggi di angka 1.708 mdpl.

Misbah, Feni Novida dan Bayu Fitri, 3 pemenang kompetisi d'Traveler Goes to Korea yang digelar tiket.com dan detikTravel dibuat takjub. Apalagi, mereka bertiga naik cable car alias kereta gantung di sana.

"Pemandangan dari cable car indah banget. Itu tinggi banget ya, saya sebenarnya takut ketinggian. Tapi, rasanya aman dan benar-benar indah," ujar Bayu Fitri.

Ada banyak juga spot menarik di Seoraksan, seperti patung Buddha raksasa dan kuil Sinheungsa. Gugusan bebatuan Ulsanbawi dengan formasi unik, terlihat ciamik dari kejauhan.

"Wilayah ini dulunya ternyata bekas wilayah Korea Utara. Setelah Perang Korea, wilayahnya jadi milik Korea Selatan. Seru banget ada ceritanya," kata Feni Novida.

Puas dari Seoraksan, mereka bertiga lanjut jalan-jalan ke Seoul. Setelah wisata belanja, lanjut ke Korea House. Di sini, mereka belajar cara membuat kimchi dan pakai pakaian tradisional Korea, Hanbok.

"Saya baru tahu sih, ternyata bikin kimchi sangat memperhatikan kesehatan. Contohnya, tidak memakai gula untuk pemanis tetapi pakai buah pir," jelas Feni.

Kemudian, lanjut pakai hanbok. Mereka bertiga dibuat kegirangan, serta tak hentinya berfoto-foto.

"Kalau warna merah untuk pria itu, bajunya raja," terang Misbah.

"Impian saya pakai hanbok di negara aslinya akhirnya tercapai," kata Feni kegirangan.

Perjalanan ditutup dengan mengunjungi Seoul Central Mosque di Itaewon. Masjid terbesar di Korea Selatan dengan kehidupan komunitas Muslim di sekitarnya. Cari makanan halal, mudah di sini.

"Alhamdulillah bisa salat di sini. Besok juga mulai puasa Ramadhan," tutup Misbah.

Tunggu keseruan cerita d'Traveler Goes to Korea bareng tiket.com di detikTravel!

BNPB Minta Hotel Siap Siaga Hadapi Bencana Alam

BNPB mengadakan diskusi kesiapsiagaan hotel menghadapi bencana. BNPB mengimbau agar perhotelan selalu update dan siap siaga bencana.

Dalam menyikapi permasalah bencana dan pengaruhnya di pariwisata, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan kegiatan 'Diskusi Kesiapsiagaan Bencana Sektor Perhotelan untuk Industri Pariwisata'. Kegiatan ini berlangsung pada, Senin (6/5/2019) di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur.

Dalam diskusi ini Kepala BNPB Letjen Doni Monardo secara resmi membuka diskusi ini. Dia pun mengarahkan bahwa diskusi ini bentuk pertukaran informasi semua pihak dalam menyikapi bencana.

"Penanggulangan bencana merupakan urusan semua pihak. Perlu kita ketahui, bahwa kita berada di negara yang memiliki banyak patahan dan gunung api," kata Doni Monardo.

Doni mengimbau para penggerak wisata, terutama di perhotelan untuk mengenali dan memahami tentang bencana di Indonesia. Sehingga mereka punya langkah pencegahan dalam menghadapi bencana alam.

"Kita tidak perlu takut pada bencana alam. Mau tidak mau kita alan berhadapan dengan bencana alam. Dan cara pihak pariwisata menghadapinya adalah mengenali bencana seperti apa di wilayahnya dan selalu update perkembangan. Setelah itu menyiapkan strategi untuk penyelamatan. Kita tidak bisa menyalahkan alam, kita harus beradaptasi dengan alam," tambah Doni.

Doni juga mengimbau pengembang wisata untuk mempersiapkan diri menghadapi permasalahan dan pencegahan bencana.

"Jangan tunggu pemerintah mempersiapkan hal-hal untuk pencegahan dan penanganan bencana. Mulai langkah-langkah dini untuk penyelamatan di wilayah masing-masing. Contohnya memasang shelter di pantai atau memasang alat pendeteksi bencana," katanya.

Berdasarkan penelitian dan sejarah, bencana alam merupakan peristiwa yang terus berulang. Hal ini nanti tentu akan mempengaruhi pariwisata.

"Dalam beragam penelitian, bencana alam merupakan peristiwa yang terus berulang. Ini yang perlu dipahami penggerak wisata, bagaimana nantinya wisatawan aman dan evakuasi berjalan lancar. Kami tegaskan lagi, kenali, susun strategi dan lakukan upaya penyelamatan demi mencegah korban jiwa," tutupnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar