Kamis, 30 Januari 2020

Maskapai Ini Tutup Kamera Pengawas di Belakang Kursi

Keberadaan kamera pengawas di belakang kursi pesawat menjadi hal yang diperbincangkan oleh traveler. Maskapai United Airlines memutuskan menonaktifkannya.

Singapore Airlines sempat mengeluarkan keterangan terkait kamera pesawat yang ada di belakang kursi penumpang. Penumpang menjadi resah karena kehilangan privasi.

Maskapai tersebut pun memberikan pernyataan bahwa kamera tersebut berada dalam keadaan nonaktif. Diintip detikcom dari Fox News, Selasa (30/4/2019) United Airlines pun melakukan hal yang sama.

United Airlines mengatakan bahwa kamera kecil yang terpasang di belakang kursi pesawat adalah fitur umum dari produsen. Sehingga rata-rata setiap pesawat memiliki kamera pengawas.

Namun United Airlines menambahkan bahwa fitur tersebut tidak digunakan. Pihak maskapai mengklaim tidak ada kamera yang pernah diaktifkan.

"Tidak ada kamera yang pernah diaktifkan dan kami tidak memiliki rencana untuk menggunakannya di masa depan," tulis United Airlines.

Selanjutnya, pihak maskapai berencana untuk menutup kamera tersebut. Sehingga para penumpang bisa lebih nyaman dan punya privasi.

"Kami mengambil langkah tambahan untuk menutupi kamera. Kamera adalah fitur standar yang disertakan oleh produsen sistem untuk keperluan di masa mendatang seperti konferensi video," tambah United Airlines.

Menurut laporan Forbes, sistem kamera pengawas diproduksi oleh Panasonic. Kamera tersebut umumnya ditemukan di Airbus 350, A-380 dan armada lainnya.

Ferry ke Batam Sampai Limosin, Fasilitas Baru Bandara Changi Singapura

 Transit lama di bandara, tidak ada rasanya saat datang ke Changi. Kini, ada fasilitas teranyar untuk traveler yang singgah di sana.

Changi Airport meluncurkan Changi Rewards Travel, sebuah program loyalitas yang diluncurkan bagi traveler langganan yang sering singgah di Bandara Changi. Indonesia pun berkesempatan menjadi pasar pertama yang mendapatkan fasilitas ini.

Traveler dapat mendaftarkan diri ke website resmi Changi Rewards Travel. Syaratnya, memiliki alamat yang sah di Indonesia, paspor, nomor ponsel Indonesia dengan usia minimal 16 tahun.

Selain itu, traveler juga akan mendapatkan kelas atau tingkatan pengguna yang bisa digunakan untuk mendapat berbagai fasilitas. Terbagi menjadi 3, yakni Classic, Premium dan Elite.

Untuk Classic, traveler perlu mendaftarkan 1-5 penerbangan transfer setiap tahun. Sedangkan premium 6 penerbangan setiap tahun dan Elite 12 penerbangan setahun. Otomatis, sudah bisa mendapatkan sejumlah fasilitasnya.

Namun, apabila ingin mendapatkan kelas tertentu dengan instan, traveler bisa membayar biaya keanggotaan (Pay to Access). Yakni Classic dengan biaya SGD 199 (Rp 2 juta) dan Elite SGD 399 (Rp 4 juta) berlaku untuk 1 tahun.

Ada pun fasilitas yang diterima beraneka ragam. Mulai dari informasi perjalanan, akses lounge saat delay, sampai kompensasi hingga SGD 500 saat ketinggalan penerbangan.

Selain itu, dari fasilitas layanan lainnya traveler bisa mendapat shuttle service di hampir semua Singapura, penitipan koper, limosin bahkan naik ferry gratis ke Batam pulang-pergi.

Ingin merasakan berbagai kemewahan di Changi? Traveler pun bisa mendapatkan lounge access, swimming pool access dan aneka diskon belanja serta kuliner di berbagai merchant Bandara Changi.

Traveler juga bisa lebih mudah mendapatkan fasilitas Changi Rewards Travel melalui aplikasi iChangi. Untuk mendaftarkan boarding pass hanya perlu melakukan scan lewat barcode dan mendapatkan notifikasi informasi penerbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar