Senin, 27 Januari 2020

Tradisi Waisak di Lombok, Anak-anak Basuh Kaki Orang Tuanya

 Ada kebiasaan unik yang dilakukan oleh pemuda di Tebango, Lombok Utara, NTB saat Hari Raya Waisak. Mereka memiliki acara khusus untuk menunjukkan baktinya kepada orang tua.

Acara ini rutin digelar saat perayaan Hari Ibu dan menjelang perayaan Waisak, seperti yang terjadi pada Kamis (16/5) di Tebango, Desa Pemenenang Timur, Kecamatan Pemenang. Para pemuda membawa orang tua mereka berkumpul di wihara.

Mereka menyiapkan dan menyuapkan makanan, memijit, membasuh dan mencium kaki orang tuanya sambil meminta maaf atas segala salah yang selama ini pernah dilakukan. Tradisi basuh kaki ini difasilitasi kembali sejak tahun 2011 oleh Komunitas Kearifan Lokal Tebango (K2LT).

"Pak Metawadi selaku pembina K2LT melihat ada perilaku para generasi muda di Tebango yang kurang memiliki kedekatan emosional dengan orang tua sendiri," tutur Ketua K2LT, Dammatha Samena, Minggu (19/5/2019).

"Anak-anak muda cenderung cuek dan tidak peduli dengan orang tua. Atas dasar itulah pak Metawadi mengumpulkan anak-anak muda. Setiap setahun sekali dilaksanakan saat hari ibu, dan saat hari raya besar Buddhis seperti Waisak," imbuhnya.

Kegiatan basuh kaki kedua orang tua ini dilaksanakan di halaman terbuka di Vihara Jaya Wijaya. Jumlah peserta lebih dari 100 keluarga, digelar mulai sore, sekitar pukul 16.00 hingga 18.00 WITa.

Air dalam wadah ditaburkan bunga dan diberi parfum pengharum. Kaki selain dicuci juga dipijit. Setelah usai proses tersebut. Anak-anak sujud dan mencium kaki kedua orang tuanya. Setelah itu acara makan bersama orang tua.

"Ndak wajib sih kalau menyuapi orang tua. Yang wajib itu membasuh kaki orang tua dan wajib sujud bakti serta mencium kaki orang tua," ungkap Dammatha.

Penghormatan anak kepada ibu dan bapak diperlakukan secara sama dan tidak ada pembedaan yang istimewa. Peserta yang hadir tidak dipilih.

Semua datang berdasarkan kesadaran akan baktinya kepada orang tua. Anak yang berinisiatif mengajak orang tuanya setelah tahu ada pengumuman akan ada acara bakti anak kepada orang tua.

Kegiatan ini menjadi tradisi yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak muda arti cinta dan bakti kepada orang-orang yang patut dihormati. Selain mendekatkan hubungan batin dan emosional anak dengan orang tua. 

Mudik ke Banyumas, Ada Kampung yang Unik Nih

 Tren destinasi kampung wisata sedang marak di Tanah Air. Salah satunya adalah Kampung Nopia Mino di Banyumas, Jawa Tengah. Asyik didatangi kalau mudik ke sana!

Kurang seru rasanya jika berkunjung ke Kabupaten Banyumas tidak mampir ke Kampung Nopia Mino di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas. Di sana, pengunjung bisa menikmati lukisan dinding, berselfie hingga belajar membuat Nopia Mino sendiri.

Kampung Nopia Mino yang berada di RT 3 Rw 4 Desa Pekunden tersebut memang mayoritas penduduknya pengrajin Nopia Mino yang merupakan makanan khas Banyumas. Dari 105 kepala keluarga yang ada di RT tersebut, 21 keluarga diantaranya berwirausaha membuat panganan tersebut, sehingga untuk meningkatkan pendapatan mereka membentuk Kampung Nopia Mino.

"Awalnya dari kita-kita semua, lalu dari ketua RT yang mencetuskan, jadi kita semua dari pengrajin Nopia Mino itu mengikuti. Alasannya ingin memajukan pengrajin-pengrajin Nopia agar taraf ekonominya meningkat," kata Mangun Handoyo (68), Humas Paguyuban Nopia Mino Parimas di Desa Pekunden, Kamis (16/5/2019).

Pewarnaan dinding-dinding rumah warga di wilayah tersebut semua dilakukan secara swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari pihak manapun. Warga bahu membahu, baik tua maupun para pemuda, lukisan-lukisan yang sangat menarik bahkan terkesan sangat serius dalam penggarapan dilakukan semuanya oleh warga sekitar.

"Ide pewarnaan di Kampung Nopia sebetulnya sama, jadi mengikuti agar dinamakan Kampung Selfie Nopia Mino yang gambarnya khusus selfie," jelasnya.

Selain pengunjung dapat berfoto Selfie dan menikmati lukisan dinding dan lukisan tiga dimensi. Di Kampung Nopia Mino yang sudah ada sejak Juli 2018 lalu, juga mengajarkan para pengunjung untuk bersama belajar membuat Nopia Mino ditempat praktek yang sudah disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar