Rabu, 29 Januari 2020

Kisah Pasangan Traveler yang Anti Sampah Plastik & Hidup di Mobil Van

Ada kisah inspiratif yang bisa traveler petik dari pasangan traveler ini. Mereka menjalani gaya hidup bebas plastik dan memilih bertualang naik mobil van.

Inilah kisah hidup Dustin Grevemberg (36) dan istrinya Naomi (36) yang bisa jadi inspirasi buat kamu. Pasangan traveler dari Amerika Serikat ini menjual semua yang mereka punya, kemudian memulai hidup baru dengan bertualang naik mobil van dan menjalani gaya hidup bebas sampah plastik.

Dikumpulkan detikcom dari beberapa sumber, Jumat (10/5/2019), mereka memulai kehidupan baru ini sekitar 3 tahun yang lalu. Dustin dan Naomi menjual semua harta yang mereka punya untuk kemudian membeli mobil Volkswagen Vanagon tahun 1985, dan bertualang keliling Amerika naik mobil itu.

Sudah banyak tempat yang pasangan traveler ini sambangi. Dari Colorado, Montana, Oregon, hingga Meksiko. Selama menjalani petualangan ini, pasangan Dustin dan Naomi menjalani gaya hidup yang bebas sampah plastik.

"Hidup dengan cara seperti ini seperti trial and error. Kami lebih selektif soal barang yang akan kami konsumsi dan bawa ke mobil van kami. Secara keseluruhan, kami jadi lebih sehat karena menghindari makanan berproses dan lebih banyak memasak sendiri," ujar Dustin.

Naomi yang berasal dari Trinidad Tobago lebih memilih berbelanja langsung ke petani yang dia temui di jalan, atau ke perkebunan mereka. Tak jarang dia berbelanja di pasar mingguan 'Farmers Market' daripada ke mal atau toko.

Untuk berbelanja, mereka anti sekali terhadap plastik. Mereka lebih memilih membawa sendiri kantong belanjaan, seperti kantong kanvas milik tentara. Untuk sampah pun mereka memilah-milahnya sebelum dibuang.

Mereka juga membuat sistem pengolahan sampah menjadi kompos sendiri. Sebisa mungkin mereka ingin menerapkan gaya hidup Living No Trace (LNT) alias tanpa meninggalkan sampah sedikitpun.

Hidup di jalan, membuat pasangan ini tidak boleh punya banyak barang. Ketersediaan tempat jadi elemen penting juga dalam menjalani gaya hidup yang berpindah-pindah seperti ini.

"Menjalani hidup seperti ini membuka pikiran kami dan menolong kami untuk menyadari bahwa tidak ada jalan lain untuk hidup. Sejujurnya, kamu tidak bisa membayangkan bagaimana orang lain hidup sebelum menjalani sendiri secara langsung," imbuh Dustin.

Mereka berencana untuk terus traveling dan mengeksplorasi Amerika. Selama petualangan ini, Dustin juga sambil mengisi seminar dan workshop soal gaya hidup Living No Trace (LNT) yang sedang mereka jalani.

Pasangan Dustin dan Naomi juga menjalankan akun Instagram @irietoaurora yang mengabadikan momen-momen saat mereka traveling. Irie merujuk ke nama mobil van yang mereka pakai.

Sampai saat ini, akun @irietoaurora sudah diikuti oleh 33 ribu followers. Pasangan ini juga sudah pernah lho backpacking keliling Asia Tenggara, dan juga Indonesia. Keren!

Blue Mosque, Satu-satunya Masjid di Negara Kristen

Inilah Blue Mosque, masjid cantik di Kota Yerevan. Jadi satu-satunya masjid di tanah kelahiran agama Kristen, inilah keindahan Blue Mosque yang mempesona.

Armenia menjadi negara kristen pertama di dunia. Dari presentasi penduduk, 92 persen masyarakatnya memeluk agama Kristen Gereja Apostolik Armenia, seperti yang dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Jumay (10/5/2019).

Bermula dari komunitas Muslim Syiah dari Iran yang ada di Armenia. Iran adalah negara tetangga Armenia yang punya ikatan sejarah sejak berabad-abad lalu. Orang Iran berada di sini dalam rangka bekerja atau juga sebagai warga Armenia keturunan Iran.

Masjid ini adalah satu yang tersisa dari sembilan masjid di Armenia saat Abad 19. Delapan masjid lainnya dihancurkan oleh Uni Soviet usai 1917.

Uni Soviet menghentikan fungsi tempat ini sebagai masjid pada 1931. Masjid di kompleks seluas 7 ribu meter persegi ini kemudian dijadikan sebagai museum. Memasuki dekade '90-an, masjid ini direstorasi lewat pembiayaan Iran. Sejak itu, otoritas Yerevan memberikan hak kepemilikan jangka panjang masjid ini kepada Iran.

Dari gerbang terlihat keramik berwarna biru yang mendominasi, melambangkan langit. Tulisan Arab tertera di gerbang ini. Arsitektur seperti ini memang khas Persia, seperti Blue Mosque di Tabriz di Iran.

Plakat dalam huruf latin dan huruf Arab berbunyi "Dengan Nama Tuhan, Masjid Pusat (Biru) Yerevan". Ini adalah masjid tua, dibangun tahun 1765 oleh Gubernur Yerevan bernama Hussein Ali Khan. Pada masa itu, Yerevan memang berada di bawah pemerintahan Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar