Selasa, 28 Januari 2020

Cara Kemenpar Angkat Potensi Wisata Kuliner Tabanan Bali

Kementerian Pariwisata serius mengangkat potensi kuliner Tabanan, Bali. Caranya, melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Wisata Kuliner yang akan berlangsung di Puri Taman Sari Resort, pada 17-18 Mei mendatang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha atau industri pariwisata. Termasuk asosiasi pariwisata, akademisi, dan instansi pemerintah daerah.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan potensi wisata kuliner dan belanja Tabanan sangat potensial. Lewat Bimtek, keduanya akan dijadikan produk wisata berkualitas serta memiliki nilai tambah bagi wisatawan.

Bimtek ditargetkan akan diikuti 360 orang dalam setahun. Sedangkan kegiatan ini mengundang 35 orang pemangku kepentingan wisata kuliner dan belanja. Unsur pemerintah daerah, pelaku usaha kuliner, ASITA/PHRI, akademisi, TA/TO, dan wakil komunitas lokal.

"Ini merupakan kegiatan full class. Hari pertama ada pemberian materi oleh para narasumber. Kemudian, diskusi penyusunan paket wisata kuliner dan belanja. Sedangkan hari kedua, merupakan kegiatan site visit. Yaitu untuk menguji paket wisata kuliner dan belanja yang telah disusun," ujar Giri, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).

Menurut Giri, Tabanan menyimpan banyak kekayaan kuliner yang umumnya diwariskan turun temurun. Sehingga, cita rasa yang disajikan tetap terjaga hingga sekarang. Beberapa kuliner yang mudah ditemui antara lain entil, sambal bejek belayu, laklak pisang, dan bubur tridatu.

Entil terbuat dari beras putih yang dimasak mirip lontong. Bedanya, entil dibungkus menggunakan daun tengilidi. Daun ini dipercaya membuat cita rasa entil lebih enak.

Sementara untuk sambal bejek belayu, dimasak menggunakan suwiran daging ayam dengan pelengkap batang serai dan kecombrang. Kuliner ini memang belum setenar sambal matah. Namun, cita rasa yang dihasilkan sambal bejek belayu sangat nikmat.

Untuk makanan ringan, lanjut Giri, ada laklak pisang yaitu kudapan legendaris di Tabanan dengan teknik pembuatan mirip serabi. Pencinta pisang wajib mencicipi makanan ini. Tambah nikmat karena disajikan dengan parutan kelapa.

Sedangkan bubur tridatu, terbuat dari tiga jenis beras, yaitu merah, putih dan hitam. Bubur ini tidak bisa dinikmati setiap hari. Sebab, hanya disajikan pada momen sakral seperti upacara keagamaan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kuliner menjadi salah satu alasan wisatawan mendatangi sebuah destinasi. Karenanya, peran kuliner dinilai sangat penting bagi pengembangan sektor pariwisata.

"Wisatawan yang hadir di sebuah destinasi, pasti berburu kuliner. Oleh karena itu, kuliner tidak bisa dipisahkan dari pariwisata. Justru semakin memperkuat sektor pariwisata yang impact-nya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," tegasnya.

Ini Potensi Wisata di Kalteng yang Dorong Pengembangan Ekowisata

Kalimantan Tengah merupakan daerah provinsi yang memiliki banyak sungai besar. Sungai-sungai tersebut tersebar di sejumlah kabupaten, dengan panjang aliran mencapai ratusan kilometer. Pada batang sungai itulah, sebagian masyarakat di sana menggantungkan hidup.

Adapun sungai-sungai yang dimaksud yaitu Sungai Barito (900 km), Sungai Kapuas (600 km), Sungai Kahayan (600 km), Sungai Sebangau (200 km), dan Sungai Katingan (650 km). Kemudian ada Sungai Mentaya (400 km), Sungai Seruyan (350 km), Sungai Kumai (175 km), Sungai Arut (250 km), Sungai Lamandau (300 km), dan Sungai Jelai (200 km).

Oleh karena itulah, Kementerian Pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Produk Ekowisata Berbasis Sungai, dengan tema 'Penyusunan Pola Perjalanan Produk Ekowisata Sungai'. Kegiatan ini digelar pada tanggal 9-11 Mei di Swiss Belhotel Danum, Palangkaraya.

Staff Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalteng Yuel Tanggara mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang tepat memilih konten di daerahnya karena ini menjadi bagian meningkatkan sumber daya manusia dan kemakmuran masyarakat di wilayahnya.

Berdasarkan amanat Presiden, lanjut Yuel, pariwisata Indonesia diharapkan dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis. Termasuk menjadi pilar pembangunan perekonomian nasional maupun di Kalteng.

"Karena kami sangat memiliki potensi, terima kasih Kemenpar karena membuat kami bisa memulai mengembangkan dan terus membesarkan ekowisata berbasis sungai di wilayah kami," ujar Yuel, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).

Mengenai potensi pariwisata di Kalteng, Yuel mengakui daerah ini memiliki kekayaan destinasi luar biasa yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Beberapa destinasi unggulan antara lain Danau Malawen, Danau Sadar dan Danau Sanggu di Kabupaten Barito Selatan. Lalu ada Gua Liang Saragih, Betang Pasar Panas dan Makam Temanggung Jayakarti di Kabupaten Barito Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar