Sebentar lagi liburan, yuk isi liburanmu dengan jelajah Sumedang. Dekat dengan ibu kota atau hanya sekitar 6 jam jarak tempuhnya.
Melalui wilayah Cikampek-Purwakarta bisa mampir ke Wanayasa. Berpemandangan danau, cocok untuk istirahat sejenak dan memesan berbagai aneka makanan tradisional, salah satunya peyeum bakar.
Lanjutkan perjalanan melalui wilayah hutan dan beberapa pedasaan menuju Sumedang. Sesampainya di Sumedang, kalian bisa beristirahat di Masjid Agung yang terdapat di alun-alun atau sejumlah resor juga hotel.
Anda bisa mencicipi kuliner pagi jika sampai di pagi hari, yakni ada serabi oncom maupun kupat tahu di sekitar Masjid Agung maupun alun-alun Kota Sumedang. Sampai di siang hari Anda bisa bertamasya di area pegunungan dengan wilayah adat yang masih terjaga, salah satunya Desa Karuhun.
Beberapa lokasi di titik ini cukup memanjakan para wisatawan dan berjarak tempuh sekitar 30 menit dari kota. Selain itu ada Curug Cigorobog yang berjarak sekitar 7 km dari Kampung Karuhun, dengan biaya masuk yang cukup murah sekitar Rp 15-20 ribuan dapat menikmati susunan air terjun serta fasilitas yang ada.
Sore menjelang dapat menikmati air panas di Cileungsing dengan biaya masuk yang cukup murah yaitu sebesar Rp 10 ribu dan parkir Rp 2000. Ada pilihan alternatif untuk mandi dengan air panas, selain kolam terbuka ada pula dengan yang bergabung namun dibedakan antara wanita dan pria.
Coba juga untuk mandi di air terjun dan merelaksasi dengan air panas. Saat malam, Anda bisa menyambangi beberapa restoran di wilayah Sumedang.
Selain di Kota Sumedang, kalian bisa menelusuri wilayah Desa Cileumbu. Dan ya wilayah ini merupakan cikal bakal ubi cileumbu yang terkenal dengan ubi madu. Ubi cileumbu di sini dapat dibeli dengan harga murah dan dapat langsung dicicip sebelumnya.
Lalu jangan lupa untuk menyambangi pembuatan tahu Sumedang yang sudah melegenda. Cita rasa yang berbeda dari tahu-tahu yang lain. Selain bisa intip pembuatan tahu Sumedang, kalian bisa langsung membelinya dengan harga termurah serta menyicip gratis.
Ngabuburit di Purworejo, Coba ke Puncak Khayangan Sigendol
Jalan-jalan sebelum waktu berbuka juga asyik banget dengan menjelajahi alam. Di Purworejo, ada Puncak Khayangan Sigendol yang seru.
Menunggu waktu berbuka puasa menjadi lebih asyik dengan berfoto selfie di Puncak Khayangan Sigendol Purworejo, Jawa Tengah. Destinasi wisata yang instagramable ini juga siap menunggu para traveler berwisata bersama keluarga atau teman saat libur lebaran nanti.
Destinasi yang menyajikan suasana puncak pegunungan nan sejuk ini terletak di Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota Purworejo ke arah barat laut. Obyek wisata ini menawarkan beberapa spot apik yang berada di bukit desa.
Selama perjalanan dari pusat kota menuju puncak Sigendol, pengunjung akan melalui jalan yang berkelok-kelok serta bukit dan tebing yang menjulang yang menambah perjalanan semakin asyik. Setelah sampai di loket masuk obyek wisata, setiap pengunjung dikenakan retribusi Rp 5 ribu dan parkir kendaraan Rp 2 ribu.
Dengan ketinggian sekitar 1000 Mdpl, pengunjung disuguhi pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Tak heran lokasi ini dikenal sebagai Puncak Khayangan. Hamparan perbukitan dan lembah hijau, ditemani semilir angin sejuk pegunungan cocok untuk siapa saja yang ingin ngabuburit dengan suasana yang tenang.
Dari Puncak Khayangan Sigendol, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekaligus berselfie ria di beberapa spot yang telah disediakan seperti di Bukit Patihan, Sendang Bidadari, Puncak Memeyan, Tebing Matahari, Prau Jomblang Anom, Rumah Gadang, hutan bambu, area perkemahan serta spot golden sunrise.
"Kita jalan-jalan di sini kita ngabuburit di Sigendol, suasananya asyik banget lho, kita bisa lihat 3 gunung tapi sayang agak tertutup kabut karena sudah sore dan setelah ini kita akan turun ke bawah untuk buka puasa di bawah. Temen-temen bakal gak nyesel banget kalau jalan-jalan ke sini karena bisa menikmati suasana yang syahdu, kabutnya begitu indah, pemandangan yang sangat bagus, spot selfinya juga keren-keren," kata salah satu pengunjung, Tyas (33) saat ditemui detikTravel di lokasi, Selasa (21/5/2019) sore.
Pengunjung lain, Andi Susanto (35) yang datang bersama teman-temannya juga mengaku takjub dengan pemandangan alam yang disuguhkan Desa Giyombong itu. Ia pun menuturkan akan kembali lagi ke puncak khayangan itu di lain waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar