Selasa, 28 Januari 2020

Sudah Tidak di Blacklist, ASITA Genjot Lagi Wisata Pangandaran

Pantai Pangandaran sempat masuk dalam daftar blacklist ASITA karena kumuh dan kotor. Tapi itu dulu, kini wisata Pangandaran akan lebih digenjot lagi.

Asosiasi Perusahan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) sempat memasukkan Pangandaran ke daftar hitam (blacklist) karena kondisinya yang kumuh dan kotor. Selama beberapa tahun (sejak bencana tsunami 2006), biro perjalanan wisata tak lagi menjual Pantai Pangandaran ke wisatawan.

Namun kini, ASITA melihat perubahan signifikan sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Pihak ASITA pun berkomitmen kembali untuk menggenjot promosi dan penjualan deatinasi-destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran.

"Dulu itu karena tidak ada penataan. Pemerintahnya kurang peduli. Banyak sampah, tenda-tenda sepanjang pantai. Banyak wisatawan asing komplain," ujar Ketua ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah kepada media di Pangandaran, Kamis (9/5/2019).

Kini, Budijanto melihat Pangandaran telah berubah. Pantainya telah ditata dan terus dipercantik.

Selain itu, kata dia, banyak potensi destinasi yang layak dijual kepada turis mancanegara, seperti Green Canyon dan Pantai Batukaras.

"Yang masih kurang itu promosinya. Ditambah akses masih kurang (memadai), karen posisi Pangandaran jauh," kata Budijanto.

Namun begitu, kata dia, pemerintah telah memberikan perhatian khusus kepada Pangandaran dalam hal akses, mulai dari rencana reaktivasi kereta hingga renovasi Bandara Nusawiru.

ASITA Pangandaran Terbentuk

Kunjungan Budijanto ke Pangandaran secara khusus dalam rangka pelantikan Pengurus DPC ASITA Kabuaten Pangandaran.

Dalam sambutannya, Budijanto berharap para pengurus bisa membangun sinergi pengembangan pariwisata dengan pemerintan dan berbagai unsur pemangku kepentingan.

"ASITA pangandaran dan stakeholder harus membuat konsep promosi, pembenahan destinasi, SDM dan infrastruktur, " kata Budijanto.

Lion Air Group Siapkan 20.150 Kursi Penerbangan Tambahan untuk Lebaran

Menyambut libur Lebaran 2019, pihak Lion Air Group telah melakukan antisipasi. Sekitar 20.150 kursi penerbangan tambahan telah disiapkan.

Lewat press release yang diterima detikcom, Jumat (10/5/2019), anggota Lion Air Group yang terdiri dari maskapai Lion Air, Wings Air dan Batik Air akan mempersiapkan 20.150 kursi penerbangan tambahan selama masa angkutan lebaran 2019 dan liburan mendatang khusus untuk layanan domestik.

Lion Air bersiap menyediakan tambahan 62 penerbangan (11.718 kursi), Batik Air 35 penerbangan (5.840 kursi) dan Wings Air 36 penerbangan (2.592 kursi).

Lion Air Group akan menjalankan extra flight yang direncanakan efektif mulai 29 Mei - 20 Juli 2019. Periode tersebut dinilai sebagai musim puncak atau ramai untuk arus mudik dan arus balik serta tren millennials traveling.

Lion Air Group fokus melayani jaringan ke destinasi popular berdasarkan tingginya permintaan jasa angkutan udara dan memproyeksikan pertumbuhan tahun ini setara dengan 10-15% dari total kapasitas operasional regular (regular flight) maskapai.

Adapun penerbangan tambahan itu akan melayani rute antara lain:

Lion Air
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), ke:
- Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG)
- Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau (PKU)
- Bandar Udara Internasional Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG)
- Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG)
- Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah (SOC)
- Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta (JOG)
- Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB)

Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta (JOG), ke:
- Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (BDJ)
- Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN)
- Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG)

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur (SUB), ke:
- Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (BDJ)
- Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN)
- Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar