Senin, 27 Januari 2020

Meong! Ternyata Singapura Punya Museum Kucing

Mungkin ada di antara traveler yang cinta dengan kucing. Jika kamu salah satunya, coba deh mampir ke Museum Kucing di Singapura.

Tren kafe kucing dan sejenisnya memang bukan barang baru, tapi bagaimana dengan Museum Kucing? Kamu tidak salah baca. Ternyata sungguh ada Museum Kucing atau Cat Museum di Singapura.

Dilihat detikcom dari situs resminya, Senin (20/5/2019), museum itu pertama kali didirikan pada tahun 2015 silam oleh seorang penggiat dan pecinta kucing bernama Jessica Seet pada Februari 2015 lalu.

Hanya walau memiliki nama museum, tentunya traveler tak akan menemukan kucing dalam bentuk fosil melainkan kucing hidup sungguhan. Bisa dibilang, museum ini juga berfungsi sebagai tempat penampungan kucing liar.

Museum ini pun didirikan dengan semangat, kalau setiap orang dapat mencintai hewan apabila mereka telah saling mengenal satu sama lain. Selain itu juga ada aneka karya dan kerajinan bertema kucing dari seluruh dunia.

Tak hanya dapat melihat dan bermain bersama kucing, museum juga mencakup tempat penampungan hingga sekolah untuk kucing. Diketahui, ada sekitar 400 kucing yang telah diselamatkan di situ selama tiga setengah tahun belakangan.

Traveler yang benar-benar menyukai kucing bahkan bisa mengajukan untuk mengadopsi kucing. Sejauh ini sudah ada 370 kucing yang telah diadopsi dari museum tersebut.

Jika mampir ke Singapura, mungkin kamu mau memasukkan museum satu ini ke daftar tempat yang mau dikunjungi?

Maluku Bagai 'Surga', Pantai Ini Buktinya

 Maluku bagaikan surga di timur Indonesia. Keindahan alamnya luar biasa, Pantai Batu Kapal ini buktinya!

Menyoal terkait pariwisata, pesona Maluku tak akan ada habisnya. Mulai Banda Naira, Kepulauan Kei, hingga Gunung Kerbau di Maluku Barat Daya. Tak akan ada habisnya untuk dikunjungi.

Dengan kondisi geografis berupa kepulauan, destinasi wisata laut di Maluku menjadi andalan. Salah satu lokasi yang mungkin masih belum banyak dikenal orang yaitu Pantai Batu Kapal.

Pantai ini secara geografis terletak di Pulau Ambon. Namun, secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah. Tepatnya di Desa Liliboi, Kecamatan Leihitu Barat.

Tak perlu waktu lama untuk mencapai kesana. Dari Bandara Pattimura hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit. Bisa diakses menggunakan mobil pribadi/sewa yang banyak ditemukan di sekitar bandara dengan biaya 50-100ribu, maupun menggunakan ojek(20-30 ribu). Bagi yang ingin mengeluarkan biaya lebih sedikit, angkutan kota menuju Allang, Liliboi, Larike bisa menjadi alternatif dengam biaya kurang dari 10 ribu.

Sementara dari pusat Kota Ambon dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan pilihan transportasi yang sama. Biaya yang dikeluarkan memang akan sedikit lebih besar, karena jaranya yang lebih.

Pantai ini terletak di jalan utama Kecamatan Leihitu Barat. Kondisi Pantai Batu Kapal juga masih tergolong asri. Untuk memasuki kawasan, dikenakan biaya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Parkir kendaraan motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Cukup terjangkau bukan. Bahkan serasa murah untuk keindahan yang akan didapatkan.

Setelah memasuki pintu masuk, pengunjung akan langsung dihadapkan dengan anak tangga menurun. Tapi tenang saja, tidak banyak kok, kurang lebih sekitar 60 anak tangga saja.

Begitu selesai menapaki anak tangga, pengunjung langsung disambut gemuruh ombak dari lautan. Begitu sejuk, biru, dan bersih. Rasanya ingin segera menceburkan diri ke laut.

Tidak hanya disuguhkan dengan pantai saja. Pengunjung juga dapat menikmati suasana tebing yang konon berbentuk mirip kapal. Sekilas memang terlihat seperti bagian depa kapal. Itulah mengapa pantai ini dinamakan Batu Kapal.

Tak puas dengan keindahan pantai dan gagahnya tebing, pengunjung akan dimanjakan dengan beningnya air laut yang terjebak seperti di dalam goa. Pengunjung dapat berenang di sekitar sini ataupun loncat dari atas tebing batu.

Bagi kawula muda, tempat ini sangat cocok sekali untuk berburu foto. Spot-spot yang disediakan oleh alam begitu luar biasa. Oh ya, bagi pengunjung jangan lupa membuang sampah pada tempatnya ya. Jangam dibuang ke laut maupun di sekitaran lokasi pantai. Keindahan Pantai Batu Kapal akan beekurang apabila masih terlihat sampah-sampah yang berkeliaran.

Selamat menikmati keindahan alam Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar