Rabu, 29 Januari 2020

Menpar Promosi Keindahan Indonesia di Yordania

Pameran wisata di Timur Tengah jadi ajang untuk promosi pariwisata Indonesia. Menpar Arief Yahya unjuk gigi di Indolevant Travel Mart 2019 di Yordania.

Indolevant Travel Mart 2019 berlangsung di City Mall Amman, Yordania, Sabtu (4/5). Levant Countries merupakan sebutan untuk negara-negara Yordania, Lebanon, Palestina, Syria, dan Irak.

"Indonesia adalah negara besar. Negara kepulauan yang terbesar di dunia. Indonesis memiliki lebih dari 17.000 pulau tropis dengan pantai berpasir putih yang indah," tutur Menpar dalam rilis KBRI Amman kepada detikcom, Minggu (5/5/2019)

Menurutnya, dari 17.000 pulau di Indonesia, ada pulau-pulau besar yang disebut terbaik.

"Kita memiliki deretan pulau terbaik. Ada Bali, Jawa, Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan nama Borneo. Ada juga Papua, Sulawesi atau Celebes, Sumatera, dan Pulau Maluku Islands atau Moluccas," tuturnya.

Menpar menjelaskan, pulau-pulau ini menawarkan destinasi heritage yang indah. Ada juga beragam budaya, hutan hujan yang eksotis, laut biru yang menantang, dan tentunya masyarakat yang ramah.

"Indonesia memiliki beraneka ragam destinasi wisata untuk wisatawan. Dan saya yakin, destinasi-destinasi tersebut sangat diinginkan oleh wisatawan asal Levant Countries," paparnya.

Sedangkan Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, mengatakan event khusus ini diselenggarakan oleh KBRI Amman bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata.

Dubes Andy menambahkan bahwa kegiatan ini digelar untuk menjaring lebih banyak wisatawan asal Timur Tengah, khususnya dari negara-negara Levant.

"KBRI Amman ingin mengundang lebih banyak wisman dari negara-negara Levant dan Timur Tengah ke Indonesia. Karena, mayoritas penduduk Levant adalah muslim dan juga pasar yang besar untuk Wisata Halal, dan kita mengarahkan agar mereka berwisata ke Indonesia," kata Dubes Andy yang mendampingi Menpar.

Dalam acara Gala Dinner IndoLevant Travel Mart 2019, selain Menpar juga dihadiri oleh Menteri Transportasi dan Sekjen Kementerian Pariwisata dan Purbakala serta kalangan industri pariwisata, maskapai penerbangan, media, anggota parlemen, pengusaha dan teman Indonesia.

"Semoga melalui IndoLevant Travel Mart 2019 dapat mendukung pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia," demikian tutur Dubes Andy.

Berwisata ke Surabaya, Jangan Lupa Sambangi Botanika Restaurant

Selain memiliki banyak taman dan kawasan kota tua yang menarik untuk ditelusuri, Surabaya juga menawarkan wisata kuliner yang tak berkesudahan, salah satunya Botanika Restaurant. Restoran yang terletak di daerah Kertajaya Indah ini menjadi destinasi para muda-mudi Surabaya untuk memanjakan lidah.

Selain karena suasana tempat yang instagenic, menu-menu yang ditawarkan di tempat ini juga sangat memikat. Dengan moto "Sharing The Flavor of Indonesia", restoran ini menyajikan resep-resep terbaik dari seluruh penjuru Nusantara.

"Nah untuk wisatawan yang saat ini mengunjungi Majapahit International Travel Fair (MITF) 2019, ada baiknya sekalian berwisata kuliner di Surabaya seperti di Botanika Restaurant ini. Dijamin ketagihan," kata Ketua Pelaksana Calender of Event (CeO) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti dalam keterangan tertulis, Minggu (5/5/2019).

Menurutnya, restoran ini memang menawarkan sensasi berbeda. Dari depan, wisatawan akan disambut dengan perpaduan warna kayu yang bersinergi dengan warna merah dari batu bata. Ditambah lagi langit-langit yang menjulang tinggi membuat suasana begitu elegan.

Lebih asik lagi, wisatawan bisa menyaksikan langsung proses memasak hingga penyajian karena Botanika memiliki dapur terbuka dengan desain mewah dengan empat pilar besar. Keharuman kuliner Nusantara yang dimasak pun dijamin semakin membuat wisatawan terlena. Soal rasa tak perlu diragukan, sudah pasti siap menggoyang lidah wisatawan.

"Ini menjadi konsep unik untuk menikmati kuliner Nusantara. Bahkan ini menjadi sebuah atraksi menarik yang bisa dinikmati. Karena jelas cara memasak kuliner Nusantara sangat berbeda dengan yang lainnya," ucap Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar