Minggu, 26 Januari 2020

Duh! Dinas Pariwisata Daerah Ini Mau Legalkan Ganja Buat Tarik Turis

Ada banyak alasan buat menarik turis. Tapi dinas pariwisata daerah ini justru memilih cara nyeleneh. Mereka ingin melegalkan ganja buat mendatangkan turis.

Dinas Pariwisata Jersey berencana untuk melegalkan ganja di daerahnya. Wacana itu dimunculkan untuk menarik turis datang liburan ke sana.

Dikumpulkan detikcom dari beberapa sumber, Senin (20/5/2019) rencana legalisasi ganja untuk pariwisata ini muncul setelah pemerintahan setempat mengumumkan ingin menerbitkan izin untuk menumbuhkan ganja medis.

Jersey sendiri merupakan pulau terbesar di Channel Island, sebuah daerah otonom yang terletak di perbatasan Inggris dan Prancis. Sebagai daerah otonom, Jersey berhak untuk menetapkan penetapan perundang-undangan sendiri.

Keith Beecham, CEO Jersey Tourism Board mengatakan dengan legalisasi ganja untuk kepentingan rekreasional, daerahnya bisa mendatangkan banyak turis. Selain itu, pendapatan daerah juga akan naik melalui pajak atas ganja legal ini.

"Tempat seperti Colorado dan Kanada telah membebaskan hukum mereka dan sepertinya mereka mendatangkan uang lewat jalur yurisdiksi melalui pajak. Itu harus diapresiasi," kata Keith seperti dikutip dari The Sun.

Untuk traveler ketahui, Colorado melegalkan ganja untuk kepentingan rekreasional sekitar tahun 2014. Tahun lalu, Colorado memperoleh pendapatan sekitar US$ 266,5 Juta (sekitar Rp 3,8 Triliun) dari pajak dan US$ 319 Juta (sekitar Rp 4,6 Triliun) dari penjualan ganja.

"Saya tidak menyarankan ini sebagai gaya hidup, tapi bagi orang yang menikmati ganja sebagai bagian dari gaya hidupnya, bisa menikmatinya di sini. Tapi ini juga harus didukung oleh warga. Saya rasa harus ada landasan hukum untuk ini. Saya bukan ahlinya dan saya yakin polisi juga punya pendapatnya sendiri," tutup Keith.

Kata Pasangan Traveler yang Foto 'Ciuman Mautnya' Viral

Jean dan Camille, pasangan traveler ini sempat viral. Mereka berfoto dengan pose berbahaya di pinggir kereta di Sri Lanka. Mereka buka suara.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Senin (20/5/2019) pasangan asal Belgia tersebut di awal bulan Mei ini menjadi pembicaraan di media sosial. Gara-garanya, mereka berfoto dengan pose yang dinilai sangat berbahaya!

Mereka naik kereta dengan rute Colombo-Ella, yang disebut sebagai jalur kereta tercantik di Sri Lanka. Sudah banyak traveler yang menjajalnya, sekaligus berfoto dengan keretanya yang ciri khas berwarna biru.

Jean dan Camille berpose ekstrem di Instagram pribadinya, @backpackdiariez. Sang pria berdiri sambil menahan diri di pinggir keretanya, kemudian sang wanita berada di atasnya. Tangan mereka berdua saling berpegangan ke bagian besi di pintu kereta, menahan diri supaya tidak jatuh ke bawah.



3 Ribu lebih komentar, mengomentari foto mereka. Banyak yang menyebut, aksi Jean dan Camille sangat tidak patut dicontoh. Sebab, sudah banyak turis yang terluka sampai meninggal dunia karena foto-foto dengan pose yang ekstrem.

Foto Jean dan Camille jadi viral dan disebut kontroversi. Meski begitu, Jean dan Camille hingga kini tidak menghapus foto yang mereka sebut 'ONE OF OUR WILDEST KISSES'.

Jean dan Camille angkat suara. Dilansir dari media asal AS, The Cut, Camille menulis email dan menyampaikan keluh kesahnya. Menurut dia, tiap kali mau berfoto sudah diperhitungkan segalanya.

"Perjalanan kereta tersebut sangat terkenal di Sri Lanka. Kami pun sudah melihat banyak orang yang berpose seperti apa yang kami lakukan," katanya.

Camille menegaskan, saat dia bersama Jean berpose di pinggir kereta, saat itu kereta berjalan pelan. Mereka pun tidak hanya sekali mencoba, tapi berkali-kali. Memperhitungkan segalanya, supaya aman.

"Kita tidak mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapat gambar yang bagus," tegasnya.

Akan tetapi, tentu mencegah lebih baik daripada mengobati. Para traveler pun diminta untuk bijak dan tahu diri saat mau berfoto-foto. Beberapa tempat wisata hingga perusahaan kereta saja sudah mengimbau dan melarang turis berfoto ekstrem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar