Sabtu, 25 Januari 2020

Menpar Paparkan Wisata Halal ke Mahasiswa ITB

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tampil di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengenal bisnis pada sektor pariwisata. Sebab saat ini, pariwisata ditargetkan menjadi penyumbang devisa terbesar di Tanah Air.

Saat hadir sebagai keynote speaker dalam acara Inspirasi Ramadhan (IRAMA) bertema "Pesona Wisata Halal" di Ruang Utama Masjid Salman, ITB, Bandung, Jumat (24/5/2019), Arief mengajak mahasiswa ITB untuk sama-sama berperan aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia.

"Pariwisata itu bisnis yang paling menguntungkan, mudah, dan murah. Jangan ragu untuk mengatakan core bisnis negaramu itu adalah pariwisata," kata Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/5/2019).

Di depan 500 peserta IRAMA, Menpar menjelaskan berbagai hal terkait wisata halal, di mana saat ini Indonesia berada pada peringkat pertama Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019. Maka tidak heran jika pembangunan dan pelayanan wisata halal terus diperbaiki.

"Saat pertama kali saya menjadi Menteri Pariwisata pada 2014, Indonesia berada di urutan keenam, tiap tahun tumbuh dan sekarang pada 2019 menjadi nomor satu dunia. Dan ini prosesnya tidak gampang dan butuh perjuangan," kata Menpar.

Wisata halal, lanjut Arief, bisa diadopsi di seluruh daerah di Indonesia sehingga ia berharap Bandung dan Jawa Barat secara umum bisa mengoptimalkannya. Ia juga mencontohkan Lombok yang sudah menetapkan diri sebagai destinasi halal hingga dalam perkembangannya jumlah wisatawan mancanegara yang datang tumbuh signifikan.

"Lombok setelah menetapkan diri menjadi destinasi wisata halal, wismannya tumbuh hampir 40% dari satu juta pada 2015 menjadi 1,4 juta di 2017. Sedangkan wisnus muslimnya tumbuh hingga 100%. Saya harap Bandung juga melihat peluang itu," kata Arief.

Kemudian, 5 dari 10 destinasi wisata halal terbaik dunia 2019 ada di Indonesia. Kelima destinasi tersebut yaitu Lombok, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Jakarta, dan Sumatera Barat. Pada 5 daerah itu, destinasi wisatanya selalu didukung dengan restoran halal yang tersertifikat. Arief pun menambahkan bahwa tidak hanya dimanjakan dengan restoran halal, tapi wisatawan juga dimanjakan dengan beragam fasilitas pendukung wisata halal tersebut.

Di samping itu, sambung Arief, jumlah tempat ibadah juga banyak dan tersebar merata. Serupa dengan bandaranya yang dilengkapi prayer room. Untuk hotel, dapurnya tersertifikat halal dan atraksinya kuat dengan nuansa islami.

"Potensi yang ada di sini luar biasa. Kami optimistis penerapan konsep wisata ini akan berpengaruh positif bagi kenaikan kunjungan wisatawannya," pungkasnya.

Kemenpar Rangkul Mahasiswa Unnes Dukung Pengembangan Pariwisata RI

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merangkul mahasiswa dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan melakukan pelatihan ke kampus-kampus di Indonesia. Kali ini Kemenpar mengunjungi Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk memberikan Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Goes to Campus.

Kegiatan yang digelar Rabu (22/5/2019) ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan wawasan SDM pariwisata. Khususnya yang ada di kawasan-kawasan potensial seperti Semarang.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi sepakat bahwa pariwisata bukan saja tanggung jawab Kemenpar atau pemerintah. Namun menjadi tanggung jawab semua elemen. Meliputi pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas.

"Saya setuju ungkapan bahwa mahasiswa agen perubahan. Mereka bagian dari pentahelix yang merupakan unsur kuat dalam pengembangan pariwisata. Dari mereka, kita berharap ada ide-ide brilian untuk membuat pariwisata Indonesia semakin maju dan dikenal dunia," ujar Sinoeng dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/5/2019).

Sinoeng mengungkapkan mahasiswa memang perlu mendapat pelatihan serius terkait SDM kepariwisataan. Ia sedikit menyoroti kemampuan bahasa Inggris mahasiswa di Indonesia dengan Filipina. Menurutnya, Filipina sudah lebih menghormati bahasa asing sehingga banyak remaja yang menjadi guide.

"Itu contoh sederhana. Kita harus mencontoh semangat mereka agar pariwisata Indonesia juga lebih maju dan menjadi yang terdepan," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar