Minggu, 26 Januari 2020

Di Pulau Ini Traveler Bisa Dapat Refund Hotel Kalau Hujan

Sebuah kampanye wisata berbeda tengah ditawarkan Pulau Elba di Italia. Barangsiapa yang menginap di sana dan kena hujan, bisa dapat refund hotel gratis.

Hujan turun saat sedang berwisata itu memang menyebalkan. Selain basah, traveler juga tidak bisa jalan-jalan keluar dan berkeliling. Hanya saja, hal itu agaknya tak jadi masalah di Pulau Elba, Italia.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (24/5/2019), selama bulan Mei ini Pulau Elba di Italia punya kampanye wisata 'Elba No Rain' atau Elba tanpa hujan seperti diberitakan media Daily Mail.

Kampanye itu dilakukan untuk menarik wisatawan datang, sekaligus memberi jaminan bahwa tak perlu takut akan hujan di Elba. Singkat cerita, traveler yang kedapatan hujan selama dua kali berturut-turut di hari yang sama di Elba berhak akan refund hotel.

"Inisiatif ini ada untuk memastikan, apabila seandainya hujan turun traveler tetap dapat menikmati keindahan pulau tanpa membayar sepeser pun untuk akomodasi," ujar kordinator pariwisata Pulau Elba pada CNN, Claudio Della Lucia.

Hanya saja, promo itu hanya berlaku bagi traveler yang menginap di hotel yang turut serta dalam kampanye tersebut. Yang direfund pun hanya biaya menginap, tak termasuk biaya breakfast dan makan malam.

Untuk catatan, promo itu hanya berlaku hingga 31 Mei 2019 dan dilanjutkan pada 15 September hingga 31 Oktober 2019. Sejauh ini, belum ada traveler yang mendapat refund karena cuaca di Pulau Elba yang cerah.

Soal Wacana Kontribusi USD 10 ke Turis, Pemprov Bali Masih Galau

Wacana Pemprov Bali untuk menarik kontribusi USD 10 ke wisman masih terus digodok. Baik pihak pemprov maupun asosiasi masih galau soal duit kontribusi itu.

"Secara konseptual teman-teman industri setuju semua, cuma sekarang di mana kita masukkan. Dulu dimasukkan di penerbangan ternyata penerbangan dilindungi UU internasional," kata Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati usai rapat dengan gabungan pengusaha pariwisata di kantornya Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Jumat (24/5/2019).

Cok Ace, sapaan karibnya, mengatakan wacana kontribusi USD 10 ini direspons positif para pengusaha pariwisata. Hanya saja masalah penarikan kontribusi USD 10 itu yang belum terpecahkan.

"Kita sudah bicara ke sampai level kementerian ada kesulitan, sekarang kita coba format yang berbeda. Kalau misalnya lewat hotel di mana mereka tinggal tentu ini juga sangat sulit. Dia tinggal di hotel yang mahal, dia tinggal di hotel yang murah, yang homestay harga Rp 200 ribu langsung dititipkan Rp 150 ribu di atas Rp 200 ribu itu kan menjadi menonjol sekali," paparnya.

Di lokasi yang sama, Ketua Bali Tourism Board IB Partha Adnyana mengatakan pihaknya saat ini sedang menyusun aplikasi informasi pariwisata di Bali. Partha mengaku muncul ide untuk menarik kontribusi melalui aplikasi tersebut.

"Nanti kita duduk bareng lagi, apakah dia USD 10 atau prosentase. Sebenernya dengan aplikasi kita bisa kok, jadi dia punya download sudah bayar belum, kalau sudah bayar dia nggak kedetect lagi," terangnya.

Partha mengatakan saat ini aplikasi tersebut sudah dalam tahap penyempurnaan. Dia juga memastikan vendor aplikasi itu terpercaya.

"Kita kerja sama dengan payment sistem yang biasa (berpengalaman). Jadi sistem payment yang sudah biasa, misal nonton bola yang 100 ribu download sudah biasa, jadi baru kedownload 2 ribu nggak eror," tuturnya.

"Sistemnya mobile apps, Bali Apps. Jadi milik pemerintah Bali, kita hanya memberikan gagasan. Biar nanti kontribusi USD 10 bisa gampang, nggak usah mikir di hotel apa di mana," ujar Partha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar