Liburan ke Thailand, traveler mesti coba naik bianglala Asiatique. Inilah ikonnya Asiatique yang begitu memukau.
Aneka keseruan di Kota Bangkok, Thailand tidak hanya bisa dinikmati saat siang hari. Saat malam hari tiba, berbagai keseruan dapat traveller nikmati di Asiatique River Front.
Asiatique River Front merupakan sebuah pusat keramaian yang ada di tepi Sungai Chao Phraya. Di tempat ini traveller bisa berbelanja, mencoba aneka kuliner lezat sampai ekstrim, sampai menaiki wahana seru.
Salah satu wahana seru di tempat ini bernama Asiatique Sky, sebuah bianglala yang memiliki ketinggian enam puluh meter dan terdiri dari empat puluh dua gondola.
Namun untuk mencoba Asiatique Sky tidak murah, pengunjung akan dikenakan tiket sebesar 450 Baht untuk seorang dewasa, dan harus dibayar secara tunai, karena operator tidak menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.
Wahana ini mulai beroperasi dari jam lima sore sampai tengah malam. Jika menaiki wahana ini di malam hari, kita bisa menikmati keindahan pemandangan kota Bangkok di waktu malam dari ketinggian.
Setiap gondola dilengkapi dengan unit pendingin udara, sehingga tidak perlu kuatir akan hawa udara saat di dalam gondola. Satu gondola bisa ditempati sampai maksimal lima orang dewasa.
Tersedia juga gondola VIP, namun tiketnya lebih mahal, yaitu sebesar 2,750 Baht untuk satu gondola. Sebelum mencoba gondola ini, pastikan traveler tidak phobia terhadap ketinggian ya, dan saat berkunjung ke Asiatique tanpa mencoba wahana ini, serasa ada yang kurang.
Travel Advice Beberapa Negara Tak Pengaruhi Kunjungan Turis ke Bali
Beberapa negara mengeluarkan travel advice ke Indonesia terkait Aksi 22 Mei. Tapi rupanya travel advice ini tak berdampak bagi kunjungan turis ke Bali.
"Untuk Bali tidak berdampak bahkan kita lihat trennya meningkat dari semester lalu ke sekarang meningkat. Masih positif," kata Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di kantornya, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Jumat (24/5/2019).
Cok Ace, sapaan karibnya, mengatakan memaklumi para negara yang mengeluarkan imbauan tersebut. Sebab, tujuannya untuk melindungi warga negaranya.
"Untuk Bali tidak ada. Wajar bagi masing-masing negara melindungi warganya," terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Association Tour and Travel Agent (ASITA) Bali Ketut Ardana. Dia mengatakan anggotanya sudah terbiasa memberikan informasi bagi para turis yang akan bepergian ke Bali.
"Bali sebagai destinasi wisata, satu karena tempatnya cukup jauh dari sini ke Jakarta, sepanjang anggota kami (perusahan wisata) partner kami bisa komunikasi dengan partnernya di luar negeri dan menginfirmasikan Bali is very secure, sangat aman dan nyaman, Jakarta cukup jauh, yakni dengan penerbangan 1 jam 30 menit, kita sampaikan dengan baik," urainya.
"Anggota kami yang berjumlah 400 sekian itu sudah terbiasa memberi informasi seperti itu," sambungnya.
Ardana mengatakan pihaknya tak menerima laporan adanya pembatalan kunjungan turis mancanegara. Dia menambahkan hanya ada beberapa turis yang bertanya soal situasi keamanan di Indonesia.
"Anggota kami yang menangani Eropa, India, China tak ada cancel, yang menanyakan 1 atau 2 ada terkait kondisi tapi kami sudah jelaskan," ujar Ardana.
Negara-negara yang mengeluarkan travel advice ke Indonesia yaitu Kanada, AS, Inggris, Australia dan beberapa negara di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Peringatan itu diberikan bagi warganya yang hendak atau sedang berada di Indonesia terkait aksi protes yang dilakukan massa pada 22 Mei 2019 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar