Jumat, 08 Mei 2020

5 Olahraga yang Aman untuk Penderita Penyakit Jantung

Ibarat buah simalakama, penderita penyakit jantung mesti berolahraga untuk mencegah keparahan. Namun di sisi lain, jika salah memilih olahraga, maka dapat berbahaya untuk pasien penyakit jantung. Oleh karena itu, pilih olahraga yang aman untuk penderita jantung.

Olahraga yang tepat bagi pemilik masalah kardiovaskular dapat mempercepat pemulihan, meningkatkan fungsi jantung, memperkuat sistem kardiovaskular, meningkatkan sirkulasi oksigen, menurunkan tekanan darah, dan menjaga kadar kolesterol.

Olahraga yang terbilang aman ini mesti mempertimbangkan frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis olahraga.

Penderita penyakit jantung disarankan berolahraga dengan frekuensi 5 kali seminggu dengan total 150 menit atau atau 30 menit setiap hari. Olahraga yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas rendah ke sedang.

Dikutip dari Medical Encyclopedia, jenis olahraga yang aman adalah olahraga aerobik yang dapat merangsang aktivitas jantung. Mulai lah olahraga dengan peregangan dan akhiri dengan pendinginan untuk mencegah cedera.

Lakukan pula olahraga di saat cuaca tidak panas dan ketika masih memiliki banyak energi, misalnya di pagi hari. Saat berolahraga, jangan memaksakan diri dan pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Berikut lima olahraga yang aman untuk penderita jantung:

1. Berjalan
Berjalan santai selama 30 menit dapat menjadi olahraga yang baik untuk pemilik masalah kardiovaskular, terutama bagi orang lanjut usia. Berjalan mengaktifkan seluruh tubuh dan memacu kerja jantung.

2. Jogging
Jogging adalah berlari-lari kecil dengan santai. Intensitas olahraga ini lebih tinggi dibandingkan berjalan. Jogging dapat memacu aktivitas jantung dengan baik.

3. Berenang
Berenang juga merupakan aktivitas aerobik yang disarankan untuk penderita penyakit jantung. Olahraga di dalam air dapat mengaktifkan saraf-saraf motorik dengan baik.

4. Bersepeda
Penderita penyakit jantung juga dapat bersepeda dengan santai untuk memacu kinerja jantung. Bersepeda dapat meningkatkan detak jantung dan membakar kalori.

5. Senam
Senam aerobik juga dapat menjadi olahraga alternatif untuk penderita penyakit jantung. Gerakan yang beragam dapat membuat olahraga menjadi lebih menyenangkan sekaligus memacu jantung.

6 Risiko Penyakit saat Puasa: Insomnia hingga Diare

 Puasa membuat asupan makanan berkurang atau justru berlebih. Kondisi ini rentan terhadap sejumlah penyakit yang biasa menyerang saat bulan puasa.

Tak hanya soal asupan makanan, pola atau kebiasaan makan yang Anda jalani selama bulan Ramadan juga rentan menimbulkan beberapa masalah kesehatan.

Apakah Anda mengalami masalah kesehatan seperti kembung? Jika iya, bisa jadi ada yang salah dalam pola makan Anda selama bulan Ramadan ini.

Berikut mengutip berbagai sumber, beberapa penyakit yang rentan terjadi saat puasa.

1. Refluks asam lambung
Kondisi ini terjadi saat asam lambung naik ke saluran makanan. Dalam kondisi yang lebih parah, asam lambung bisa naik hingga ke kerongkongan atau biasa dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).

Refluks asam lambung ditandai oleh adanya sensasi terbakar pada dada atau heartburn yang membuat Anda merasa tak nyaman.

Mengutip Antara, kondisi ini umumnya terjadi karena kebiasaan langsung tidur atau berbaring usai makan saat sahur. Anda disarankan untuk memberi jeda antara makan sahur dengan tidur selama dua jam.

Selain itu, makan dalam jumlah besar yang biasa terjadi saat berbuka puasa juga bisa memicu naiknya asam lambung. Ditambah lagi dengan konsumsi minuman berkarbonasi, minuman berkafein, serta makanan pedas dan asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar