Selasa, 05 Mei 2020

Usai Longgar Lockdown, Malaysia Beber Strategi Hadapi Corona

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin membeberkan strategi untuk menghadapi virus corona dan memastikan negara bangkit dari keterpurukan akibat hantaman pandemi Covid-19.

Malaysia Senin kemarin membuka kembali aktivitas ekonomi setelah melihat penurunan angka kasus baru Covid-19 di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir. Tingginya angka kesembuhan infeksi corona juga menjadi alasan Malaysia melonggarkan lockdown.

Muhyiddin mengatakan langkah pertama adalah memutus rantai penularan dengan menekankan perintah kontrol pergerakan (MCO). Kemudian langkah kedua berfokus memastikan ketahanan ekonomi negara.

Menurut dia, pembukaan ekonomi nasional berskala besar yang dimulai pada 4 Mei kemarin juga menjadi bagian dalam strategi itu.

Sebagian besar sektor ekonomi sudah dibuka kembali namun yang melibatkan kontak dekat dan pertemuan massal masih dilarang.

"Ini adalah tindakan penyeimbang yang coba dicapai Malaysia. Antara memulai ekonomi dan pentingnya mematuhi prosedur operasi standar baru untuk mencegah gelombang kedua infeksi di masyarakat," kata Muhyiddin dalam pidato di rapat virtual Summit Level Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) sebagai respons terhadap Covid-19 pada Senin (4/5).

Dalam pidato itu ia juga menambahkan, pembukaan kembali sektor ekonomi ini tidak boleh disalah artikan sebagai pencabutan MCO sepenuhnya.

Langkah ini akan diikuti oleh penerapan strategi pemulihan ekonomi untuk memasuki masa normal yang baru, diikuti dengan revitalisasi semua ekonomi inklusif, dan diakhiri dengan reformasi ekonomi struktural dalam menghadapi lanskap global baru Covid-19.

"Keberhasilan enam 'R' yang telah saya sebutkan hari ini (yaitu) tekad, ketahanan, memulai kembali, pemulihan, revitalisasi, dan reformasi akan sangat bergantung pada kekuatan masyarakat dalam menghadapi masa normal yang baru. Beberapa hal tidak akan pernah sama lagi, dan kita harus mencoba level ini sebaik-baiknya untuk mengembalikan negara kita ke keadaan normal," ujar Muhyiddin dikutip dari Straits Times.

Hingga Selasa pagi (5/5), Malaysia memiliki 6.353 kasus corona, 105 kematian, dan 4.484 pasien sembuh. Angka tersebut menunjukkan tingkat kesembuhan infeksi corona di Malaysia cukup tinggi yakni mencapai lebih dari 60 persen.

Tanzania Kecam Alat Tes karena Pepaya-Kambing Positif Corona

Presiden Tanzania John Magufuli menyalahkan alat tes virus corona impor karena menunjukkan hasil positif pada sampel yang diambil dari kambing dan pepaya.

Dikutip dari Aljazeera, dalam sebuah acara di Chato di barat laut Tanzania pada hari Minggu, Magufuli mengatakan ada kesalahan teknis dengan tes itu.

Dia mengaku telah memerintahkan pasukan keamanan Tanzania untuk memeriksa kualitas alat tes. Mereka mendapatkan beberapa sampel acak dari sumber non-manusia termasuk pepaya, kambing, dan domba.

Sampel-sampel ini kemudian diserahkan ke laboratorium Tanzania untuk diuji kebenarannya oleh teknisi lab yang sebelumnya sengaja tidak diberitahu.

Magufuli mengatakan beberapa orang yang dites dan dinyatakan positif kemungkinan tidak terinfeksi virus, karena menurut sampel itu pepaya dan kambing pun dinyatakan positif Covid-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar