Kamis, 13 Agustus 2020

5 Provinsi di Indonesia dengan Penambahan Kasus Corona Terbanyak Per 13 Agustus

 Indonesia mencatatkan penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 2.098 kasus per 13 Agustus 2020. Dua provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Timur mencatatkan penambahan kasus tertinggi.
Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id pada hari Kamis (13/8/2020), sebanyak 2.098 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga totalnya menjadi 132.816 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan pasien Corona yang sembuh sebanyak 87.558 orang dan 5.968 lainnya meninggal dunia.

Berikut 5 provinsi dengan penambahan kasus baru Corona terbanyak pada 13 Agustus.

DKI Jakarta: 608 kasus
Jawa Timur: 314 kasus
Jawa Tengah : 204 kasus
Sulawesi Utara : 125 kasus
Jawa Barat : 111 kasus
Adapun 5 provinsi di Indonesia yang tidak ada penambahan kasus baru Corona pada 13 Agustus.

Aceh
Bangka Belitung
Jambi
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur

Antisipasi Rabies dan Antraks, Hewan Ternak dan Peliharaan Brebes Divaksin

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan vaksin massal terhadap hewan peliharaan dan hewan ternak, Rabu (12/2/2020). Vaksinasi ini untuk mencegah penularan penyakit tertentu yang bisa menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Dua jenis hewan yang diperiksa kesehatannya dan divaksinasi masing masing jenis binatang peliharaan dan ternak. Binatang ini diperiksa untuk memastikan ada tidaknya penyakit rabies dan antraks.

Sasaran kegiatan ini adalah konumitas hewan kesayangan dan para peternak. Jenis hewan peliharaan atau kesayangan yang diperiksa dan divaksin pada kegiatan ini adalah kucing, anjing, tupai, kera dan ular. Sementara untuk jenis hewan ternak antara lain kambing, domba, dan kuda.

Khasanah (46) warga Desa Klampok, pemilik kucing hias mengaku sengaja membawa peliharaannya untuk diperiksa kesehatannya. Selain diperiksa rabies, kucing Khasanah juga diberi vitamin agar tidak mudah sakit.

"Sering sakit karena musim hujan. Sekalian memeriksakan ada tidaknya gejala rabies," ujar Khasanah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh Ismu Subroto mengatakan, vaksinasi rabies dan pemeriksaan antraks di wilayah Brebes, mendesak dilakukan karena Brebes merupakan wilayah perbatasan.

Vaksinasi Rabies ini kata Ismu sebagai pencegahan penularan virus Rabies dari Jawa Barat. Provinsi ini merupakan daerah yang diwaspadai karena bisa merambah ke daerah Jawa Tengah yang merupakan daerah bebas rabies.

Demikian pula adanya kasus terduga Anthrax pada manusia di Wonosari Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ismu menerangkan, diperlukan upaya antisipasi dan kewaspadaan dini terhadap ancaman pemasukan, penularan dan penyebaran penyakit Anthrax di Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai wilayah perbatasan, Brebes sangat rawan tertular penyakit karena merupakan lintasan lalu lintas ternak dari berbagai daerah termasuk wilayah endemis.

"Brebes saat ini bebas antraks dan rabies. Tapi di Jawa Barat ditemukan kasus rabies dan antraks. Kami khawatir akan masuk ke wilayah kami. Sebagai wilayah perbatasan Brebes juga sangat riskan tertular karena daerah lintasan lalu lintas ternak," terang Ismu Subroto.

Di samping pemberian vaksin, binatang binatang ini diberikan suntikan vitamin. Tujuannya agar kebal terhadap penyakit hewan, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

Pemilihan lokasi vaksinasi di Kecamatan Wanasari karena daerah ini merupakan kecamatan yang padat ternak. Pada tahun 2019, tercatat populasi ternak sapi 127 ekor, kerbau 9 ekor, kuda 29 ekor, kambing 1817 ekor, domba 14.932 ekor, ayam 494.610 ekor, itik 23.178 ekor dan untuk hewan kesayangan (anjing dan kucing) 322 ekor.
https://nonton08.com/l♥dk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar