Senin, 17 Agustus 2020

Arti Covid-19, Nama Resmi Penyakit Akibat Virus Corona Baru di China

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengumumkan Covid-19 sebagai nama resmi penyakit yang diakibatkan virus corona baru di China. Virusnya sendiri oleh Komite Taksonomi Virus Internasional disebut SARS-CoV-2.
Arti Covid-19 adalah "penyakit virus corona" karena diambil dari kata "corona", "virus", dan "disease". Sementara angka 19 mewakili tahun 2019, waktu pertama kali virus ini ditemukan dan dilaporkan pada WHO.

Penamaan resmi ini menjadi tuntutan beberapa peneliti internasional. Tujuannya agar mencegah terjadi kekeliruan dan stigma pada kelompok atau negara tertentu.

"Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk pada lokasi tertentu, hewan, individu, atau kelompok orang. Nama juga harus mudah diucap dan berkaitan dengan penyakit," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari BBC, Rabu (12/2/2020).

"Nama menjadi hal penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang tidak akurat atau malah menimbulkan stigma," lanjutnya.

Saat ini dilaporkan jumlah kasus Covid-19 sudah menyentuh angka sekitar 45 ribu. Ada sekitar 4 ribu orang yang sembuh dan seribu meninggal.

WHO menyerukan agar dunia internasional menghadapi Covid-19 dengan serius. Covid-19 dianggap sebagai musuh publik nomor satu.

Indro Warkop: Vape Bukan Solusi Bagi Perokok

 Indro Warkop merupakan aktor sekaligus komedian yang beberapa tahun ini menjadi duta gerakan nasional Indonesia Peduli Kanker Paru (IPKP). Ia merupakan mantan perokok berat sejak usia 11 tahun. Saat itu Indro bisa mengkonsumsi rokok hingga empat bungkus sehari. Tetapi saat ini ia telah berhasil berhenti menjadi perokok dan hidup sehat di usianya yang ke 61 tahun.
Melihat fenomena rokok elektrik atau vape saat ini, Indro memberikan komentar tentang pemikiran di masyarakat bahwa vape merupakan solusi bagi perokok. Ia berpendapat bahwa pemikiran tentang vape adalah solusi dari rokok merupakan salah besar, uap atau asap yang dihasilkan oleh vape justru merupakan masalah lain bagi paru karena uap memiliki kandungan air yang dapat menyebabkan TBC (Tuberkulosis) atau penyakit pneumonia (paru-paru basah).

"Vape adalah masalah lain selain asap rokok karena itu adalah uap atau cairan yang membahayakan paru, dan vape bukan solusi bagi para perokok," ucap Indro Warkop saat ditemui dalam acara Konferensi Pers Pencanangan Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, di Jakarta.

Kebanyakan perokok yang beralih menggunakan vape memiliki alasan karena ingin berhenti merokok, beberapa dari mereka juga berpikir bahwa vape tidak memiliki bahaya seperti rokok karena asap yang di hasilkan adalah uap.

Selain itu dr Elisna Syahruddin, PhD, SpP(K), Ketua Pokja Kanker Paru PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), menambahkan bahwa vape tidak bisa menjadi solusi bagi para perokok untuk berhenti ataupun untuk menghindari bahaya dari rokok. Karena baik vape maupun rokok sama-sama menghasilkan asap yang dapat membahayakan bagi paru-paru.

Asap yang dihasilkan vape atau rokok mengandung ribuan bahan kimia yang membuat silia harus bekerja keras menyaring benda asing. Hingga akhirnya fungsi silia menurun atau tidak berfungsi sama sekali, selain itu rokok juga dapat melukai saluran pernapasan karena kita menghirup asapnya berkali kali melalui saluran pernapasan.
https://cinemamovie28.com/lew-and-suggestive-sister-in-law-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar