Rabu, 05 Agustus 2020

Bahaya Nitrous Oxide, Gas Beracun yang Muncul Akibat Ledakan di Lebanon

 Ledakan dahsyat di Lebanon membuat udara kota Beirut tercemar gas beracun nitrous oxide atau N2O. Warga yang berada di sekitar area yang terdampak diminta untuk terus berada di dalam ruangan dan mengenakan masker.
"Ada laporan gas beracun terlepas dalam ledakan sehingga seluruh di area harus tetap berada di dalam ruangan dan menggunakan masker jika tersedia," demikian bunyi pesan kedutaan Amerika Serikat kepada warganya di Beirut, dikutip dari Washington Post, Rabu (5/8/2020).

Nitrous oxide adalah zat yang tidak berwarna dan tidak berbau yang juga dikenal sebagai "gas tertawa." Dikutip dari Health Line, dalam kadar tertentu, nitrous oxide digunakan untuk meredakan rasa sakit dan sebagai obat penenang ringan. Hanya saja, gas yang bersifat sedatif ini juga bisa menyebabkan keracunan.

Efek samping akibat menghirup nitrous oxide antara lain gemetaran, mual, muntah, pusing, dan kelelahan. Selain itu beberapa orang juga bisa mengalami halusinasi atau distorsi suara setelah menghirup nitrous oxide.

Meski senyawa tersebut kerap digunakan untuk kepentingan medis, ada risiko overdosis terlebih jika terpapar dalam jumlah yang sangat besar. Tanda-tanda overdosis nitrous oxide meliputi:

- Iritasi pada hidung, mata, dan tenggorokan
- Sulit bernapas dan sesak
- Kejang
- Jari kebiruan
- Gangguan irama detak jantung
- Psikosis atau halusinasi

Peningkatan tekanan darah juga dapat terjadi sehingga meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Ada kemungkinan kerusakan otak saat terpapar nitrous oxide dalam jumlah yang besar. Jika tidak ditangani, overdosis gas ini dapat menyebabkan koma bahkan kematian.

Heboh Ledakan Beirut, Ini Kemungkinan Dampak Shockwave Pada Tubuh

Ledakan hebat terjadi di kota Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) sore. Dahsyatnya ledakan menghasilkan gelombang kejut atau shockwave yang menghancurkan bangunan dan menurut keterangan bisa dirasakan sampai wilayah Siprus yang berjarak sekitar 200 kilometer.
"Kerusakan yang dihasilkan begitu luas dan parah di hampir seluruh kota," kata salah satu warga, Fady Roumieh, seperti dikutip dari Sky News, Rabu (5/8/2020).

Dikutip dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), gelombang kejut memang bisa jadi hal yang paling merusak dari suatu ledakan. Alasannya karena gelombang bisa membawa energi yang hebat dan mampu menembus benda padat.

Saat gelombang ini mengenai seseorang, maka energi yang menembus tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada organ bagian dalam. Paru-paru disebut jadi salah satu organ yang rentan terhadap gelombang kejut ini.

"Gelombang dari ledakan bisa menyebabkan kerusakan lebih parah pada organ yang berisi udara," kata peneliti Michael R. Jorolemon dari Upstate Medical University.

"Bila tekanan yang dihasilkan gelombang melebihi 40 psi, maka korban dapat mengalami kontusio paru, pneumotoraks, emboli udara, gangguan paru interstisial, dan atau emfisema subkutis," lanjutnya seperti dari StatPearls Publishing.

Organ lain yang berisi cairan seperti otak, telinga, mata, dan saluran pencernaan juga berisiko mengalami cedera bila terkena gelombang kejut ledakan
https://cinemamovie28.com/badges-of-fury/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar