Minggu, 16 Agustus 2020

Jenazah Pasien COVID-19 Diciumi Warga, Seberapa Besar Risiko Penularannya?

 Beberapa waktu lalu sempat viral video warga di Kota Malang, Jawa Timur, menciumi jenazah yang saat itu statusnya pasien probable COVID-19 karena hasil tesnya belum keluar. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen pada Sabtu (8/8/2020).
"Ga usah, ayo digowo moleh ae (tidak usah, ayo dibawa pulang saja)," ucap pria berpeci putih dalam video yang viral.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji kini mengabarkan bahwa hasil tes PCR menunjukkan sang pasien ternyata memang positif COVID-19.

"Hasil swab-nya positif. Baru kemarin hasilnya keluar," ujar Sutiaji kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Seberapa besar risiko tertular dari jenazah?
Peneliti bidang mikrobiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono, menjelaskan risiko infeksi biasanya muncul ketika proses memandikan jenazah karena cairan yang keluar dari mulut ataupun anus. Ada kemungkinan virus masih terdapat di dalam tubuh beberapa jam setelah kematian.

Sugiyono menekankan bahwa risiko penularan ini hanya bisa terjadi sebelum jenazah dimakamkan.

"Perlu digarisbawahi, risiko ini timbul ketika jenazah belum dimakamkan. Ketika sudah di makamkan, tidak ada lagi risiko tersebut," kata Sugiyono seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menyebut risiko penularan dari sentuhan langsung bisa juga terjadi karena cemaran cairan pada area permukaan sekitar jenazah bila tidak ditangani dengan baik. Namun, kemungkinan ini terjadi cukup kecil.

"Bila ditangani dengan prosedur standar, risiko transmisi dari droplet atau aerosol saluran napas jenazah cenderung rendah," tulis CDEC.

Ridwan Kamil Siapkan Fisik untuk Disuntik Vaksin Corona Sinovac

 Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sedang mempersiapkan diri untuk melakukan penyuntikan vaksin Corona Sinovac. Seperti diketahui, orang nomor satu di Jabar itu mendaftar sebagai relawan uji klinis.
"Saya sedang persiapkan fisik untuk pengetesan vaksin. Saya belum dites, kemungkinan paling cepat minggu depan," kata Emil, sapaan karib Ridwan, di Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu (15/8/2020).

Emil menegaskan sudah siap disuntik vaksin tersebut. "Secara psikologis baik, secara klinis juga baik, mohon doanya," ujarnya.

Pada penyuntikan vaksin nanti, Kang Emil akan didampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar Irjen Rudi Sufahriadi.

"Pak Pangdam dan Pak Kapolda juga sama (akan mengikuti uji klinis)," ucapnya.

Kang Emil juga menambahkan, dirinya belum dapat menyampaikan kapan dan di mana akan disuntik vaksin. Menurutnya, untuk perkiraan waktu jatuh pada tanggal 25 Agustus.

"Kemarin ada tanggal yang disampaikan, tanggal 25. Ternyata menurut prosedur kesehatan tanggal itu jangan dipublikasikan dulu," ucapnya.

"Tanggalnya akan saya cek lagi ke Bio Farma, saya bilang saya enggak bisa menghindari sebagai pejabat publik, ya agenda harian saya terbuka kepada masyarakat. Nanti saya sampaikan ke media, pastinya tanggalnya berapa, apakah bareng dengan Pak Pangdam dan Pak Kapolda, yang pasti secepatnya minggu depan," kata Emil menambahkan.
https://nonton08.com/ride-along-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar