Minggu, 16 Agustus 2020

Terpopuler Sepekan: Fakta Soal Pes Bubonic, Wabah yang Bikin China Siaga 3

Beberapa waktu lalu, China melaporkan seorang pasien meninggal karena terinfeksi wabah pes bubonic atau bubonic plague di Mongolia Dalam. Ini membuat pemerintah di daerah tersebut menetapkan siaga 3 yang terkait dengan pencegahan dan penularan pes sampai akhir tahun 2020.
Pasien yang terinfeksi penyakit ini dilaporkan meninggal setelah mengalami kegagalan multi organ. Ini menjadi kasus kematian kedua akibat wabah pes bubonic yang dikonfirmasi China di tahun ini.

1. Apa itu pes bubonic?
Bubonic plague atau pes bubonic merupakan penyakit zoonosis yang menyerang hewan pengerat dan dapat menular ke manusia. Penyakit ini pun dibagi menjadi tiga berdasarkan organ-organ tubuh yang terinfeksi, yaitu:

Bubonic plague atau pes pada sistem limfatik
Septicemic plague atau pes pada aliran darah
Pneumonic plague atau pes pada paru-paru
"Wabah pes umumnya disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi bakteri (bubonic plague). Penularan ini bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang bisa meradang dan berubah menjadi luka terbuka dan bernanah," tulis laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (10/8/2020).

2. Apa penyebab munculnya penyakit ini?
Wabah pes bubonic ini disebabkan karena infeksi bakteri yersinia pestis, yang bisa dibawa oleh beberapa hewan, seperti tikus, kelinci, kambing, domba, dan kucing.

"Faktanya, lebih dari 200 spesies hewan bisa terinfeksi penyakit ini," ujar Pusat Keamanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat di Iowa State University, melalui Health.

3. Apa saja gejalanya?
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan orang yang terinfeksi pes bubonic akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan, leher, atau selangkangan yang terasa menyakitkan.

Adapun beberapa gejala lain yang bisa diidentifikasi jika seseorang terinfeksi pes bubonic yang dikutip dari Mayo Clinic, yaitu:

Demam dan menggigil
Kelemahan yang ekstrim
Diare, sakit perut, dan muntah
Pembengkakan kelenjar getah bening
Pendarahan pada kulit, mulut, atau hidung
Gejala-gejala ini bisa muncul setelah masa inkubasi 1-6 hari. Menurut laman resmi CDC, bakteri ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak dilakukan pengobatan.

4. Bagaimana cara penularannya?
Pada kasus penyakit ini, bakteri bisa berkembang biak di kelenjar getah bening yang paling dekat dari tempat bakteri itu masuk ke dalam tubuh. Menurut CDC, seseorang bisa tertular penyakit ini jika melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

"Orang bisa tertular wabah ini melalui gigitan kutu, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, atau menghirup bakteri. Bentuk penularan yang paling umumnya adalah melalui gigitan kutu," jelas CDC.

Tak hanya itu, penyakit ini bisa semakin parah jika terjadi pada manusia. Terutama dalam bentuk septikemia dan pneumonia, dengan rasio fatalitas kasus 30-100 persen jika tidak diobati.

5. Apa yang dilakukan jika tertular penyakit ini?
Penyakit ini bisa semakin parah jika tidak segera diobati. Bakteri tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan mengakibatkan komplikasi yang serius.

Menurut CDC, pasien yang didiagnosis terinfeksi penyakit ini harus segera diisolasi. Setelah itu dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala harus segera diberikan antibiotik, untuk mencegah terjadinya kematian akibat penyakit ini.

6. Bisakah penyakit ini jadi pandemi seperti Corona?
Berbeda dengan virus Corona COVID-19, kecil kemungkinannya wabah pes ini menjadi pandemi. Ini karena sudah ada prosedur perawatan yang jelas untuk penyakit tersebut.

"Kita sekarang memiliki pemahaman tentang bagaimana penyakit ini ditularkan. Kita tahu mencegahnya, penanganan dan penularannya," kata Dr Shanthi Kappagoda, dokter penyakit menular di Stanford Health Care, yang dikutip dari Healthline.

"Kita juga bisa merawat pasien terinfeksi dengan antibiotik yang efektif dan memberikannya pada mereka yang mungkin terpapar bakteri, sehingga mencegah mereka sakit," imbuhnya.
https://nonton08.com/obscene-whores-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar