Minggu, 16 Agustus 2020

CDC Sebut Pasien yang Sembuh Corona 'Terlindungi' Selama 3 Bulan

CDC merevisi pedoman mengenai kapan dan siapa saja yang harus menjalani karantina dalam kaitannya dengan infeksi virus Corona. Disebutkan bahwa pasien yang telah pulih dari COVID-19 dapat 'berinteraksi' dengan orang lain selama tiga bulan.
"Orang yang dites positif COVID-19 tidak perlu dikarantina atau dites lagi hingga 3 bulan selama tidak menunjukkan gejala," tulis CDC dalam laman resminya seperti yang dilihat detikcom, Sabtu (15/8/2020).

Panduan tersebut didasarkan pada penelitian yang menemukan bahwa, orang-orang tidak terinfeksi kembali selama tiga bulan setelah dinyatakan pulih. Meski, diperlukan penelitian jangka panjang untuk menentukan berapa lama efek perlindungan dari imunitas ini dapat bertahan.

Dr Joshua Barocas, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Boston, mengatakan pembaruan CDC sejalan dengan gagasan bahwa tidak mungkin orang dapat terinfeksi dalam jangka waktu tiga bulan.

"Tentu saja ini tidak berarti orang tidak mungkin terinfeksi kembali," kata Barocas dikutip dari NBC News.

Dia mencatat bahwa panduan CDC tidak boleh diartikan secara berlebihan dan menjadi sebuah indikasi bahwa kita telah atau dapat segera mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Sementara itu, dalam pernyataannya kepada CNN, CDC mengklarifikasi bahwa hal ini tidak berarti seseorang kebal selama tiga bulan. Panduan yang diperbarui ini dilakukan setelah banyak diskusi dan spekulasi tentang kemungkinan terinfeksi untuk kedua kalinya dengan virus.

"Ilmu pengetahuan ini tidak menyiratkan seseorang kebal terhadap infeksi reinfeksi SARS-CoV-2. Data terbaru hanya menunjukkan bahwa seseorang tidak memerlukan tes ulang dalam 3 bulan setelah infeksi," berikut pernyataan CDC.

4 Posisi yang Nggak Bikin Wanita Kesakitan Saat Bercinta

 Sebagian wanita mungkin pernah merasa sakit saat berhubungan seks, terutama saat melakukan penetrasi. Namun, kondisi ini ternyata bisa diatasi dengan beberapa posisi seks.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The BMJ, ada beberapa posisi seks yang bisa mengurangi rasa sakit tersebut. Pada dasarnya, posisi ini membantu membuka jalur vagina dan membuat penetrasi agar tidak terlalu dalam.

Berikut beberapa posisi seks yang bisa mengurangi rasa sakitnya yang dikutip dari Health Shots, apa saja ya?

1. Spooning
Posisi ini bisa mengurangi rasa sakit yang muncul selama berhubungan seks. Selain itu, jika si pria memiliki penis yang panjang, posisi ini akan membuat penetrasi yang dilakukan tidak terlalu dalam.

2. Girls on top
Jika si wanita berada di atas, ia bisa mengontrol gerakan dan kedalaman saat melakukan penetrasi. Jadi, posisi ini sangat cocok untuk mengurangi rasa sakit selama berhubungan seks.

3. Standing position
Berhubungan seks dengan posisi berdiri juga bisa mengurangi rasa sakit. Dengan posisi berdiri ini, si pria akan sulit untuk mendorong penisnya terlalu dalam.

4. Doggy style dengan pinggul terangkat
Meskipun posisi ini dianggap agresif dan penetrasi yang dilakukan sangat dalam, posisi ini juga bisa mengurangi rasa sakit. Caranya, angkat pinggul si wanita ke atas, posisi inilah yang akan mengurangi rasa sakitnya saat bercinta.
https://nonton08.com/daylights-end/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar