Satu lagi restoran baru hadir di tengah ibukota. Namanya Twelve Jakarta yang merupakan milik presenter Ayu Dewi.
Berlokasi di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, restoran ini pertama kali dibuka di tengah pandemi COVID-19. Kendati demikian, kondisi tersebut tak mengurangi antusias para pengunjung untuk mendatangi langsung Twelve Jakarta.
Setidaknya demikian kesan yang muncul ketika melihat unggahan-unggahan tentang restoran tersebut yang banyak bermunculan Instagram. Posting-an didominasi oleh foto-foto OOTD pengunjung dengan latar interior bergaya oriental yang Instagramable.
Kami pun penasaran untuk merasakan langsung pengalaman kuliner, dan tentu saja untuk bergaya di sudut-sudut yang fotogenik di restoran itu.
Sebelum datang pada suatu sore di akhir Juli, kami mencoba melakukan reservasi melalui telepon. Sayangnya, tak ada jawaban setelah ditelepon berulang kali.
Meski belum reservasi, kami tetap datang ke sana. Tiba sekitar pukul 15.30, kami mendapati restoran sedang tutup. Rupanya, Twelve Jakarta buka setiap hari, tapi terdapat jeda rehat sementara pada pukul 15.00 - 17.00.
Kalau saja, telepon diangkat, mungkin kami tak akan datang 'kepagian'. Staf yang sudah stand-by di meja reservasi pun menyarankan agar kami datang sebelum pukul 17.00. Karena hari itu tanggal merah, tak perlu reservasi apabila mau makan di meja standar (bukan VIP room atau rombongan). Jadinya, aturan walk-in dining dengan waiting list yang berlaku.
Pengunjung sudah mulai berdatangan menjelang pukul 17.00. Sejauh yang terlihat para staf melengkapi diri dengan masker dan sarung tangan. Dan meski boleh menunggu di dalam, para tamu dilarang keras untuk berkeliaran dan berfoto sebelum mendapatkan mejanya.
Beberapa menit lewat jam buka, meja kami yang berada tak jauh dari pintu masuk sudah siap. Karena letaknya yang juga cenderung berada di tengah, kami bisa menikmati interior restoran yang boleh dibilang unik.
Sebagaimana speciality hidangannya, Twelve Jakarta mengombinasikan cita-rasa kuliner China dan Jepang. Sang juru masak kepala, Chef Daisuke Kamata kebetulan berasal dari Yokohama, salah satu kota dengan kawasan Chinatown terbesar di Jepang.
Perpaduan kebudayaan tersebut lantas terefleksikan di interior restoran. Suasananya seperti sebuah desa kecil yang terdiri dari beberapa gubuk kecil.
Material kayu mendominasi sehingga mempertegas atmosfer kehangatan. Yang menjadi ciri khas di restoran ini adalah patung-patung zodiak China yang menghiasi balkon di lantai dua.
Lantas bagaimana soal rasa?
Sesuai rekomendasi restoran, Jasmine Tea Salt Baked Chicken in Lotus Wrap menjadi salah satu hidangan pilihan kami. Seperti namanya, ayam dibungkus dengan garam tebal kemudian dilapisi lagi dengan daun teh jasmine.
Untuk menikmatinya, lapisan garam harus dihancurkan dulu dengan sebuah kecil. Cara yang unik tersebut pas buat mereka 'budak' konten.
Rasa jasmine dan teratai tampaknya kurang meresap maksimal di ayam karena kurang terasa di lidah. Agar tak kehilangan kehangatannya, Ayam juga sebaiknya segera disantap mengingat udara di dalam ruangan sangat dingin.
Banyaknya sudut yang Instagramable memang menjadi nilai plus Twelve Jakarta sehingga hampir semua pengunjung (mungkin termasuk kamu) merasa wajib untuk berfoto di sana. Dengan kondisi tersebut, kamu juga harus siap terusik oleh pengunjung yang menghalangi jalan karena sedang asyik berfoto.
https://kamumovie28.com/colonia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar