Sabtu, 11 Januari 2020

Gara-gara Turbulensi, Pria Ini Temukan Cinta Sejati

Turbulensi saat terbang memang menakutkan. Namun turbulensi malah menjadi berkah bagi pria ini, sebab gara-gara turbulensi dia bertemu dengan jodohnya.

Jodoh memang ajaib, datang di tempat yang tak pernah diduga. Seperti kisah pria ini, yang bertemu jodohnya saat dalam penerbangan.

Dirangkum detikcom dari beragam sumber, Rabu (17/7/2019) cerita menarik dibagikan oleh akun Facebook Xu Zhewei. Dia menceritakan bagaimana pertemuan dengan seorang gadis di pesawat yang sekarang menjadi kekasihnya.

Awalnya, Xu bertemu dengan kekasihnya Liu Yudan saat penerbangan menuju Taipei, Taiwan. Dia melihat seorang gadis berbadan mungil dan ternyata nomor bangkunya tepat berada di sampingnya. Di sanalah awal pertemuan mereka.

Selama penerbangan mereka saling bercerita dan mengenal satu sama lain. Benih-benih cinta pun mulai muncul, dan Xu mulai tertarik dengan gadis di samping ini, dan dia merasakan bahwa Liu juga tertarik dengan dirinya.

Berjalannya waktu, mereka semakin akrab dan duduk mereka makin berdekatan. Bahkan Liu menyandarkan kepalanya ke pundak Xu.

Tak lama berselang, pesawat pun mengalami turbulensi yang cukup kuat beberapa menit. Dengan sigap Xu meraih tangan Liu dan mengatakan bahwa tidak apa-apa, semuanya aman. Xu menuliskan bahwa tetiba ada hasrat di hatinya ingin melindungi Liu.

Lanjut dalam ceritanya, penerbangan berlangsung dengan aman dan pesawat mendarat dengan selamat. Mereka berdua pun keluar dari pesawat dan bepergian dengan MRT dan mampir ke minimarket.

Xu pun mengungkapkan walau dia baru kenal sehari dengan Liu, namun mereka seolah sudah saling mengenal selama bertahun-tahun. Mereka berdua pun akhirnya menjadi pasangan dan mengubah status Facebook menjadi pasangan.

Kisah pertemuan mereka ini pun viral dan mendapatkan perhatian netizen. Banyak dari para netizen yang berharap menemukan pasangan hidupnya seperti yang dialami Xu.

Begini Wujud Situs Megalitikum Terbesar di Indonesia

Gunung Padang disebut-sebut sebagai Situs Megalitikum terbesar di Indonesia. Sampai sekarang, belum terungkap misteri di balik Gunung Padang.

Budaya Megalithikum adalah kebudayaan dengan ciri khas batu /susunan batu-batu tersebar di suatu kawasan yang luas. Walaupun kadang bentuknya seperti batu biasa, namun bila diperhatikan batu-batu tersebut telah dibentuk.

Walau bentuknya masih kasar, tapi lebih menyerupai hewan/manusia atau gabungan keduanya. Bentuknya bisa juga obyek yang belum bisa ditentukan. Ukurannya bisa sangat besar dan berat, bahkan relatif kecil. Terkadang batu-batu tersebut terserak begitu saja atau bisa juga memiliki pola yang khas.

Kebudayaan megalitikum di indonesia berhubungan erat dengan kepercayaan animisme dan dinamisme yang berkembang Di Indonesia. jauh sebelum masuknya agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen Katolik dan Protestan ke Indonesia. Agama-agama itulah yang telah meninggalkan bangunan ibadah, tempat tinggal, istana dengan gaya arsitektur masing-masing yang telah memperkaya kebudayaan Indonesia.

Di Indonesia, terdapat banyak lokasi peninggalan kebudayaan megalitikum. Khusus di Jawa Barat, terdapat kawasan berisi peninggalan megalithikum yang dipercaya yang terbesar dan terluas di Asia Tenggara. Apalagi kalau bukan Gunung Padang.

Dari penelitian arkeologi, diperkirakan batu megalith yang berada di sini telah berumur lebih dari 3000 tahun. Gunung Padang terletak di daerah Warungkondang yang terletak antara Sukabumi dan Cianjur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar