Menulis dengan tinta warna-warni sebenarnya jadi hal yang biasa. Tapi di Korea Selatan adalah tabu untuk menulis nama orang dengan tinta merah. Kenapa ya?
Segala hal tentang Negeri Ginseng begitu menarik untuk diketahui. Tapi kali ini, detikcom tidak akan membahas soal K-Pop atau K-Dramanya yang super romantis.
Inilah cerita soal tinta merah yang tabu. Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Selasa (28/5/2019) tinta merah punya arti yang cukup seram di masyarakat.
Tinta merah sebenarnya umum digunakan oleh masyarakat Korea Selatan, kecuali dalam penulisan nama orang yang masih hidup. Karena menulis nama orang yang masih hidup dengan tinta merah artinya kesialan atau kematian.
Ya, penulisan nama dengan tinta merah hanya diperbolehkan untuk orang yang sudah meninggal. Dalam penulisan silsilah, biasanya nama leluhur yang sudah tiada ditulis dengan tinta merah.
Penulisan nama orang yang sudah meninggal dalam tinta merah diyakini dapat mengusir roh jahat. Namun efek sial dianggap akan terjadi jika menuliskan nama orang yang masih hidup.
Ada beberapa teori yang membuat penulisan nama orang yang masih hidup tabu dengan tinta merah. Pertama, warna merah di pilih karena mirip darah. Darah sendiri menjadi simbol rasa sakit dan kematian. Inilah mengapa penggunaan tinta merah identik dengan kematian.
Selain karena mirip darah, Pangeran Besar Suyang, putra kedua Raja Sejong Agung dari Dinasti Joseon (1392-1897) juga menggunakan tinta merah sebagai simbol musuh. Penggunaan tinta merah menjadi tanda serangan kudeta terhadap lawan.
Bergeser ke era Perang Korea, tinta merah digunakan untuk mencoret nama warga sipil atau tentara yang tewas. Dari masa ke masa, tinta merah menjadi simbol kematian.
Inilah mengapa penggunaan tinta merah pada orang yang masih hidup menjadi tabu atau pamali di Korea Selatan. Kamu yang menulis nama teman dengan tinta merah artinya mengharapkan kematian dari orang tersebut.
Namun penggunaan tinta merah hanya diperbolehkan sebagai cap merah pengganti tanda tangan atau kop surat. Ini dilakukan untuk menjaga keaslian dokumen di Korsel.
9 Tempat Wisata di Indramayu yang Bisa Dikunjungi Sambil Mudik Lebaran
Indramayu adalah kabupaten di Jawa Barat yang ramai dilalui pemudik. Kamu yang lewat Pantura, singgah ke 9 tempat wisata di Indramayu ini ya.
Kabupaten Indramayu, Jabar salah satu daerah yang dilintasi para pemudik. Selain rest area di sepanjang jalur Pantura Indramayu, pemudik juga bisa menikmati sejumlah destinasi wisata di Indramayu.
Ya, wisata tentu penting untuk melepas lelah saat mudik. Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan Indramayu merupakan salah satu poros jalur mudik di pantura Jawa. Sehingga, menurutnya, mudik lebaran menjadi momen penting untuk promosi wisata daerah.
"Pemudik bisa mengeksplorasi sejenak destinasi ini. Sebab, semuanya unik. Ada banyak pengalaman yang ditawarkan," kata Dedi dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (28/5/2019).
Menurut Dedi, destinasi wisata di Indramayu terbilang mudah diakses. Dedi menyebut ada sejumlah destinasi wisata yang wajib dikunjungi pemudik saat melintas di Indramayu:
1. Pulau Biawak
Pulau Biawak salah satu destinasi favorit di Indramayu. Sesuai namanya, pulau ini terkenal sebagai habitat biawak.
"Ada banyak sekali biawak yang mendiami pulau tersebut. Dan, kawasan ini juga memiliki pulau lain dengan kondisi mirip Pulau Biawak," kata Dedi.
Dedi menjelaskan Pulau Biawak sangatlah eksotis. Terlebih lagi, pulau tersebut dilengkapi dengan mercusuar tua yang masih berfungsi. Mercusuar itu sudah ada sejak era kolonialisme.
"Ada banyak spot di pulau itu, karena terkoneksi dengan pulau lain, seperti Pulau Gosong dan Candikian. Keduanya memiliki kekhasan yang unik, selain view indah versi wisata bahari Indramayu," katanya.
2. Pantai Tirtamaya
Indramayu memiliki pesona wisata bahari yang luar biasa. Salah satunya Pantai Tirtamaya. Lokasinya berada di Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Destinasi tersebut beroperasi dari pukul 08.00-17.00 WIB. Dengan pantainya yang landai, pengunjung bisa menjalani beragam aktivitas. Dan, destinasi ini terkenal dengan keelokan sunrise.
"Pantai Tirtamaya kerap digunakan sebagai venue sebuah event. Bisa konser musik atau tradisi pesta laut. Areanya sangat instagenik, terutama jembatannya yang menjadi tempat sandar perahu milik nelayan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar