Kamis, 07 Mei 2020

Jokowi Sebut Beruntung Pilih PSBB, Ini Bedanya dengan Lockdown

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia beruntung karena memilih menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dibandingkan lockdown. Alasannya agar masyarakat masih bisa melakukan aktivitasnya.
"Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/5/2020).

"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas tapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," katanya.

Dari penjelasannya, Presiden Jokowi menyebut tiga istilah yang sering didengar sejak virus Corona COVID-19 masuk ke Indonesia, yaitu PSBB, karantina wilayah, dan lockdown. Istilah tersebut digunakan untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas, tapi apa bedanya ya?

1. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Seperti yang dijelaskan Presiden Jokowi, PSBB merupakan kebijakan yang bersifat membatasi kegiatan di tempat-tempat dan fasilitas umum. Caranya dengan membatasi jumlah orang dan pengaturan jarak antar orang.

Menurut pakar hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Fitriani Ahlan Syarif, SH, MH, PSBB lebih mengarah ke pembatasan pergerakan orang di wilayah tertentu. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dari satu daerah ke daerah lainnya.

"Kalau PSBB ketika sudah ditentukan menteri dan sudah menyatakan bahwa Kabupaten A atau Provinsi A, sehingga pergerakan orang-orangnya bisa dibatasi," jelasnya.

2. Karantina wilayah
Regulasi yang mengatur terkait karantina, tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dalam Pasal 49 ayat 1, disebutkan empat jenis karantina, yaitu:

1. Karantina Rumah
2. Karantina Wilayah
3. Karantina Rumah Sakit
4. Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh pejabat Karantina Kesehatan.

Dalam regulasi tersebut, karantina wilayah merupakan pembatasan penduduk yang ada di dalam suatu wilayah. Di dalamnya termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya, yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi.

Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

3. Lockdown
Dilansir dari Economic Times, lockdown adalah suatu protokol darurat yang mencegah orang meninggalkan area tertentu. Kebijakan ini dilakukan dengan menutup semua kegiatan yang tidak penting.

Namun, masih ada yang diizinkan beroperasi, misalnya pasar, rumah sakit, dan bank untuk keperluan masyarakat. Tetapi, ini juga jumlahnya dibatasi. Keputusan lockdown ini bisa dilakukan di tingkat kota maupun negara, tentunya dengan kebijakan dari pemerintah setempat.

Viral 3 Jenazah ABK WNI Dilarung ke Laut, Bisakah Mayat Sebar Penyakit?

Sebanyak tiga jenazah anak buah kapal (ABK) berstatus warga negara Indonesia (WNI) dilarung ke laut. Pemerintah China menyebut pelarungan jenazah WNI itu sesuai prosedur dan terpaksa dilakukan untuk menjaga keamanan dan kesehatan awak kapal lainnya.
"Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, dalam keterangannya, Kamis (7/3/2020).

Tidak dijelaskan lebih rinci penyakit menular apa yang menyebabkan kematian ABK WNI tersebut. Dalam video yang beredar, tampak sejumlah orang melempar karung jenazah berwarna orange dari tepi kapal ke laut.

Dikutip dari The Guardian, ahli kesehatan masyarakat Oliver Morgan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menjelaskan sebetulnya jenazah tidak mudah menularkan penyakit. Risiko hanya mungkin dialami oleh mereka yang menangani langsung jenazah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kebanyakan virus dan bakteri di dalam tubuh umumnya mati sendiri setelah sekitar 24 jam kematian.

WHO merekomendasikan orang-orang yang menangani jenazah di situasi darurat, seperti misalnya setelah bencana, agar memakai pelindung diri untuk menghindari risiko terpapar kuman penyakit yang mungkin ada di cairan tubuh jenazah. Contoh penyakit yang mungkin bisa menular seperti hepatitis dan tuberkulosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar