Jumat, 10 Januari 2020

Ada Festival Internasional, Pulau Banyak di Aceh Makin Dilirik Turis

Event Pulau Banyak International Festival 2019 resmi dibuka dengan tabuhan rapai dan tari kolosal. Pemekab Aceh Singkil optimistis wisatawan akan banyak datang.

Pembukaan Festival Pulau Banyak digelar di kompleks pelabuhan penyeberangan di Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh, Senin (22/7/2019) malam. Bupati Aceh Singkil Dulmusrid resmi membuka kegiatan yang berlangsung hingga 27 Juli 2019 mendatang.

Pembukaan ditandai dengan menabuh rapai yang dilakukan Dulmusrid bersama unsur Forkopimda Aceh Singkil. Usai acara pembukaan, tamu undangan dan warga yang hadir disuguhkan dengan sejumlah hiburan.

Salah satunya yaitu tarian kolosal Basamo Kito Basatu (Bersama Kita Bersatu). Tarian yang ditarikan sejumlah remaja putra dan putri ini menyita perhatian. Mereka menari dengan apik di bawah kilauan cahaya lampu.

Masyarakat sekitar maupun wisatawan dari berbagai daerah ikut menikmati berbagai tarian. Selain itu, di lokasi acara para tamu undangan juga disuguhkan kuliner khas Aceh Singkil seperti ikan lobster, gulai rabu-rabu dan lainnya.

"Pengunjung yang datang ke Festival Pulau Banyak akan disajikan keeksotisan Kepulauan Banyak melalui fun surfing, camping pulau dan travel fam trip dan berbagai kegiatan lainnya," kata Dulmusrid dalam sambutannya.

Selama kegiatan berlangsung, Pemkab Aceh Singkil juga mengambil kesempatan untuk memberi edukasi kepada pelaku pariwisata. Di antaranya seperti pelatihan sumber daya wisaya dan pelatihan pemandu wisata.

Menurut Dulmusrid, festival ketiga kalinya ini digelar untuk menarik kunjungan wisatawan ke Pulau Banyak. Di pulau ini, traveler dapat menikmati keindahan setiap pulau serta kemping dan surfing.

"Saya sangat yakin ke depan sektor pariwisata Pulau Banyak akan memberi dampak besar bagi kemajuan Aceh Singkil. Sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah terbesar Aceh Singkil," ungkapnya.

Pemkab Aceh Singkil, membuka seluas-luasnya bagi investor yang ingin mengembangkan pariwisata Kepulauan Banyak seperti transportasi, hotel, penginapan ataupun sektor lainnya tanpa harus meninggalkan kearifan lokal setempat. Dulmusrid berharap Pemprov Aceh dan pemerintah pusat terus mengembangkan wisata Pulau Banyak.

"Kami juga berharap Pemprov dan pusat terus membantu pengembangan pariwisata dengan wujudkan bantuan kapal cepat atau menambah kapal feri sehingga rute perjalanan Singkil ke Pulau Banyak bisa setiap hari," jelas Dulmusrid.

Tambang Emas di Bukit Prabu Dekat Mandalika Akan Dihentikan

Galian tambang emas di Bukit Prabu, dekat kawasan wisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah akan segera ditutup. Penambangan liar menyebabkan kerusakan lingkungan.

Aktivitas penambangan liar yang berlokasi dekat dengan KEK Mandalika itu berlangsung sejak lebih dari 10 tahun lalu. Bukan hanya telah menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga korban jiwa.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah pada Senin (22/7/2019) sore kemarin meninjau langsung lokasi penambangan liar di Bukit Prabu.

"Sudah saatnya kita menghentikan penambangan liar tanpa izin ini karena memang selain merusak keindahan alam juga sangat berbahaya bagi kelestarian lingkungan kita," ungkap Zul saat itu.

Menurut Zul, jika penambangan ilegal itu tidak dihentikan, maka akan mengganggu kesinambungan pembangunan pariwisata yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah di kawasan Mandalika. Karena itu, Zul akan segera membentuk tim untuk mengehentikan penambangan itu.

"SK tim untuk penghentian penambangan liar di NTB ini segera saya tandatangani demi kesinambungan pembangunan kita," jelasnya.

Sebagaian besar penambang di Bukit Prabu jiga diduga telah menggunakan bahan kimia untuk proses penyulingannya. Pemda akan segera mencari solusi yang tepat untuk mengtasi persoalan itu.

"Pada saat yang sama mencari solusi segera agar lapangan pekerjaan segera tersedia bagi daerah-daerah yang dilarang penambangannya ini," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar