Selasa, 07 Januari 2020

Penumpang Bingung, Ada Pramugari Tiduran di Kompartemen atas

Kompartemen atas adalah tempatnya penumpang pesawat menaruh bagasi kabin. Tapi apa jadinya, kalau malah ada pramugari tiduran di situ?

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Kamis (1/8/2019) penumpang pesawat Southwest Airlines dengan rute penerbangan domestik di AS dari Nashville ke Philadelphia dibuat kebingungan. Sebabnya, ada pramugari tiduran di tempat bagasi kabin.

Veronica Lloyd, salah seorang penumpang merekam aksi pramugari tersebut. Terlihat, beberapa penumpang sudah masuk dan duduk manis di pesawat.

Tapi, badan seorang pramugari terlihat jelas sedang tiduran di Kompartemen atas. Pramugari itu membalikan badan dengan raut muka kaget. Seperti menggambarkan, 'lho pesawatnya sudah penuh'.

Namun, momen tersebut justru difoto-foto oleh para penumpang. Sang pramugari juga terlihat tersenyum lebar.

Pihak Southwest Airlines angkat suara dan menjelaskan perihal tersebut. Rupanya, pramugari yang tiduran di Kompartemen atas memang sengaja supaya menghibur penumpang.

"Karyawan Southwest dikenal dengan selera humor dan kepribadian unik mereka. Dalam hal ini, salah satu petugas kami berusaha bersenang-senang sejenak dengan penumpang selama naik pesawat. Tentu saja, ini bukan prosedur normal kami, dan kru kami selalu memperhatikan sebagai prioritas utama mereka," tulis pernyataan Southwest Airlines.

Orang-orang yang Pertama Kali Lihat Koteka: Panjang Ya!

Koteka terancam punah karena sudah jarang digunakan. Pakaian tradisional asal Papua ini ternyata masih asing di telinga masyarakat luar Papua.

Koteka merupakan pakaian tradisional asal Papua yang digunakan untuk membungkus alat kelamin pria. Umumnya, koteka dibuat dari buah labu, kemudian kulitnya dibakar kering berwarna coklat kehitaman.

Namun, belakangan hal ini menjadi perbincangan karena rentan punah. Hal ini karena generasi muda yang sudah meninggalkan kebiasaan tersebut.

detikcom mewawancarai sejumlah orang-orang yang masih asing dengan koteka. Menanyakan pendapat mereka yang belum pernah melihat benda ini sebelumnya. Rahina (25) malah mempertanyakan mengapa masyarakat Papua menggunakan alat ini.

"Kenapa ya harus pakai ini untuk menutupi kelamin. Panjang ya," ujarnya saat ditemui detikcom Kamis (1/8/2019).

Lain lagi dengan Dewi (25), ia pun mempertanyakan bahan pembuatan koteka. Ia juga ingin mengetahui bagaimana koteka dibersihkan.

"Penasaran sih dibuat dari apa dan higienitasnya. Karena kan bisa kotor kalau dipakai setiap hari," ujarnya.

Karena digunakan sehari-hari, koteka sebenarnya ringan. Padahal kalau dilihat sekilas mungkin terlihat berat karena nampak seperti dibuat dari bambu.

"Enteng juga ya," ujar Dewi saat detikcom memperlihatkan koteka.

Menurut Dewi, hal ini menjadi kontradiksi karena koteka merupakan salah satu budaya Papua. Namun, hal ini juga harus dipertanyakan kebersihan dan kegunaanya di wilayah tempat tinggal warga.

"Saya sih gimana ya, mau gimana lagi. Zaman kan sudah berubah, kalau dulu ada di pedalaman yang nggak tau kebersihan sekarang mungkin jadi tahu setelah teredukasi, jadi mungkin makin aware untuk menggunakan pakaian,"kata dia.

Begitupun menurut Rahina. Ia mengatakan, mungkin koteka bisa dipakai saat tertentu saja agar tetap menjadi salah satu budaya dari Timur Indonesia.

"Kalau solusinya mungkin karena sudah pakai pakaian zaman sekarang, koteka bisa dipakai pas saat tertentu saja gitu ya," ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar