Selasa, 07 Januari 2020

Orang-orang yang Pertama Kali Lihat Koteka: Panjang Ya!

Koteka terancam punah karena sudah jarang digunakan. Pakaian tradisional asal Papua ini ternyata masih asing di telinga masyarakat luar Papua.

Koteka merupakan pakaian tradisional asal Papua yang digunakan untuk membungkus alat kelamin pria. Umumnya, koteka dibuat dari buah labu, kemudian kulitnya dibakar kering berwarna coklat kehitaman.

Namun, belakangan hal ini menjadi perbincangan karena rentan punah. Hal ini karena generasi muda yang sudah meninggalkan kebiasaan tersebut.

detikcom mewawancarai sejumlah orang-orang yang masih asing dengan koteka. Menanyakan pendapat mereka yang belum pernah melihat benda ini sebelumnya. Rahina (25) malah mempertanyakan mengapa masyarakat Papua menggunakan alat ini.

"Kenapa ya harus pakai ini untuk menutupi kelamin. Panjang ya," ujarnya saat ditemui detikcom Kamis (1/8/2019).

Lain lagi dengan Dewi (25), ia pun mempertanyakan bahan pembuatan koteka. Ia juga ingin mengetahui bagaimana koteka dibersihkan.

"Penasaran sih dibuat dari apa dan higienitasnya. Karena kan bisa kotor kalau dipakai setiap hari," ujarnya.

Karena digunakan sehari-hari, koteka sebenarnya ringan. Padahal kalau dilihat sekilas mungkin terlihat berat karena nampak seperti dibuat dari bambu.

"Enteng juga ya," ujar Dewi saat detikcom memperlihatkan koteka.

Menurut Dewi, hal ini menjadi kontradiksi karena koteka merupakan salah satu budaya Papua. Namun, hal ini juga harus dipertanyakan kebersihan dan kegunaanya di wilayah tempat tinggal warga.

"Saya sih gimana ya, mau gimana lagi. Zaman kan sudah berubah, kalau dulu ada di pedalaman yang nggak tau kebersihan sekarang mungkin jadi tahu setelah teredukasi, jadi mungkin makin aware untuk menggunakan pakaian,"kata dia.

Begitupun menurut Rahina. Ia mengatakan, mungkin koteka bisa dipakai saat tertentu saja agar tetap menjadi salah satu budaya dari Timur Indonesia.

"Kalau solusinya mungkin karena sudah pakai pakaian zaman sekarang, koteka bisa dipakai pas saat tertentu saja gitu ya," ujar dia.

Garuda Indonesia Pamer Keindahan Nusantara Lewat Video Keselamatan

Maskapai Garuda Indonesia baru-baru ini meluncurkan video keselamatan penerbangan terbaru. Video tersebut bertema keindahan destinasi Indonesia.

Seperti dalam rilis yang diterima oleh detikcom dari Garuda Indonesia, Selasa (1/8/2019) hal ini dilakukan pihak maskapai sebagai representasi dari identitas Garuda Indonesia sebagai National Flag Carrier.

Sejumlah tempat yang disorot antara lain Sumatera Barat, Gunung Bromo, Ubud di Bali, Toraja, Sumba, dan Raja Ampat. Garuda Indonesia berharap, bukan saja sebagai video arahan keselamatan, tetapi juga dapat menarik penumpang untuk mengeksplor keindahan Indonesia.

"Kami percaya video ini dapat semakin menggugah ketertarikan masyarakat dunia untuk semakin mengenal dan mengunjungi Indonesia sebagai salah satu negara dengan dengan kekayaan ragam budaya terbesar di dunia," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Beberapa adegan seperti menyimpan barang di kompartemen divisualisasikan dengan kegiatan menenun kain ala Sumatera Barat, memakai sabuk pengaman di dalam mobil dengan latar Gunung Bromo, serta menggunakan pelampung apabila terjadi kecelakaan dengan latar Raja Ampat.

Dalam video berdurasi 4 menit 30 detik tersebut, berbagai destinasi Indonesia dengan keramahannya pun dittampilkan dengan ciamik. Begitupun dengan arahan yang tersedia untuk para penumpang.

"Visual istimewa yang ditampilkan dengan mengkombinasikan detail prosedur keselamatan pesawat dan ragam destinasi wisata Indonesia yang berdurasi selama 04 menit 30 detik ini diharapkan akan semakin menarik perhatian para penumpang untuk memperhatikan prosedur keselamatan selama di Pesawat," ambah Ari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar