Selasa, 07 Januari 2020

Garuda Indonesia Pamer Keindahan Nusantara Lewat Video Keselamatan

Maskapai Garuda Indonesia baru-baru ini meluncurkan video keselamatan penerbangan terbaru. Video tersebut bertema keindahan destinasi Indonesia.

Seperti dalam rilis yang diterima oleh detikcom dari Garuda Indonesia, Selasa (1/8/2019) hal ini dilakukan pihak maskapai sebagai representasi dari identitas Garuda Indonesia sebagai National Flag Carrier.

Sejumlah tempat yang disorot antara lain Sumatera Barat, Gunung Bromo, Ubud di Bali, Toraja, Sumba, dan Raja Ampat. Garuda Indonesia berharap, bukan saja sebagai video arahan keselamatan, tetapi juga dapat menarik penumpang untuk mengeksplor keindahan Indonesia.

"Kami percaya video ini dapat semakin menggugah ketertarikan masyarakat dunia untuk semakin mengenal dan mengunjungi Indonesia sebagai salah satu negara dengan dengan kekayaan ragam budaya terbesar di dunia," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Beberapa adegan seperti menyimpan barang di kompartemen divisualisasikan dengan kegiatan menenun kain ala Sumatera Barat, memakai sabuk pengaman di dalam mobil dengan latar Gunung Bromo, serta menggunakan pelampung apabila terjadi kecelakaan dengan latar Raja Ampat.

Dalam video berdurasi 4 menit 30 detik tersebut, berbagai destinasi Indonesia dengan keramahannya pun dittampilkan dengan ciamik. Begitupun dengan arahan yang tersedia untuk para penumpang.

"Visual istimewa yang ditampilkan dengan mengkombinasikan detail prosedur keselamatan pesawat dan ragam destinasi wisata Indonesia yang berdurasi selama 04 menit 30 detik ini diharapkan akan semakin menarik perhatian para penumpang untuk memperhatikan prosedur keselamatan selama di Pesawat," ambah Ari.

Garuda Indonesia pun juga menggandeng sejumlah partner dalam pembuatan video ini. Seperti PT Maxindo International Nusantara Indah melalui dukungan kendaraaan berupa 1 mobil Mini Cooper tipe Countryman 4WD, 1 mobil elektrik Renault tipe Twizy, dan 1 motor BMW R 1250 GS Adventure yang digunakan sebagai bagian dari atribut video keselamatan penerbangan.

Traveling Saat Musim Panas di Turki

Menikmati musim panas di Turki menjadi salah satu pengalaman yang harus dicoba. Begini pengalaman saya ketika berkunjung ke sana.
Turki sebenarnya tidak masuk dalam top three bucket list untuk saya kunjungi, namun saya pernah bergumam jika ada promo tiket ke turki yang waktunya sesuai akan saya ambil. Dan benar saja, berbekal tiket Rp 5,2 juta PP Oman Air dengan rute Jakarta-Muscat-Istanbul-Muscat-Jakarta maka berangkatlah saya dengan seorang teman saya untuk 10 hari menikmati libur musim panas di Turki.

Rute perjalanan saya di turki adalah Istanbul-Goreme (Cappadocia)-Konya-Izmir-Istanbul. Namun pada tulisan kali pertama ini saya akan bercerita tentang Istanbul, selanjutnya akan saya ceritakan kota-kota lain yang saya kunjungi. Minggu pagi pukul 5 waktu setempat kami mendarat di bandara Istanbul baru. Setelah melalui proses imigrasi yang memakan waktu tidak lebih dari 2 menit saya sudah bisa masuk Kota Istanbul. Hanya perlu menunjukkan paspor dan visa A1 yang sudah saya ajukan sebelumnya melalui online dengan biaya $26.

Kami bergegas ke lantai dasar untuk menaiki bus Havasit menuju Taksim square. Kami membeli satu Istanbulkart yang bisa digunakan berdua seharga TL 20 dan mengisi TL 100 untuk kami gunakan sebagai pembayaran transportasi publik di Istanbul. Selama tiga pertama kami tinggal di sebuah apartemen yang kami sewa melalui Airbnb di daerah Beyoglu seharga $21 per malam. Lokasinya sangat strategis hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai Taksim square. Pertimbangan kami apalagi kalau bukan untuk menghemat. Bebekal kopi, mie instan, saos sambal, kecap dan sambal trasi olahan mbak di kantor kami sudah bisa menghemat sarapan. Makan siang dan malam barulah kami menikmati makanan lokal.

Sebelum pergi kami mencari informasi mengenai apa yang harus dikunjungi, makanan apa yang harus dicoba, rute transportasi publiknya serta jadwal buka museum dan pasar. Karena kami tiba di hari Minggu dimana Grand Bazaar tutup, maka hari pertama kami habiskan dengan mengunjungi museum di area Sultanahmet. Suhu 34 Celcius tidak menghalangi kami untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain.Di kawasan Sultanahmet terdapat beberapa tujuan wisata yang letaknya sangat berdekatan. Kami mengunjungu Masjid Sultanahmet atau yang terkenal dengan sebutan Blue Mosque dikarenakan ornamennya yang serba berwarna biru. Masjid masih dalam tahap renovasi sejak dua tahun lalu, salah satu menaranya bahkan ditopang besi besi, namun itu tidak menyurutkan para wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara untuk mengunjunginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar