Senin, 13 Januari 2020

Sembuhkan Patah Hati di Kaki Gunung Lawu

Keindahan Gunung Lawu tak perlu lagi diragukan. Kamu yang lagi galau, bisa menyegarkan pikiran dengan pemandangan indah sambil foto-foto.

Kabupaten Magetan terkenal dengan lokasi wisatanya yang bernama Sarangan. Tapi tahukah anda bahwa ada satu lokasi wisata bernama Ujung Kulon Janggan. Tempat ini menawarkan wisata spot foto selfie kekinian dengan latar pemandangan alam khas Magetan.

Bagi yang ingin mengunjungi tempat ini lokasinya berada di Jl Bendungan, Janggan, Poncol. Terletak di kaki Gunung Lawu, tempat ini menawarkan panorama alam yang asri dan udaranya yang sejuk. Dan pastinya sayang untuk dilewatkan.

Berbagai spot foto ala instagram bisa ditemukan disini. Mulai dari spot gardu pandang dengan hiasan hati, sayap kupu-kupu dan bunga matahari. Sampai spot foto yang mirip rumah penyihir lengkap dengan sapunya.

Ada pula spot foto ayunan diatas jurang. Ditambah latar pesawahan hijau menghampar luas dan lereng Gunung Lawu, menjadikan tempat ini cocok bagi anda yang suka berburu foto kece.

Harga tiket masuk wisata Ujung Kulon Janggan ini cukup murah, hanya sebesar Rp 5000. Untuk beberapa spot dikenakan biaya tambahan sekitar 5000 dan untuk jasa foto dikenakan biaya 10.000.

Setelah puas berfoto, pengunjung bisa menuju kafe. Pengunjung dapat bersantai menikmati pemandangan hijau Gunung Lawu dan udara sejuk di kafe dengan harga yang terjangkau.

Potensi Pariwisata Magelang Belum Diimbangi SDM

Peran masyarakat sangat penting bagi pengembangan destinasi wisata. Kabupaten Magelang menghadapi kurangnya pengelola wisata atau SDM mumpuni.

Seperti diketahui, Magelang punya destinasi yang terbilang banyak. Dikatakan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Iwan Sutiarso, beberapa waktu lalu bahwa hal itu tak diimbangi sumber daya manusianya.

Apa saja kendala memasarkan pariwisata Magelang?

"Mungkin kembali ke SDM walaupun promosi ya. Walaupun sudah modern ini, kendala di lama tinggal cukup itu di paket wisata. Mungkin ini belum dilakukan. Padahal orang datang ke sini pengennya praktis," kata Iwan.

"One day tour seperti apa. Kita baru lakukan tahun ini seperti apa. Kita belum sebooming Banyuwangi tapi kita ada Festival Lima Gunung, Borobudur Marathon, Kali Elo. Kita butuh sentuhan kreativitas yang lebih bagus lalu dia booming," imbuh dia.

Dikatakan Iwan, bahwa Magelang punya daya tarik wisata alam, budaya dan itu saling mendukung. Ada sekitar 210 destinasi dan yang pertama dimulai dari Candi Borobudur, Pawon, Mendut, Sungai Elo, Ketep Pass, dan disusul kuliner beong hingga kupat tahu.

"Kemudian ada daya tarik budaya, yakni tari dan orang asing minat di situ. Terus yang instagramable yang diciptakan Genpi. Pasarnya mereka nggak dapat lalu menciptakannya sendiri," kata Iwan.

Menyoal SDM, Iwan mengaku pelaku wisata di wilayahnya masih kurang kompeten. Potensi pariwisata di Magelang pun sudah ada lama.

"Kita berkembang cukup pesat. Contoh homestay dulu 200-an sekarang 600-an. SDM di situ belum berkembang. Cara melayani tamu, menata tempat tidur dan menyajikan makan dan yang lain," urai Iwan.

"Kita berkembang di wisata alam dan butuh pemandu alam yang bersertifikat lalu memadai hingga bisa melayani dengan baik," kata dia menambahkan.

Kini, Magelang punya desa wisata yang maju dan sudah berkembang yang jadi percontohan, yakni berada di sekitar Borobudur. Ada 3 desa berakhiran rejo, yakni Candirejo, Wanurejo, Karangrejo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar