Rabu, 08 Januari 2020

Tak Perlu Waktu Lama Liburan ke Pulau Tunda (2)

Di sini kami melihat ikan nemo dan ikan dori, temannya nemo. Warnanya yang sangat merah dari nemo sangat mencolok daripada warna biru laut, sehingga mudah ditemukan. Kalau ingin mencari ikan nemo, carilah di anemon, mereka memang tinggal di situ untuk menghindari dari bentuk ancaman, maka dari itulah disebut nemo.

Lalu, spot 2 yang letaknya tidak jauh dari spot 1, yaitu Cemara 2. Di sini gelombang laut masih sangat tenang. Pantulan cahaya sore matahari menyinari langsung ke bawah dasar laut. Di sini kami meilhat ikan buntal atau ikan nyonya puff yang ada di film animasi Spongebob Squarepants.

Setelah melakukan kegiatan snorkeling, pukul 16.00 WIB kami kembali ke penginapan untuk bersih-bersih dan melihat sunset di Jembatan Galau yang terletak di bagian Barat. Untuk menuju ke sana kami harus berjalan kaki kurang lebih selama 15 menit dari penginapan.

Jembatan ini dibangun pada tahun 2016, sayangnya sekarang jembatan ini sudah dalam keadaan miring atau tidak bagus, karena besarnya arus ombak yang menghantam kaki jembatan. Jadi, untuk kalian yang mau menaiki jembatannya harus berhati-hati melangkah.

Malam pun tiba, pukul 19.00 WIB, kami disuguhkan makan malam dengan ikan bakar dan gurita, itu merupakan perpaduan yang sangat cocok sekali untuk disantap di tengah pulau. Rasanya enak dan segar, karena sangat baru sekali diambil dari laut. Hari kedua pukul 08.00 WIB kami melakukan persiapan untuk snorkeling yang selanjutnya.

Spot yang ditawarkan ada 2, yaitu Batu Donat dan Labuan Baja. Spot 3 kami langsung menuju ke Batu Donat menggunakan perahu yang ternyata spotnya terletak tepat di depan Jembatan Galau. Kalau kalian sering melihat tulisan 'Wisata Bahari Pulau Tunda' di bawah dasar laut, di sini lah letak papan tersebut. Papannya sangat dalam sekali, jadi untuk kalian yang ingin foto bersama tulisan tersebut harus berani lepas life jacket, agar bisa menyelam ke bawah dasar laut.

Ombak yang sangat besar dan kegiatan snorkeling kemarin membuat badan terasa capek dan terpaksa harus memberhentikan kegiatan hari ini di sini, tanpa menuju ke Labuan Baja sebagai spot selanjutnya. Di perjalanan kembali menuju penginapan, Tuhan benar-benar menggantikan kegagalan kami ke snorkeling selanjutnya dengan memperlihatkan salah satu mamalia laut yang menggemaskan.

Iya benar, sekawanan lumba-lumba terlihat melompat-lompat di atas permukaan laut, mereka benar-benar melewati perahu kami. Sungguh hal yang sangat langka dalam perjalanan di atas laut, semua rasa capek ini terbayar sudah.

Setelah bersih-bersih dan makan siang, akhirnya kami pun kembali menuju pelabuhan Karangantu. Pukul 14.00 WIB kami mengucapkan selamat tinggal kepada indahnya Pulau Tunda. Melihat kehidupan dibawah dasar laut, melihat sunset di ujung jembatan, dan melihat sekawanan lumba-lumba merupakan liburan yang harus dibagikan kepada orang lain betapa indahnya seluruh isi dan cerita dari Pulau Tunda.

Bagi kamu yang ingin ke Pulau Tunda bisa mengikuti open trip yang suka diselenggarakan setiap weekend, cukup mengeluarkan uang Rp. 350.000,- bisa dihabiskan untuk bermalaman di Pulau Tunda. Jangan lupa, itu tidak termasuk perlengkapan snorkeling, 1x makan siang sebelum pulang, dan ongkos ke meeting point di Kabupaten Serang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar