Kamis, 02 Januari 2020

Tenun dan Air Terjun yang Jadi Kebanggaan Orang Donggala (2)

Berbicara soal kain tenun Donggala adalah kain tenunan sutra di daerah pesisir Kabupaten Donggala. Tradisi menenun kain Donggala dari generasi ke generasi diwariskan masyarakat di sini. Menenun dilakukan kaum hawa di saat para suami melaut dalam waktu yang lama. Dayang Sumbi dalam legenda Sangkuriang digambarkan sebagai sosok wanita yang pandai menenun.

Kain tenun Donggala dahulu hanya dikenakan pada saat upacara adat. Dibuat dari bahan sutera alami dalam berbagai motif dan warna dikerjakan menggunakan alat tenun tradisional di desa-desa di wilayah Donggala.

Kain Tenun Donggala merupakan produk tradisional kriya Indonesia memiliki beragam desain motif antara lain motif buya bomba (motif bunga ), bunga mawar, bunga anyelir, kamboja, motif daun, motif fauna, kombinasi bunga subi dan bomba, palaekat serta bunga subi yang memiliki corak benang emas biasa disebut Bombaja.

Motif buya bomba atau motif bunga berbentuk geometrik garis vertikal dan kotak persegi panjang komposisi motif disusun secara diagonal. Motif yang berhubungan dengan manusia dianggap tabu, proses pengerjaan motif buya bomba paling rumit membutuhkan waktu hingga 2 hingga 4 bulan dibandingkan motif lainnya.

Kain tenun donggala ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan bersama batik, ulos batak toba, songket, tenun ikat, kain kulit kayu dari Kalimantan dan Sulawesi Tengah. Tenun siak riau, karawo gorontalo, kerawang gayo aceh, tais pet maluku dan kain tradisional lainnya yang ada di indonesia.

Penetapan ini untuk melestarikan kain tradisional yang ada di indonesia. Kain tenun tradisional indonesia telah diperagakan dalam berbagai peragaan busana di dalam dan luar negeri dan diminati oleh masyarakat Eropa.

Traveler sudah tahu kan betapa melegendanya kain tenun Donggala? Kain tenun ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya non bendawi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk soal harga, berkisar sekitar Rp 400-000 - Rp 500.000. Proses pembuatannya memakan waktu lama dan menggunakan alat tradisional.

Setelah puas belajar budaya menenun, waktunya traveler mandi di Air Terjun Loli. Untuk masuk ke masuk ke kawasan wisata Air Terjun tersebut Traveller cukup membayar Rp 5.000 per 1 motor. Jika mau traveler bisa pakai 1 motor untuk 4-5 orang dengan harga yang sama Rp 5000.

Saya terkejut saat pergi ke tempat ini untuk pertama kalinya, sebab harga tiket masuknya sangat murah dan bisa menikmati indahnya Air Terjun yang tercipta karena banjir yang melanda. Nah, sudah tau kan bagaimana asiknya extraordinary traveling sambil belajar budaya langsung. Ayo ke Kota Palu.

Saya ingin sekali keluar negeri entah dimana pun itu. Saat ditanya kenapa ingin ke Dubai, saya menjawab mimpi saya untuk keluar negeri sudah mendarah daging dari semester 2. Kesempatan untuk bisa ke Dubai menjadi sesuatu yang excited buat saya, membuat serasa langsung bermimpi berada di menara tertinggi di dunia itu, Burj Khalifa.

Sesampainya di Dubai, yang saya lakukan adalah membagikan moment gembira itu ke media sosial. Saya akan memanfaatkan seluruh waktu saya ketika berada di luar negeri, khususnya Dubai. Selain menikmati indahnya Kota Dubai, saya akan belajar dan memahami tentang budaya mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar