Sabtu, 01 Februari 2020

Banyak Turis Selfie Berbahaya, Gerbong Kereta Ini Ditutup Semua

Selandia Baru punya kereta ikonik, namanya Coastal Pasifik Train. Punya gerbong terbuka, banyak turis selfie berbahaya. Gerbong kereta ini terpaksa ditutup.

Ada sebuah jalur kereta ikonik di Selandia Baru. Beroperasi dari Picton dan Christchurch, inilah Coastal Pasifik Train. Jalur ini sendiri populer karena pemandangan ikonik yang disuguhkan.

Kereta ini sendiri terdiri dari dua jenis gerbong. Ada gerbong tertutup dan terbuka. Yang paling banyak digemari adalah jenis gerbong terbuka. Ini memungkinkan wisatawan untuk memotret lebih maksimal.

Namun, diintip detikcom dari situs resminya, Rail New Zealand, Selasa (23/4/2019) gerbong dengan jenis terbuka ini akan ditutup sementara. Rupanya banyak turis yang melakukan selfie berbahaya saat berada di dalam kereta.

Hal ini diketahui karena banyaknya wisatawan yang selfie di Rute 217 mil. Katanya, rute ini punya salah satu pemandangan paling indah di Selandia Baru.





Sehingga banyak wisatawan yang mencoba untuk selfie tanpa memperhatikan keselamatannya. Kebanyakan dari mereka mencoba untuk berpose dengan setengah badan keluar dari gerbong.

Padahal kereta bergerak dengan sangat cepat. Mereka tak menyadari bahwa di depan mereka ada sebuah terowongan yang menanti. Ini menjadi sangat berbahaya.

Untuk itu, gerbong kereta yang terbuka akan ditutup. Keputusan ini akan diberlakukan sampai pihak kereta api menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini.

"Terlepas dari sejumlah tanda dan pengumuman di kereta kami yang menunjukkan bahaya ini, kami telah melihat penumpang mencondongkan diri dengan tongkat selfie, iPad dan tubuh mereka. Mereka seringkali tidak menyadari adanya terowongan yang mendekat yang dapat menyebabkan insiden tragis bagi diri mereka sendiri, dan yang lain dalam gerbong," kata Katie McMahon, General Manageer KiwiRail.

"Kami hanya harus menghentikan orang dewasa dan anak-anak bersandar dari gerbong atau kami tidak akan melaksanakan tugas kami sebagai operator transportasi yang aman," tambah Katie.

Batik Karimun Sarat Makna Bakal Warnai Festival Barongsai 2019

Pelaksanaan Festival Barongsai 2019 akan digelar di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau pada 26-27 April 2019. Dalam kesempatan tersebut, terselip warna warni batik karimun. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, menilai Karimun sukses mengembangkan batiknya.

"Destinasi wisata Karimun sangat kaya. Alam dan budayanya sangat eksotis. Kombinasi tersebut telah dirangkum melalui sebuah karya batik. Motifnya khas sekali karena menggambarkan kekayaan yang ada di Karimun. Batik Karimun tentu menjadi cendera mata terbaik Festival Barongsai 2019," ungkap Rizki dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2019).

Menurut Rizki, motif batik karimun sangat khas. Mencirikan kekuatan wisata bahari dan alam. Warna bahari Karimun dimunculkan dalam motif Udang Gala Beriring atau Ikan Kurau. Potensi alam Karimun ditampilkan dalam Batik Tampuk Sirih Daun Manggis Raja, Daun Sukun, Pokok Sagu Berayun, hingga Tampuk Manggis Bunga Melur. Ada juga motif Batik Wajik Tersamar dan Jong Sri Gelam.

"Batik Karimun sekarang sangat mudah dijumpai di pasaran. Basic-nya mengacu 8 motif batik tersebut. Batik ini sangat indah bila dikenakan. Silahkan mampir ke gerai-gerai batik di Karimun saat berkunjung ke Festival Barongsai 2019. Kualitas produknya terjamin, lalu harganya ramah," jelas Rizki lagi.

Sementara Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang pun memaparkan, Batik Karimun sebagai kekuatan pariwisata yang potensial.

"Batik menjadi potensi pariwisata yang luar biasa. Industrinya tentu sangat bagus bagi perekonomian di Karimun. Kami optimistis, industri batik akan terus berkembang seiring besarnya kunjungan wisatawan ke Karimun. Bagaimanapun, karakter Batik Karimun sangat khas dan berbeda dari corak lainnya," papar Trindiana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar