Senin, 06 Januari 2020

Detik-detik Kapolri Ikut Aksi Rekor Selam Guinness World di Manado

Aksi pemecahan Guinness World Record diving di Manado ikut dihadiri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Kapolri memang jago diving juga lho.

Kapolri ikut serta dalam pemecahan rekor selam dunia versi Guinness World Record, yakni pemecahan rekor penyelam massal terbanyak (Most People Scuba Diving). Aksi ini dilakukan di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (3/8/2019).

Istri Kapolri, Tri Tito Karnavian adalah Ketua Wanita Selam Indonesia (WASI), organisasi yang menggelar acara pemecahan rekor dunia ini. Mereka menyapa para penyelam dengan menggunakan perahu karet.

Tri Tito Karnavian memakai baju selam. Tapi suaminya menyelam dengan seragam Polri lengkap jenderal bintang empat. Hal ini terkait pula dengan prosesi upacara di bawah laut diiringi lagu Indonesia Raya.

Kapolri dan Ketua WASI menyelam bersama ribuan diver lainnya dari berbagai komunitas, anggota TNI, Polri, Basarnas dan organisasi lainnya. Mereka menyelam dengan catatan waktu 15 menit untuk dinilai oleh para juri GWR. Lima belas menit berlalu, sorak-sorai gembira peserta pun pecah.

Kapolri terlihat senang saat naik ke permukaan air. Baju seragamnya tentu saja basah oleh air laut. Pantauan detikcom, Tri Tito Karnavian tampak mengibarkan bendera Merah Putih. Kapolri pun sambil menyalami para pejabat Polri lain yang ikut menyelam.

Mereka berfoto-foto bersama sebelum naik dari laut. Walau terlihat sedikit lelah menyelam dengan seragam dan membawa tabung yang berat, dia tetap melayani masyarakat yang ingin berfoto di pinggir pantai.

Sejumlah pejabat Mabes Polri dan para Kapolda juga ikut berpartisipasi pada Guinness World Record selam ini. Salah satunya Kakorpolairud Baharkam Mabes Polri Irjen Zulkarnaen Adinegara.

"Kita bersyukur ikut serta. Bagi saya spektakuler karena kita bersama-sama di dalam air. Saya pernah menyelam waktu di Maluku Utara," kata Kakorpolairud yang memakai seragam lengkap dan juga basah kuyup usai menyelam.

Begitu pula Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. "Luar biasa. Baru rasakan orang sebanyak ini menyelam dengan tertib. Bagus semua," ujar mantan Kakorbrimob yang kerap dipanggil dengan sebutan Rudy Gajah itu.

Sementara Kapolda Maluku Irjen Roycke Lumowa mengaku sangat terkesan bisa ikut dalam pemecahan rekor dunia selam ini. "Amazing. Saya sudah 10 tahun (menyelam) di laut," sebutnya dengan wajah sumringah walau seragamnya basah.

Pada Kamis (1/3) sudah dipecahkan Guinness Record rantai manusia penyelam terpanjang dengan 578 orang. Hari ini sedang dipecahkan rekor penyelaman terbanyak dan bendera bawah laut terpanjang sedunia.

Hingga pukul 12.45 WITA, pihak GWR masih melakukan penilaian. Sementara itu para diver, masyarakat dan wisatawan dihibur musik dan aneka stand makanan dan hiburan.

Pascagempa Banten, Pantai Anyer Sepi Pengunjung

Pascagempa magnitudo 6,9 yang mengguncang Banten dan sekitarnya semalam, kawasan pantai pun sepi. Kondisi ini bisa dilihat di Pantai Anyer.

Pantauan detikcom di Pantai Sambolo 2, tak terlihat aktivitas wisatawan yang berlibur di pantai. Wisatawan pun nyaris tak ada yang berenang di laut. Hanya ada beberapa warga lokal yang berenang.

Kondisi arus lalu lintas di sepanjang Pantai Anyer juga lengang. Biasanya, wisatawan dari luar Banten hilir mudik di jalanan. Namun, kondisi berbeda terjadi pascagempa Banten M 6,9. Hanya ada aktivitas warga sekitar yang terpantau di pasar Anyer.

"Biasanya ada aja pengunjung, tapi semenjak gempa semalem nyaris nggak ada, cuma ada satu bus doang yang baru dateng," kata salah seorang warga Anyer, Hendi, Sabtu (3/8/2019).

Gempa M 6,9 cukup berdampak pada sepinya pengunjung di Pantai Anyer. Ada wisatawan yang sudah booking tempat di Pantai Sambolo 2 terpaksa membatalkan pesanan lantaran takut gempa susulan dan tsunami.

"Udah ada yang mesen sekitar 500 orang, tadi pagi di-cancel karena takut gempa, padahal Anyer nggak apa-apa," ujar pengelola Pantai Sambolo, Jumintra.

Pengelola pantai memastikan kondisi Pantai Anyer aman. Wisatawan diharapkan tidak takut untuk tetap berlibur ke pantai.

Diberitakan sebelumnya, gempa terjadi pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Pusat gempa ada di kedalaman 10 km. Pusat gempa ada di 147 km arah barat daya Sumur, Banten. BMKG mengingatkan gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami. Kemudian peringatan tsunami diakhiri pukul 21.35 WIB.

Gempa di Banten menyebabkan sebanyak 139 rumah rusak dan menyebabkan seorang warga tewas karena terkena serangan jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar