Senin, 06 Januari 2020

Wisata Pangandaran Tak Terpengaruh Gempa Banten

 Pangandaran terkena getaran gempa Banten pada Jumat (2/8). Namun hari ini, aktivitas wisata di sana normal.

Gempa magnitudo 6,9 di perairan Banten, Jumat (2/8/2019) tidak berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pantauan detikcom pada Sabtu (3/8/2019) siang, wisatawan beraktivitas seperti hari-hari biasanya.

Ari (15) wisatawan asal Kota Tasikmalaya mengaku tidak khawatir dengan kejadian gempa yang terjadi Jumat malam. Ari dan 17 temannya memutuskan tetap berangkat berlibur ke Pantai Pangandaran dan tiba ada Sabtu pagi.

"Enggak (khawatir) sih. Kan kejadiannya (gempa) juga jauh," kata Ari dijumpai di Pantai Pangandaran.

Sekretaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran Asep Kusdinar menyampaikan, Pantai Pangandaran aman untuk dikunjungi, termasuk untuk aktivitas berenang.

"Air laut memang agak pasang, tapi aman untuk berenang. Namun kami imbau, tidak boleh berenang di daerah-daerah larangan ," kata Asep.

Sales Executive Hotel Horison Palma Pangandaran Dindin Herudin melaporkan, gempa Banten tidak berdampak pada tingkat hunian hotelnya. Tamu hotel pun, kata Dindin, tidak panik ketika gempa terjadi.

"Tidak ada sih yang check out (karena gempa). Okupansi juga bagus, di angka 95 persen," kata Dindin.

Detik-detik Kapolri Ikut Aksi Rekor Selam Guinness World di Manado

Aksi pemecahan Guinness World Record diving di Manado ikut dihadiri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Kapolri memang jago diving juga lho.

Kapolri ikut serta dalam pemecahan rekor selam dunia versi Guinness World Record, yakni pemecahan rekor penyelam massal terbanyak (Most People Scuba Diving). Aksi ini dilakukan di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (3/8/2019).

Istri Kapolri, Tri Tito Karnavian adalah Ketua Wanita Selam Indonesia (WASI), organisasi yang menggelar acara pemecahan rekor dunia ini. Mereka menyapa para penyelam dengan menggunakan perahu karet.

Tri Tito Karnavian memakai baju selam. Tapi suaminya menyelam dengan seragam Polri lengkap jenderal bintang empat. Hal ini terkait pula dengan prosesi upacara di bawah laut diiringi lagu Indonesia Raya.

Kapolri dan Ketua WASI menyelam bersama ribuan diver lainnya dari berbagai komunitas, anggota TNI, Polri, Basarnas dan organisasi lainnya. Mereka menyelam dengan catatan waktu 15 menit untuk dinilai oleh para juri GWR. Lima belas menit berlalu, sorak-sorai gembira peserta pun pecah.

Kapolri terlihat senang saat naik ke permukaan air. Baju seragamnya tentu saja basah oleh air laut. Pantauan detikcom, Tri Tito Karnavian tampak mengibarkan bendera Merah Putih. Kapolri pun sambil menyalami para pejabat Polri lain yang ikut menyelam.

Mereka berfoto-foto bersama sebelum naik dari laut. Walau terlihat sedikit lelah menyelam dengan seragam dan membawa tabung yang berat, dia tetap melayani masyarakat yang ingin berfoto di pinggir pantai.

Sejumlah pejabat Mabes Polri dan para Kapolda juga ikut berpartisipasi pada Guinness World Record selam ini. Salah satunya Kakorpolairud Baharkam Mabes Polri Irjen Zulkarnaen Adinegara.

"Kita bersyukur ikut serta. Bagi saya spektakuler karena kita bersama-sama di dalam air. Saya pernah menyelam waktu di Maluku Utara," kata Kakorpolairud yang memakai seragam lengkap dan juga basah kuyup usai menyelam.

Begitu pula Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. "Luar biasa. Baru rasakan orang sebanyak ini menyelam dengan tertib. Bagus semua," ujar mantan Kakorbrimob yang kerap dipanggil dengan sebutan Rudy Gajah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar