Rabu, 08 Januari 2020

Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, Pemandian Air Panas Ciater Tetap Ramai

Meski Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi, tempat wisata pemandian air panas di Subang masih ramai dikunjungi wisatawan. Mereka merasa masih aman.

Salah satunya di wisata pemandian air panas Sari Ater yang berada di Kecamatan Ciater, Subang. Tempat wisata yang hanya berjarak 10 kilometer dari kawah Gunung Tangkuban Perahu ini, terlihat masih banyak wisatawan yang berkunjung

Banyak orang tua bersama anaknya berwisata dan mandi di air panas belerang yang merupakan fasilitas utama dari tempat wisata ini, selain keluarga ada juga rombongan wisatawan yang datang dengan bus untuk bisa sekadar berekreasi.

Najmudin bersama anak istrinya sengaja datang ke subang untuk menikmati libur akhir pekan, dia yang melakukan perjalanan dari banten berencana berwisata di subang.

"Tadinya mau Tangkuban Perahu, cuma ada kejadian itu, rekreasinya jadi ke Ciater ini", ujar salah satu pengunjung, Najmudin di sela-sela berswafoto bersama anak dan istri di wisata tersebut, Sabtu (27/07/2019).

Meski demikian, ia merasa aman berwisata di Sari Ater karena jarak dan kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif.

Sementara pihak pengelola tempat wisata mengatakan bahwa tidak ada penurunan jumlah wisatawan meski Gunung Tangkuban Perahu erupsi, tercatat hari ini saja akan ada 1.340 pengunjung yang berekreasi di sini.

"Alhamdulilah ke wisata Sari Ater tidak berdampak, pengunjung masih ramai, yang nginep juga padat. Bahkan malam ini ada 1.000 lebih yang akan datang menginap", jelas Humas Sari Ater, Yuki Azuania.

Pihaknya pun selalu memberikan informasi kepada para pengunjung, maupun melakukan pemantauan kondisi terkini terkait Gunung Tangkuban Perahu.

Seperti diketahui pada Jumat (26/07/2019) sore kemarin, Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi freatik yang salah satunya disebabkan oleh sedikitnya air gunung.

Tak Perlu Waktu Lama Liburan ke Pulau Tunda

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan pergi liburan ke Pulau Tunda. Pulau cantik di Serang ini sungguh menarik untuk dikunjungi.

Siapa sih yang tidak pernah melihat di social media yang menawarkan open trip untuk berkunjung ke suatu pulau? Mengunjungi pulau sudah menjadi kegiatan yang sangat kekinian untuk pergi berlibur.

Selain melihat keindahan di pulau tersebut, pasti ada kegiatan snorkeling untuk melihat kehidupan ikan di bawah dasar laut. Apalagi dapat melihat ikan badut atau yang kerap dikenal sebagai ikan nemo dari salah satu film animasi yang terkenal merupakan kesempatan yang jarang didapatkan.

Tidak bisa berenang? tidak perlu khawatir, kegiatan snorkeling dapat menggunakan life jacket atau pelampung, jadi tidak akan tenggelam.

Salah satu tempat yang tidak boleh tunda untuk dikunjungi ketika ingin melakukan snorkeling adalah Pulau Tunda. Pulau Tunda terletak di pulau luar Jawa bagian timur dari provinsi Banten.

Untuk mencapai ke sana, kami harus berlabuh selama 2 jam menggunakan perahu dari pelabuhan Karangantu, Kabupaten Serang. Untuk masuk ke pelabuhan Karangantu cukup mengeluarkan Rp 1.000 sebagai tiket masuk ke pantai Gope yang juga terletak di pelabuhan Karangantu. Perahu yang digunakan merupakan perahu nelayan yang biasa digunakan untuk mencari ikan.

Keberangkatan dimulai pukul 09.30 WIB dari pelabuhan dan tiba di dermaga Timur Pulau Tunda pukul 11.30 WIB. Begitu sampai kami disambut dengan gardu 'Selamat Datang di Pulau Tunda' dan di sebelahnya ada kantor Desa Wargasara.

Ternyata di Pulau Tunda sendiri terdiri dari 2 desa, orang-orang di sana biasa menyebutnya Desa Barat dan Desa Timur. Satu setengah jam sebelum snorkeling kami manfaatkan untuk makan siang, shalat, dan mempersiapkan peralatan untuk snorkeling yang terdiri dari kacamata, kaki katak, dan life jacket.

Jangan heran, di sini kalian tidak akan mendapat signal untuk mengakses internet, apalagi untuk update di social media. Di siang hari pun tidak ada listrik,warga akan mendapatkan listrik di malam hari untuk lampu sebagai penerangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar