Selasa, 04 Februari 2020

Banyak Pengunjung Adex 2019 Penasaran Soal Aktivitas Diving di RI

Keikutsertaan Indonesia di Asia Dive Expo (Adex) Singapura 2019 benar-benar mencuri perhatian para penyelam mancanegara. Mereka antusias untuk mengeksplorasi spot diving di Tanah Air, hingga mereka menggali berbagai informasi serta mulai mengatur perjalanan.

Adex 2019 yang telah resmi ditutup pada Minggu (14/4/2019) itu digelar di Suntec Singapore Convention & Exhibition Center, Level 4, Hall 401-405, Singapura. Sejak hari pertama pameran, paviliun Indonesia selalu ramai oleh ribuan pengunjung.

"Respons pengunjung yang memadati paviliun Indonesia luar biasa. Setiap hari selalu ramai dan jumlah pengunjungnya mencapai ribuan. Menariknya, mereka antusias menanyakan berbagai hal menyangkut aktivitas freediving. Jumlahnya pun dominan. Ini menjadi potensi menjanjikan," ungkap Ahli Freediving Indonesia Stanley Sradaputta, dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).

Menurut Stanley, Indonesia memang surga bagi freedive dunia. Indonesia juga memiliki event dunia, yakni Sabang Internasional Freediving Competition yang berlokasi di Pantai Balohan, Sabang, Pulau Weh, Aceh.

"Freediving memang berkembang pesat di Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih karena support besar diberikan pemerintah melalui Kemenpar. Setelah penyelenggaraan Adex 2019, industri freediving di tanah air pasti akan terus berkembang. Apalagi, Indonesia memiliki banyak spot menyelam yang luar biasa. Spot-spot ini juga bisa digunakan untuk freediving," terang Stanley.

Selain Balohan di Sabang, Indonesia juga menawarkan 86 spot menyelam di Adex 2019. Spot ini tersebar mulai dari Bali, Lombok, Komodo, Labuan Bajo, Alor, hingga Kalimantan Timur. Ada juga Togean, Wakatobi, Banda-Ambon, Lembeh-Manado, plus Raja Ampat.

Bali dan Labuan Bajo memiliki 11 spot. Untuk Labuan Bajo spotnya ada Miersi Wall, Tatawa Besar, Tatawa Kecil, Matt's Wall, dan Sabotan.

"Perairan tengah hingga timur kawasan Indonesia memiliki pesona luar biasa. Branding masif lengkap dengan paket yang diberikan menjadi daya tarik tersendiri. Kami yakin, arus wisatawan akan mengalir besar menuju ke sana. Sebab, panorama bawah air di Indonesia luar biasa. Sangat ideal untuk aktivitas freediving," tegasnya.

Stanley menambahkan, Indonesia dikenal ramah bagi divers baik para pemula, maupun para penyelam profesional.

"Respon publik Adex 2019 ini sangat luar biasa. Setiap harinya, mereka selalu memadati paviliun milik Indonesia. Potensi transaksi dari event ini menjanjikan, terutama value jangka panjangnya. Artinya, kami berhasil melakukan promosi di Adex 2019 ini," jelas Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Menurut Dessy, keikutsertaan Indonesia di Adex Singapura sendiri sangat strategis, karena market Singapura sangat menjanjikan. Sepanjang tahun 2018, arus masuk wisatawan Negeri Singa berjumlah 1,77 Juta orang. Untuk musim 2019 ini, wisatawan Singapura ditarget 2,12 Juta orang. Jumlah tersebut otomatis naik 24,7% dari tahun 2018.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, di Adex 2019 ini, para penyelam mancanegara selalu memberikan antusiasme hingga prioritas pada wisata bahari Indonesia.

"Apresiasi bagi penyelam mancanegara yang selalu menjadikan perairan di Indonesia sebagai prioritas. Areanya bisa dinikmati dengan beragam teknik penyelaman. Perairan ini menjadi paket lengkap, apalagi wisatawan bisa mendapatkan experience berupa budaya unik. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di Indonesia juga luar biasa," ujar Arief. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar