Selasa, 04 Februari 2020

Ini Jurus Terbaru Pemerintah Menurunkan Mahalnya Tiket Pesawat

Kenaikan harga tiket pesawat dirasa menyusahkan traveler. Pemerintah pun sedang menyusun jurus terbaru untuk mengeluarkannya.

Tiket pesawat yang mahal di rute domestik begitu terasa apalagi jika dibandingkan dengan harga ke luar negeri. Hampir sama bukan? Lalu, apa solusi pemerintah?

"Salah satunya Kemenhub akan mengeluarkan bahwa ada ekonomi yang dulu ada kode tertentu, kode Y atau apa itu, itu dihidupkan kembali. Sekian persen jumlahnya," ucap Arief di sela-sela diskuso di Jakarta, Senin (15/4/2019).

"Kita tunggu saja dari menteri perhubungan," imbuh dia.

Dan, mengapa maskapai-maskapai menaikkan harga tiketnya begitu tinggi secara cepat?

"Jadi kalau alasannya, memang mereka tidak untung. Dan cara paling mudah adalah menaikkan harga. Ada lagi sebenarnya yang bagus. Tetapi kan orang berpikir gini, mengapa harga atau biaya per mile dari luar negeri ke Indonesia lebih murah? Kalau dichallenges gitu malu juga kita. Benar ya?" jelas Arief.

Arief lalu menyontohkan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Indonesia dengan harga per km yang lebih murah. Ia pun tak ingin Indonesia dipermalukan oleh orang luar karena tidak efisien.

"Jangan sampai itu terjadi kalau alasan kita, nanti orang bisa menuntut. Nah itu tidak bagus, ada kompetisi dong pak nanti," kata Arief.

Banyak Pengunjung Adex 2019 Penasaran Soal Aktivitas Diving di RI

Keikutsertaan Indonesia di Asia Dive Expo (Adex) Singapura 2019 benar-benar mencuri perhatian para penyelam mancanegara. Mereka antusias untuk mengeksplorasi spot diving di Tanah Air, hingga mereka menggali berbagai informasi serta mulai mengatur perjalanan.

Adex 2019 yang telah resmi ditutup pada Minggu (14/4/2019) itu digelar di Suntec Singapore Convention & Exhibition Center, Level 4, Hall 401-405, Singapura. Sejak hari pertama pameran, paviliun Indonesia selalu ramai oleh ribuan pengunjung.

"Respons pengunjung yang memadati paviliun Indonesia luar biasa. Setiap hari selalu ramai dan jumlah pengunjungnya mencapai ribuan. Menariknya, mereka antusias menanyakan berbagai hal menyangkut aktivitas freediving. Jumlahnya pun dominan. Ini menjadi potensi menjanjikan," ungkap Ahli Freediving Indonesia Stanley Sradaputta, dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).

Menurut Stanley, Indonesia memang surga bagi freedive dunia. Indonesia juga memiliki event dunia, yakni Sabang Internasional Freediving Competition yang berlokasi di Pantai Balohan, Sabang, Pulau Weh, Aceh.

"Freediving memang berkembang pesat di Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih karena support besar diberikan pemerintah melalui Kemenpar. Setelah penyelenggaraan Adex 2019, industri freediving di tanah air pasti akan terus berkembang. Apalagi, Indonesia memiliki banyak spot menyelam yang luar biasa. Spot-spot ini juga bisa digunakan untuk freediving," terang Stanley.

Selain Balohan di Sabang, Indonesia juga menawarkan 86 spot menyelam di Adex 2019. Spot ini tersebar mulai dari Bali, Lombok, Komodo, Labuan Bajo, Alor, hingga Kalimantan Timur. Ada juga Togean, Wakatobi, Banda-Ambon, Lembeh-Manado, plus Raja Ampat.

Bali dan Labuan Bajo memiliki 11 spot. Untuk Labuan Bajo spotnya ada Miersi Wall, Tatawa Besar, Tatawa Kecil, Matt's Wall, dan Sabotan.

"Perairan tengah hingga timur kawasan Indonesia memiliki pesona luar biasa. Branding masif lengkap dengan paket yang diberikan menjadi daya tarik tersendiri. Kami yakin, arus wisatawan akan mengalir besar menuju ke sana. Sebab, panorama bawah air di Indonesia luar biasa. Sangat ideal untuk aktivitas freediving," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar