Senin, 30 Desember 2019

Aktifkan Perosotan Darurat, Penumpang Menyelinap ke Terminal Bandara

Ada-ada saja kelakuan penumpang pesawat. Yang terbaru, di Amerika ada traveler yang nekat masuk terminal bandara pakai perosotan pesawat darurat.

Sejatinya ada area khusus di terminal bandara yang tak boleh diakses oleh yang tak berkepentingan. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Senin (19/8/2019), baru-baru ini seorang traveler bernama Zackaria Mohamud Mudasir (39) harus berurusan dengan polisi karena kasus serupa di Bandara Phoenix, AS.

Diketahui, pihak kepolisian Bandara Phoenix menangkap Zackaria karena diduga menerobos ke Terminal 2 bandara. Ia dicurigai memasuki Terminal 2 dari pesawat jet tertutup di Gate 3 seitar pukul 02.15 pagi waktu setempat.

Ketika ditangkap, Zackaria pun memberi banyak alasan bohong kepada pihak polisi bandara. Akibatnya, ia dimasukkan ke penjara.

Dalam tahanan, terungkap kalau perosotan darurat milik maskapai United Airlines yang tengah parkir di bandara muncul keluar. Ketika ditanya, Zackaria pun mengaku kalau ia yang mengaktifkan perosotan tersebut seperti diberitakan media USA Today.

Entah berapa lama Zackaria akan ditahan atas perbuatannya itu.

Geger Penemuan Tengkorak di Situs Warisan Dunia UNESCO

Plain of Jars di Laos menjadi situs penting UNESCO. Situs ini menjadi misteri karena ada banyak bangunan mirip toples yang ternyata adalah makam purbakala.

Laos punya Plain of Jars sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Seperti namanya, situs ini berupa bangunan mirip toples di area Xiangkhoang Plateau, Laos, diintip detikcom dari jurnal Australian National University, Senin (19/8/2019).

Kawasan ini dibagi menjadi 90 lokasi oleh peneliti arkeolog. Di satu lokasi bisa terdapat sampai 400 toples. Tingginya pun bervariasi, mulai dari satu sampai tiga meter.

Plain of Jars adalah proyek penggalian arkeologis pertama sejak tahun 1930-an. Saat itu, tujuan pembuatan toples-toples ini masih menjadi misteri bagi arkeolog.

Sejak tahun 2016, mulai terlihat secercah harapan dari penggalian arkeologis ini. Para arkeolog menemukan adanya tengkorak di balik bangunan toples ini. Bukan cuma satu, sudah ada

Melihat hal ini, para arkeolog berpendapat bahwa Plain of Jars adalah makam di masa purba. Tim arkeolog yang dipimpin oleh Dr Dougald O'Reilly dari Australian National University memperkirakan tulang-belulang tersebut berusia 2.500 tahun.

Bukan cuma tengkorak, O'Rilley juga mengungkapkan ada 3 jenis penguburan yang dilakukan saat itu. Ada lubang yang penuh dengan tulang bersama dengan blok batu kapur besar.

Sedangkan penguburan lain tulang diletakkan dalam pot keramik. Para Arkeolog menyimpulkan bahwa jenazah harus terurai terlebih dahulu.

Kemudian tulang-belulang akan dikuburkan di bawah bangunan toples. Bangunan silinder tersebut menjadi penanda layaknya batu nisan.

Penelitian mengungkapkan tingginya kematian bayi dan anak dari abad ke-9 sampai 13 masehi. Para peneliti menambahkan bahwa 60 persen dari satu lokasi penelitian ini adalah anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun.

Bahkan setengah dari makam kuno ini adalah mereka yang meninggal saat berada dalam janin atau bayi. Mungkin ada sekitar 8.280 makam dalam lokasi penelitian satu.

Dari tingginya angka kematian bayi dan janin, dapat menunjukkan bahwa kesehatan atau gizi buruk menjadi masalah penduduk di tempat itu. Arkelog juga menunjukkan dari sampel karbon bahwa situs ini mungkin ada setelah tahun 1163-1256 masehi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar