Jumat, 27 Desember 2019

Memacu Adrenalin dengan Wisata Malam BNS

Kamu yang mau memacu adrenalin di malam hari bisa datang ke Batu Night Spectacular. Ayo, pacu adrenalinmu.

Batu Night Spectacular atau yang sering disebut BNS ini terletak di Oro Oro Ombo. Dibangun mulai November 2008 dilahan seluar 300 m2. Dari Jakarta bisa menggunakan transportasi pesawat, kereta, atau ingin merasakan pengalaman baru dengan sleeper bus.

Lokawisata Batu Night Spectacular ini cocok untuk segala usia, bisa dilihat dari berbagai wahana yang tersedia. Pada saat memasuki kawasan BNS menuju loket pembelian tiket sudah mulai terlihat kerlap kerlip lampu yang menghiasi sepanjang jalan.

Pada saat pembelian tiket, pengunjung dapat memilih tiket terusan atau hanya tiket masuk dan dilanjutkan dengan membeli tiket di wahana yang memang ingin dicoba.

Pertama kali memasuki BNS sudah terlihat beberapa wahana yang menantang adrenalin, diantaranya wahana Mega Mix. Wahana berbentuk bundar seperti piring ini akan membuat kita diputar 360 derajat.

Selain itu masih banyak wahana extreme lainnya diantaranya Gravitron, Rodeo, Magic bounce, sepeda gila dan masih banyak lagi. Puas mencoba wahana jungkir balik, pengunjung bisa mencoba wahana balapan. Terdapat arena go kart yang lengkap, atau bisa mencoba disco bumper car.

Tak habis disitu masih ada wahana horror yang wajib dijajal. Ada beberapa wahana horror yang buat penasaran rumah hantu, berburu hantu, dan galeri hantu. Setelah hari semakin malam, jangan lupa mencoba wahana sepeda udara.

Dari ketinggian pengunjung dapat menikmati indahnya malam di sekitar kota Batu dengan menggunakan Sepeda udara. Tidak jauh dari sepeda udara, ada wahana lampion garden yang sayang untuk dilewatkan dan berfoto.

Selesai mencoba semua wahana, pada saat keluar pengunjung disuguhkan air mancur menari sebagai penutupan yang manis. Batu Night Spectacullar ini sangat cocok dikunjungi untuk segala umur. Jadi, jangan lupa untuk memasukan dalam bucket list jalan-jalan saat kamu mengunjungi kota Malang yaa, untuk Extraordinary Traveling kamu

Selain berlibur di dalam negeri, Dubai wajib banget untuk jadi salah satu Dream Destination kamu. Dubai menjadi salah satu bucket list yang ingin saya kunjungi, selain segala kemodernan yang ditampilkannya Dubai mempunyai gurun yang indah. Juga kultur agama yang mayoritas muslim, tetapi sangat terbuka bagi wisatawan dari seluruh dunia yang membuat saya ingin merasakan keramahan penduduknya.

Kalau saya berlibur ke Dubai mau banget nyobain Skydiving di The Palm Island juga bermain Sandboarding di Big Red. Kegiatan ini pasti bakal jadi pengalaman yang tak terlupakan. Jangan lupa masukan kedua destinasi tersebut di Bucket list kamu ya.

Kawah Ijen, Pesonamu Sungguh Tiada Dua

Destinasi Kawah Ijen menjadi primadona karena blue fire dan keindahannya. Siapa pun pasti tergoda untuk datang dan menikmati Kawah Ijen.

Mendaki gunung? Pernah terlintas di kepala, namun tidak pernah berani bermimpi untuk merealisasikannya, mengingat fisik yang tidak pernah terlatih untuk olah raga sedikit pun. Pada bulan Oktober 2018 yang lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi Banyuwangi.

Perjalanan singkat selama 3 hari 2 malam pun rasanya tidak terpikir untuk mengunjungi Kawah Ijen yang terkenal itu. Mengapa? Karena di benak saya, mendaki gunung perlu waktu berjam-jam, perlu menginap berhari-hari, perlu latihan fisik dan stamina yang kuat, dan banyak pemikiran rumit yang lainnya.

Sejak di Jakarta melihat itinerary tour saya yang mencantumkan Kawah Ijen pada hari ke-2, saya sudah bertekad bulat untuk kabur dari jadwal dan tidak mengikuti rombongan tur ke Kawah Ijen. Namun, rencana itu seketika buyar ketika tour guide saya mengatakan, percuma jauh-jauh ke Banyuwangi, kalau tidak mengunjungi Kawah Ijen.

Belum sah ke Banyuwangi itu kamu namanya!. Wah, mendengar perkataan tersebut, seketika pertahanan batin saya hancur dan rasanya ingin sekali untuk mengunjungi Kawah Ijen.

Sewaktu sampai di parkiran Paltuding, seketika saya teringat akan seriusnya naik gunung ini. Orang-orang disekeliling saya rasanya terlihat sudah siap tempur mengarungi medan Gunung Ijen ini.

Sementara saya, hanya mengenakan celana jins, jaket seadanya, dan membawa tas ransel yang cukup berat dan berisikan barang-barang yang kurang penting. Entah mengapa, walaupun terjadi pergolakan batin yang begitu kuat, langkah kaki saya terus melaju mengikuti rombongan untuk mendaki Gunung Ijen tersebut.

Tidak terasa, sayapun akhirnya mendaki gunung dengan tanpa persiapan apapun, pakaian yang tidak siap, serta mental yang tidak siap pula. Beberapa kali saya hampir terjatuh karena jalanan berpasir yang menutupi seluruh jalanan menuju ke Kawah Ijen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar