Sabtu, 28 Desember 2019

Ini Rowo Bayu yang Disebut Terkait Cerita KKN di Desa Penari

Rowo Bayu adalah sebuah danau yang asri di pedalaman Banyuwangi. Namanya mendadak viral karena diduga terkait cerita horor KKN di Desa Penari.

Cerita horor di medsos yang berjudul KKN di Desa Penari menjadi perbincangan dan viral. Sebab cerita tersebut diduga berlatar belakang di Banyuwangi. Meski penulis tak menyebutkan secara detail lokasi desa penari tersebut, namun para netizen berspekulasi lokasi yang disebutkan dalam cerita tersebut berada di Banyuwangi.

detikcom mencoba menelusuri daerah yang diduga menjadi lokasi KKN di Desa Penari itu. Salah satunya adalah Desa Bayu, di Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Di Kecamatan Songgon, memang terdapat Danau Rowo Bayu yang berada di sekitar hutan, kaki gunung Raung. Pantauan detikcom di lokasi, danau itu terletak terletak di sekitar sumber air dan petilasan Prabu Tawang Alun yang menjadi tempat yang dikeramatkan.

Danau ini pun sudah menjadi objek wisata. Tampak bekas event wisata bertajuk Festival Rowo Bayu beberapa waktu lalu. Sementara itu di balik petilasan Raja Blambangan itu ada pancuran mata air tempat pemandian. Suasananya tampak begitu sepi di sana.

Lokasi ini berada sekitar 45 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Lokasi ini berbatasan langsung dengan hutan di wilayah Barat atau di sekitar Gunung Raung.

Namun hutan Dadapan yang disebutkan dalam cerita tersebut tak ditemukan. Bahkan untuk cerita mistis tentang penari di wilayah tersebut tak pernah terdengar.

"Selama ini memang wilayah itu banyak yang bercerita mistis. Tapi memang relatif ya karena masing-masing punya hak sendiri untuk menilai kemistisan sesuatu atau daerah," ujar Kunto, Camat Songgon kepada detikcom, Jumat (30/8/2019).

Menurut Kunto, dirinya baru mengetahui viralnya cerita tersebut saat dihubungi detikcom. Terkait dengan hutan Dadapan yang disebut-sebut netizen, dirinya mengaku tak mengetahui. Sebab di Kecamatan Songgon tidak ada hutan Dadapan.

"Kalau Hutan Dadapan tidak ada. Nama lingkungan pun tidak ada. Kalau di Banyuwangi ya Dadapan itu sebuah wilayah di Kecamatan Kabat. Wilayahnya di pinggir jalan besar," pungkasnya.

Travel & Event, Atraksi Pariwisata Baru yang Mengincar Milenial

Sektor pariwisata kini bukan sekadar destinasi biasa. Bahkan, merambah ke atraksi event atau acara yang jadi incaran wisatawan.

Festival atau event umumnya dikenal menjadi ajang seni bagi para penikmatnya. Tetapi ternyata kini hal tersebut menjadi atraksi baru bagi industri pariwisata. Tidak jarang, orang bepergian hanya untuk datang ke sebuah event.

Tak ayal, incaran ini pun berfokus kepada milenial. Menurut Chief Marketing Officer dan Co Founder tiket.com Gaery Undarsa, hubungan event dan pariwisata sangat besar dan menjadi pasar tersendiri. Hal ini dibuktikan oleh tiket.com yang menjadi partner dalam sejumlah festival dan acara seni lainnya.

"Misalnya DWP (Djakarta Warehouse Project) beberapa waktu lalu cukup gede di Bali, dan banyak yang datang orang Jakarta. Bersama partner kita membuat paket untuk para customer," ujarnya saat ditemui dalam press conference Ultieight Anniversary tiket.com di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Selain itu, tiket.com juga memberikan sejumlah promosi dan kerja sama dengan hotel untuk penjemputan ke area festival. Hal ini pun juga dilakukan saat event Kudus Relay Marathon yang didominasi oleh wisatawan luar daerah tersebut.

"Saat event Kudus Relay Marathon kemarin, sport event tersebut juga banyak diminati. Banyak wisatawan terbang ke sana, bukan sekadar untuk warga lokal tetapi juga daerah untuk mempromosikan daerah tersebut," tambah dia.

Bahkan, Gaery mengatakan bahwa pemesanan di tiket.com selama event bukan sekadar tiket acara. Tetapi juga hotel dan maskapai. "Kalau DWP itu 70 ribu, pasti 10 persennya aja dari Bali. Pemesanan juga bertambah, kalau Kudus 6.000 pun ikut dengan hotel," tambah dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar