Jumat, 27 Desember 2019

Ini Bedanya Kereta Api Reguler dan Wisata

Semakin berkembangnya zaman, pilihan kereta api pun semakin beragam untuk traveler. Ada kereta reguler dan kereta wisata, sudah tahu bedanya?

Tren traveling saat ini bukan hanya mengubah perilaku masyarakat tapi juga moda transportasi yang ada. Tak terkecuali kereta api.

"Zaman dulu kereta api hanya ada 3 kelas yaitu eksekutif, bisnis dan ekonomi. Tapi sekarang mulai ada pilihan-pilihan," ujar Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI di Jakarta Railway Center.

Kini kereta api jarak jauh reguler berkembang menjadi 4 kelas. Kelas yang ditambahkan adalah premium. Nantinya kelas premium akan menggeser keberadaan kelas bisnis.

Di atas eksekutif, PT KAI punya kereta priority dan sleeper yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Kereta Api Wisata. Kereta dengan fasilitas VVIP ini dihadirkan untuk menjangkau pasar MICE dan kelas atas.

"Kini jenis kereta api disesuaikan dengan bermacam-macam penumpang. Bagi penumpang yang menjadikan traveling sebagai kesenangan, bisa pakai kereta luxury atau priority," jelas Edi.

Namanya saja kereta mewah, rute yang diberikan pun tak biasa. Pemesannya juga harus mem-booking satu gerbong untuk sekali perjalanan.

"Intinya, kalau kereta api reguler hanya untuk perjalanan. Kalau kereta wisata itu jual paket wisata, sehingga kereta ini bisa pergi ke rute mana saja tergantung dari pemesanan," ungkap Edi.

Selain rute yang tergantung pemesanan, kereta api wisata dilengkapi dengan interior mewah dan fasilitas individual.

"Kereta api wisata ini untuk traveler yang ingin mengadakan acara di perjalanan. Seperti reuni atau rapat," tutur Edi.

Khusus Wisnus, Tiket Masuk Candi Borobudur dan Prambanan Naik

 Tiket Candi Borobudur dan Prambanan mengalami kenaikan September 2019. Kenaikan tiket ini dikhususkan untuk wisatawan nusantara.

Tiket masuk Candi Borobudur dan Prambanan, mulai hari ini, tanggal 1 September mengalami kenaikan. Kenaikan harga tiket tersebut hanya berlaku untuk wisatawan nusantara (wisnus), sedangkan wisatawan mancanegara tetap.

Adapun sebelumnya naik, harga tiket masuk untuk wisnus sebesar Rp40.000, kemudian mengalami kenaikan Rp10.000 menjadi Rp50.000. Sedangkan harga tiket turis wisman tetap sama USD 25 per orang.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, sebagai world heritage menempatkan Borobudur dan Prambanan menyetarakan world heritage yang ada di dunia. Untuk sekarang ini dilakukan penyesuaian bagi wisatawan nusantara tiket masuknya Rp50.000.

"Sebagai world heritage itu, kita menempatkan Borobudur dan Prambanan menyetarakan dengan world heritage yang ada di dunia. Tiket kita sebesarnya adalah 25 dolar, termasuk rendah karena rata-rata itu 30, Angkor Wat itu 37 USD, kita masih 25 USD," kata Edi di sela-sela konser westlife di Candi Borobudur, Sabtu (31/8/2019).

Yang kita lakukan sekarang ini adalah penyesuaian untuk wisatawan nusantara. Jadi untuk wisatawan nusantara, kita akan memberikan dispensasi selama dia bisa menunjukkan bahwa dia warga negara, maka tiket masuknya adalah Rp50.000," katanya.

Tiket masuk sebesar Rp50.000 ini, kata dia, berlaku mulai 1 September 2019 untuk di Borobudur dan Prambanan.

"Tiket ini mulai tanggal 1 September di Borobudur dan Prambanan. Jadi Boko nggak karena masih dalam pembenahan, beberapa fasilitas sedang kita perbaiki. Turis mancanegara tetap 25 dolar," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar