Kamis, 26 Desember 2019

Wonosobo Punya Bukit Cinta yang Cantik

Bosan dengan rutinitas, wisata alam Bukit Cinta Lembah Seroja di Wonosobo, Jawa Tengah menjadi pilihan yang tepat untuk liburan. Indah banget!

Bukit Cinta berada di Desa Maron, Kecamatan Garung ini benar-benar memanjakan mata traveler. Udara yang sejuk dengan panoroma alam yang indah langsung dirasakan wisatawan saat menginjakkan kaki di bukit tersebut. Bagaimana tidak, pemandangan Telaga Menjer membentang dikelilingi pepohonan hijau terlihat cantik dari atas bukit. Belum lagi, gagahnya Gunung Sindoro menjadi background sempurna pemandangan alam di Bukit Cinta Lembah Seroja ini.

Susana semakin syahdu jika traveler berada di Bukit Cinta Lembah Seroja pada pagi atau sore hari. Sebab, langit akan terlihat semakin cantik dengan sunrise dan sunset.

"Jadi di Bukit Cinta ini, prime time-nya sore dan pagi hari. Karena ada sunrise dan sunset terlihat semua," kata pengelola Bukit Cinta Lembah Seroja Purwantoro Joko Susilo kepada detikcom di obyek wisata tersebut, Minggu (8/9/2019).

Tidak hanya itu, obyek wisata yang berada di sebalah barat Telaga Menjer ini juga menyuguhkan tempat-tempat untuk slefie. Mulai dari berbentuk rumah pohon, balon udara hingga lambang cinta.

"Ada juga warung dan toilet untuk wisatawan. Toilet yang komunal untuk backpacker ada, toilet modern juga ada. Termasuk bagi yang akan bermalam di sini, pengelola juga menyediakan tempat camp," kata dia.

Camping ground untuk backpacker disediakan lahan sendiri. Namun pengelola juga menyediakan tenda eksklusif. Yakni dengan fasilitas dua kasur dengan toilet air panas dan dingin.

"Untuk yang tenda eksklusif ini baru ada 4 tenda. Ada cafe-nya juga. Per malamnya satu tenda Rp 500 ribu," jelasnya.

Biaya masuknya, Joko menjelaskan, wisatawan hanya membayar tiket masuk Rp 5 ribu. Nantinya, dengan tiket tersebut wisatawan mendapat voucher minuman yang bisa ditukar di warung-warung di atas bukit.

"Bagi yang tidak kuat berjalan ke atas bukit, tidak perlu khawatir. Karena, baik kendaraan roda 2 atau roda 4 bisa sampai ke atas bukit cinta ini. Hanya ada jalan yang masih bebatuan sekitar 1 kilometer dari area Telaga Menjer," terang Joko.

Singapura yang Tidak Pernah Tidur

Dari pagi hingga malam, Singapura punya banyak pesona. Tiap destinasi wisatanya menarik untuk didatangi.

Pengalaman ke Singapura ini adalah pengalaman pertama saya pergi ke luar negeri. Ya, seperti istilah yang sering didengar 'work hard play hard', saya pergi ke Singapura bukan hanya untuk berlibur tetapi juga bekerja. Rangkaian perjalanan ini diawali saat kantor saya mengikuti acara rutin tahunan di Bintan, Kepulauan Riau dan kemudian melanjutkan agenda business meeting di Singapura.

Rombongan kantor kami bertolak dari Bintan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Bandar Bentan Telani menuju ke Pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Penyeberangan malam itu memakan waktu kurang lebih 1 jam. Kami mengambil penyeberangan terkahir yaitu pukul 20.00 WIB dan tiba di Singapura pukul 22.00 waktu setempat (perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta). Karena rangkaian perjalanan kami sudah dihandle oleh perusahaan tour and travel, jadi saat tiba di Singapura pun kami sudah disediakan bus yang langsung membawa rombongan ke Concorde Hotel yang terletak di Orchard Road. Perjalanan dari Pelabuhan Tanah Merah ke hotel kurang lebih 1 jam.

Esok paginya, acara dimulai dengan kunjungan ke Economic Development Board (EDB) Singapore. Karena pada hari itu bertepatan dengan hari Jumat dan agar para rombongan laki-laki muslim dapat melaksanakan ibadah sholat Jumat maka tour leader membawa kami ke daerah Kampong Glam dimana disana terdapat sebuah masjid yang konon adalah masjid pertama yang didirikan di Singapura, yaitu Masjid Sultan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar